Aparat Keamanan Optimal Lindungi Masyarakat Papua dari Aksi Keji KST

Aparat Keamanan Optimal Lindungi Masyarakat Papua dari Aksi Keji KST

Oleh : Pras Yauw Hehanussa

Aparat keamanan terus bekerja optimal dalam melindungi masyarakat Papua dari kekejaman Kelompok Separatis dan Teroris (KST) Papua. Salah satu aksi tersebut adalah penindakan tegas terukur kepada KST di Kabupaten Ilaga hingga di kabupaten Fakfak.

Sejauh ini memang seluruh aparat keamanan dari pasukan gabungan yang terdiri dari personel Tentara Nasional Indonesia (TNI), Badan Intelijen Negara
(BIN) dan juga Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri) terus mengupayakan tindakan yang tegas dan terukur kepada KST di Papua.

Hal tersebut terbukti dengan adanya penindakan tegas yang dilakukan oleh aparat gabungan di Kabupaten Ilaga kepada KST yang membakar Rumah Tenaga Kesehatan (Nakes) di Kabupaten Ilaga. Sementara di Kabupaten Fakfak, Provinsi Papua Barat, Aparat Gabungan menindak tegas 4 (empat) anggota gerombolan separatis di Bumi Cenderawasih itu.

Kepala Satuan Reserese dan Kriminal (Kasat Reskrim) Kepolisian Resort (Polres) Fakfak, Inspektur Polisi Satu (Iptu) Arif Usman Rumra mengatakan bahwa pihaknya tidak langsung mengambil tindakan untuk melakukan penembakan, melainkan mereka telah mengupayakan untuk pendekatan secara persuasif terlebih dahulu.

Namun pendekatan persuasif yang telah dilakukan oleh aparat keamanan justru pihak KST Papua sama sekali tidak mengindahkannya, dan kemudian mereka malah melakukan serangan kepada aparat. Diketahui bahwa gerombolan teroris di provinsi paling timur di Tanah Air itu menyerang anggota Polisi, padahal sebelumnya juga telah diberikan tembakan peringatan sebanyak 2 (dua) kali.
Tidak hanya di sana saja, akan tetapi justru para pelaku melakukan penyerangan kepada anggota Brigade Mobile (Brimob) dengan membacok dan mengincar bagian kepala dari aparat keamanan. Namun beruntungnya, dengan seluruh latihan yang optimal selama ini, ketangkasan yang dimiliki oleh anggota Brimob tersebut berhasil menghalau serangan KST dengan cara menangkisnya memakai tangan kirinya.
Alhasil, setelah melakukan penangkisan atas bacokan yang dilakukan oleh gerombolan separatis itu, anggota polisi tersebut mengalami luka bacok pada siku sebelah kirinya. Maka dari itu, mengetahui bagaimana tindakan kriminal yang justru dilakukan oleh KST Papua setelah aparat keamanan berupaya melakukan pendekatan secara persuasif dan telah memberikan tembakan peringatan, pada akhirnya tindakan yang tegas dan terukur pun sesuai dengan Standar Operasional Prosedur (SOP) dilakukan kepada gerombolan itu.
Sebagai informasi, anggota Polisi yang menjadi korban tersebut adalah Brigadir Polisi Dua (Bripda) HFW, yang mana merupakan salah seorang anggota Brimob Teluk Bintuni. Saat ini kondisinya sedang dirujuk untuk menjalani perawatan lebih lanjut di Rumah Sakit Bhayangkara Kepolisian Daerah (Polda) Papua Barat.
Sebelumnya, memang telah beberapa jali dilakukan imbauan secara berulang kali, baik itu dari pihak Polda Papua Barat, Polres Fakfak hingga dari pihak keluarga korban yakni Darson Hegemur. Semuanya telah meminta agar para pelaku segera melakukan penyerahan diri mereka ke pihak yang berwajib untuk bisa mempertanggungjawabkan perbuatan yang mereka lakukan.
Namun, memang dengan seluruh imbauan yang telah diberikan tersebut, nyatanya memang seluruh pelaku justru masih terus mengabaikannya dan malah melakukan perlawanan kepada pihak petugas saat ditangkap.
Selanjutnya, pihak Polda Papua Barat melalui Polres Fakfak berharap kepada seluruh komponen masyarakat orang asli Papua (OAP), khususnya warga yang berada di Kabupaten Fakfak untuk bisa berperan dengan jauh lebih aktif lagi untuk membantu akan pengungkapan peristiwa tersebut.
Kepada warga masyarakat dari seluruh elemen di Bumi Cenderawasih diharapkan apabila memang ada yang mengetahui keberadaan 12 orang yang masuk ke dalam Daftar Pencarian Orang (DPO) bisa sesegera mungkin melakukan pelaporan ke pihak kepolisian. Kerja sama dari seluruh masyarakat memang sangatlah penting untuk bisa secepatnya menangkap seluruh pelaku.
Sebelumnya, pada hari Sabtu tanggal 9 September 2023 pada sekitar pukul 08:00 Waktu Indonesia bagian Timur (WIT), aparat keamanan dari jajaran pasukan gabungan Polda Papua Barat, pasukan Brimob dan juga personel Polres Fakfak melakukan penyergapan kepada markas para pelaku kasus di Kramomongga.
Dari hasil penyergapan yang dilakukan oleh aparat keamanan dari personel gabungan itu, kemudian pihak kepolisian berhasil mengamankan sebanyak 7 (tujuh) pelaku yang berafiliasi dengan KST Papua. mereka adalah, 3 (tiga) orang berinisial AK, HI dan YR. Kemudian 4 (empat) orang sisanya adalah mereka yang ditembak karena melawan dan menyerang polisi, yakni NH, NG, OH dan SK.
Tindakan tegas dan terukur yang dilakukan oleh aparat keamanan dari personel gabungan terhadap keempat anggota KST Papua itu merupakan sebuah hal yang patut untuk didukung karena sama sekali tidak menyalahi aturan, pasalnya memang sebelumnya sudah dilakukan pendekatan secara persuasif terlebih dahulu, namun justru pihak gerombolan separatis tersebut yang malah melakukan penyerangan kepada aparat keamanan.

)* Mahasiswa Papua Tinggal di Kupan

Post Comment