Aparat Keamanan Berhasil Tangkap Panglima KST Papua Perekrut Anggota

Aparat Keamanan Berhasil Tangkap Panglima KST Papua Perekrut Anggota

Oleh : Ferdy Mawirampakel

Apresiasi sangat besar patut diberikan kepada jajaran aparat keamanan dari personel gabungan Republik Indonesia yang berhasil melakukan penangkapan pada Panglima TPNPB, yang mana dirinya pernah melakukan perekrutan bahkan hingga sebanyak 500 orang anak muda Papua untuk dijadikan anggota KST.

Salah satu panglima Kelompok Separatis dan Teroris (KST) Papua kembali berhasil ditangkap oleh jajaran aparat keamanan dari personel gabungan yang terdiri dari Tentara Nasional Indonesia (TNI) dan juga Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri). Tidak tanggung-tanggung bahwa sosok yang kini berhasil ditangkap itu merupakan seorang yang memiliki peranan yang sangat penting dalam organisasi gerombolan makar tersebut.

Diketahui bahwa sosok yang berhasil ditangkap itu ternyata dulu pernah melakukan perekrutan hingga sebanyak 500 anak muda di Bumi Cenderawasih untuk dicuci otaknya dan kemudian dijadikan sebagai anggota KST di daerah bergolak tersebut. Panglima gerombolan separatis yang berhasil ditangkap ini bernama Viktor Makamuke, yang mana dirinya berpangkat Mayor Jenderal (Mayjen) dalam organisasi terlarang itu.

Awal mula penangkapannya adalah ketika dirinya sedang berada dibilangan Jalan Baru, Kota Sorong, Provinsi Papua Barat Daya dan aparat keamanan langsung dengan sangat sigap menangkapnya. Kemudian setelah ditangkap tersebut, sang petinggi kelompok teroris itu langsung digiring untuk menuju ke Kepolisian Resort (Polres) Sorong Selatan untuk diinterogasi lebih lanjut.

Tentunya interogasi yang dilakukan itu adalah mengenai bagaimana selama ini tinda kejahatan yang pernah dilakukan olehnya. Namun, sebelum dimintai keterangan, Viktor Makamuke terlebh dahulu menghadap ke para pejabat tinggi di Sorong Raya, yang mana diantaranya adalah Kepala Polres Sorong Selatan, Ajun Komisaris Besar Polisi (AKBP) Khairudin Wahid.

Bukan hanya itu, namun pentolan KST Papua tersebut juga bertatap terlebih dahulu dengan Bupati Sorong Selatan Samsudin Anggiluli, Komandan Daerah Militer (Dandim) Letnan Kolonel (Letkol) Ronal Mikhael Pati dan juga Kepala Kesatuan Bangsa dan Polisik (Kesbangpol) Sorong Selatan Edit Dony Tamaela.

Sebagai informasi, Viktor Makamuke sendiri merupakan salah seoran panglima dari Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat (TPNPB) dan dirinya memiliki pangkat Mayjen, yang mana pangkat yang dimiliki olehnya itu merupakan anugerah yang diberikan oleh Eliezer selaku salah satu tokoh yang paling ditakuti di TPNPB.

Tidak hanya sekedar menjadi Panglima dari TPNPB saja, melainkan pria tersebut bahkan juga mengemban tugas yang bisa dikatakan sangat mentereng, yakni dirinya sebagai penasihat militer dari organisasi yang hendak membebaskan diri dari Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) wilayah Kodap 4 Wilayah Sorong Raya.

Selama Viktor Makamuke menjalankan tugas menterengnya tersebut, dirinya juga bahkan pernah merekrut sebanyak 500 orang anak muda diwilayah Teluk Bintuni untuk dijadikan sebagai simpatisan dan juga anggota KST Papua. Tentunya berarti pria itu memiliki kemahiran tertentu karena dengan tipu muslihatnya terbukti bahwa dia mampu untuk mencuci otak dari para pemuda sehingga mereka pada akhirnya mau untuk bergabung ke dalam gerakan makar melawan negara.

Memang untuk bisa terus menjalankan gerombolan tersebut, maka mereka sangat memerlukan adanya pengkaderan ataupun regenerasi penerus, sehingga gerombolan makar itu akan terus berupaya untuk melakukan rekrutmen, yang mana mereka mengutamakan untuk menarik masuk para pemuda.

Kelompok Separatis dan Teroris (KST) diprovinsi paling Timur di Indonesia itu merekrut remaja diseluruh wilayah di Tanah Papua untuk bisa menjadi anggota mereka. Tidak tanggung-tanggung, bahkan remaja yang seringkali dicuci otaknya untuk bisa dimasukkan ke dalam simpatisan anggota adalah mereka dari kalangan pelajar SMP dan juga SMA, sekaligus pula untuk dijadikan tameng hidup dalam menyerang aparat keamanan personel gabungan.

Mengenai hal tersebut, Kepala Penerangan Daerah Militer (Kapendam) XVII / Cenderawasih, Kolonel Herman Taryaman menyatakan bahwa gerombolan separatis itu melalui para simpatisan mereka memang mendatangi secara langsung dan juga mempengaruhi para remaja untuk menjadi target mereka.

Operasi untuk melakukan perekrutan kepada para remaja itu dilakukan di berbagai wilayah sekaligus seperti Nduga, Papua pegunungan maupun Intan Jaya, Papua Tengah. Bukan hanya bermaksud agar menambah jumlah anggota, melakukan kaderisasi ataupun regenerasi saja, melainkan mereka memang bermaksud untuk merekrut para remaja pelajar SMP dan SMA itu untuk melakukan penyerangan kepada aparat keamanan.

Jelas sekali bahwa cara-cara yang dilakukan oleh KST Papua hanya demi mampu melakukan serangan kepada aparat bahkan sampai memanfaatkan para remaja dengan mencuci otak mereka sehingga mereka mau menyerang aparat keamanan merupakan sebuah langkah yang sangat biadab.

Salah satu perekrutan dari para anak muda oleh gerombolan separatis di Bumi Cenderawasih tersebut memang merupakan tugas penting dan mentereng yang pernah dilakukan oleh pentolan KST bernama Viktor Makamuke, bahkan dia pernah merekrut hingga sebanyak 500 anak muda Papua. Namun beruntungnya, kini Mayjen di TPNPB itu berhasil diamankan dan ditangkap oleh aparat keamanan.

)* Mahasiswa Papua Tinggal di Med

Post Comment