Angkat Isu Kedaulatan Pangan, Ketum PDIP Megawati Buka Rakernas IV di JIEXPO Kemayoran
Angkat Isu Kedaulatan Pangan, Ketum PDIP Megawati Buka Rakernas IV di JIEXPO Kemayoran
Jakarta – Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) menggelar Rapat Kerja Nasional (Rakernas) ke-IV PDIP di JI-Expo Kemayoran, Jakarta Pusat. Acara yang mempertemukan seluruh kader itu diselenggarakan selama tiga hari sejak 29 September hingga 1 Oktober 2023. Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri membuka acara tersebut dengan pidato mengangkat isu kedaulatan pangan.
Rakernas tersebut juga menjadi forum untuk membahas berbagai isu politik dan agenda partai, serta merumuskan strategi untuk masa depan. Dalam pidatonya, Megawati menyampaikan pangan sebagai nafas kehidupan bangsa.
“Beberapa pekan terakhir ini Indonesia dihadapkan pada persoalan kenaikan harga beras dan kebutuhan pokok lainnya. Karena kita tergantung sekali untuk berkonsumsi beras, terlebih dengan tingkat konsumsi per kapita 96 kg tertinggi di dunia. Sementara sebenarnya konsumsi beras yang sehat 60 kg per orang per tahun,” ujar Megawati.
Tingginya konsumsi beras berimplikasi pada penyakit termasuk sakit gula atau diabetes. Pada gilirannya rendahnya diversifikasi pangan akan menjadi beban pada nasional kita. Hal tersebut akan menimbulkan permasalahan baru terutama pada bidang kesehatan yang dapat menjadi beban tambahan bagi anggaran negara.
Pada kesempatan yang sama, Presiden Jokowi juga bahwa isu kedaulatan pangan yang diangkat PDIP sangat relevan dengan keadaan yang kita hadapi, yang bukan sesuatu yang gampang, tapi betul-betul sesuatu yang tidak mudah untuk diselesaikan, karena menyangkut ancaman perubahan iklim. Nyata dan sangat kita rasakan dalam kehidupan kita sehari-hari saat ini.
“Kenaikan suhu bumi, kekeringan di mana-mana, kemarau panjang, sehingga menyebabkan gagal tanam, menyebabkan gagal panen, dan super El-Nino yang ada di negara kita juga memperngaruhi pasokan pangan rakyat. Ditambah yang kedua, berkaitan dengan geopolitik dunia yang juga berpengaruh pada pasokan pangan,” jelas Presiden Jokowi.
Salah satunya adalah Perang di Ukraina, ternyata gandum kita impor 11 juta ton dan hampir 30 persen berasal dari Ukraina dan Rusia karena di sana memang produsen gandum terbesar dunia.
Kita tahu penduduk kita sudah 278 juta, dunia juga sudah lebih dari 8 miliar penduduknya dan akan terus bertambah, di tahun 2030 akan mencapai 310 kjuta, karena pertumbuhan penduduk kita 1,25 persen kenaikannya per tahun. Artinya, oangan menjadi kunci seperti yang disampaikan oleh Bung Karno, pangan merupakan mati hidupnya suatu bangsa, itu betul sekali. Beliau sudah melihat kejadian yang sekarang kita alami
Oleh sebab itu, lanjut Presiden Jokowi, dalam sepuluh atau lima tahun ke depan memang visi taktis itu harus kita miliki, bukan visi misi yang terlalu bagus diawang-awang, tetapi visi taktis, rencana kerja detail harus kita miliki
Post Comment