AMN Asah Kemampuan Generasi Muda dan Kokohkan semangat Persatuan

AMN Asah Kemampuan Generasi Muda dan Kokohkan semangat Persatuan

Oleh: Nicholas Tatu

Asrama Mahasiswa Nusantara (AMN) menjadi program unggulan yang mampu mengasah dan menggali potensi seluruh anak muda untuk saling belajar dalam perbedaan yang nyata di tengah mereka, sehingga tidak memandang keberagaman tersebut sebagai sesuatu yang buruk, melainkan justru menjadi kekuatan untuk menyatukan.

Dalam pembinaan serta didikan melalui AMN selaku program unggulan strategis Pemerintah serta inisiasi Badan Intelijen Negara (BIN), maka para anak muda tersebut terus tergali potensi terpendam mereka serta memiliki wadah untuk bisa saling belajar agar bertumbuh bersama meski di tengah perbedaan.

Dengan demikian, jika anak muda Indonesia mampu terus menjalin persatuan dan kesatuan meski saling berbeda, maka bukan tidak mungkin mereka semua akan bisa secara bersama-sama membangun bangsa ini menjadi lebih maju, yang mana juga menjadi sumbangsih andil dari program AMN.

Gedung tersebut merupakan sebuah tempat kaderisasi bagi para calon pemimpin masa depan bangsa, yang mana sebelumnya telah sukses berdiri megah di Kota Pahlawan Surabaya, dan saat ini sedang berlangsung di Manado. Untuk ke depannya, pemerintah berencana akan terus melanjutkan pembangunan di berbagai lokasi menyebar di Tanah Air seperti Makassar, Yogyakarta, Jakarta dan Malang.

Adanya Asrama Mahasiswa Nusantara, mampu memberikan dukungan penuh secara maksimal bagi para generasi muda bangsa untuk saling mengenal perbedaan di tengah mereka. Menurut Staf Khusus (Stafsus) Ketua Dewan Pengarah Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP), Antonius Benny Susetyo bahwa keberadaan gedung tersebut sangat penting bagi Indonesia.

Bukan tanpa alasan, pasalnya AMN menjadi sangat penting karena mampu menjadi solusi atas kemajemukan bangsa yang sangat memerlukan sarana sekaligus tempat kaderisasi bagi pemimpin masa depan yang bisa melihat bahwa perbedaan itu justru sesuatu yang menyatukan.

Program inisiasi dari lembaga pimpinan Jenderal Polisi (Purn) Prof. Dr. Budi Gunawan itu sangat layak menjadi tempat kaderisasi pemimpin masa depan karena di sana terdiri dari para pelajar yang multietnis dan budaya. Seluruhnya berkumpul dan melakukan aktivitas secara bersama-sama sehingga bisa saling mengalami secara langsung adanya perbedaan dalam hidup mereka.

Praktik demikian merupakan hal yang sangat penting untuk terus membangun bangsa ini lebih maju hingga di masa depan, karena menjadikan anak mudanya mampu saling menerima adanya perbedaan sehingga menanamkan pendidikan yang bisa beradaptasi.

Sehingga tidak sedikit dari masyarakat turut memberikan dukungan mereka dengan mengharapkan supaya Pemerintah RI terus membuat program demikian lebih banyak lagi dan berkelanjutan, bahkan bukan hanya untuk level mahasiswa saja, melainkan juga bisa menyentuh pada generasi di level Sekolah Menengah Atas (SMA).

Apabila di kelompok pelajar juga terdapat semacam rekayasa budaya tersebut untuk menjadikan mereka mengalami dan berhadapan langsung dengan keberagaman yang nyata, maka itu akan membentuk karakter dan kepribadian anak bangsa.

Sementara itu, Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy menilai bahwa dengan adanya toleransi antar masyarakat di Indonesia, khususnya di kalangan pemuda meski mereka memiliki keberagaman, maka hal tersebut merupakan sebuah kunci atas kemajuan negara.

Indonesia sendiri merupakan sebuah negara yang sangat multikultural dengan berbagai keragaman di dalamnya seperti berbeda suku, ras, bahasa da juga agama. Adanya keberagaman tersebut merupakan sebuah aset bangsa yang hendaknya harus terus semua pihak jaga dan rawat bersama.

Keberagaman di Indonesia merupakan sebuah kenyataan yang bersifat niscaya, sehingga seluruh masyarakat jelas memiliki kewajiban yang sama untuk mengakui sekaligus saling menghormati tanpa membeda-bedakan.

Menjadi sangat penting untuk bisa menanamkan berbagai prinsip seperti kemerdekaan dan kebebasan untuk menumbuhkan sikap toleransi, saling menghormati perbedaan di kalangan anak muda, yang mana hal tersebut berlangsung dalam Asrama Mahasiswa Nusantara (AMN).

Rasa persatuan dan kesatuan yang kuat dari kalangan anak muda merupakan sebuah modal untuk membangun bangsa ini lebih maju ke depannya. Semboyan Bhinneka Tunggal Ika sendiri memiliki makna sesuai dengan keberagaman Indonesia yang mesti saling berbeda namun tetap satu tujuan.

Di sisi lain, Gubernur Sulawesi Utara (Sulut) melalui Sekretaris Daerah Provinsi (Sekdaprov) Steve HA Kepel menyatakan bahwa AMN menjadi sarana untuk terus mendorong terjadinya peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM), khususnya dari kalangan pemuda.

Melalui pembangunan Asrama Mahasiswa Nusantara, akan tercipta sebuah lingkungan yang kondusif bagi anak muda untuk saling berinteraksi secara positif dari mereka yang memiliki latar belakang saling beragam.

Tujuan itu sudah sangat sejalan dengan bagaimana visi pembangunan AMN, yakni sebagai wadah untuk semakin mempererat persatuan dan kesatuan bangsa, menjadikan keberagaman adalah kekuatan untuk terus bersatu dalam bingkai NKRI.

Memungkinkan para anak muda untuk bisa saling belajar sehingga mereka bisa saling tumbuh berkembang bersama meski di tengah perbedaan latar belakang, AMN sangat sukses menggaet potensi pemuda agar terus mengalami peningkatan.

)* Penulis adalah Mahasiswa Manado Tinggal di Medan

Post Comment