Apresiasi Semangat Gotong Royong Closing Ceremony WWF ke -10 di Bali

Apresiasi Semangat Gotong Royong Closing Ceremony WWF ke -10 di Bali

Nusa Dua – WWF 2024 telah resmi ditutup dan sejumlah pihak memberikan apresiasi atas keberhasilan Indonesia dalam menyelenggarakan forum diskusi untuk menangani masalah tata kelola air bersih. Salah satunya adalah nilai gotong royong yang menjadi semangat baru untuk memastikan air bersih dan sanitasi dapat diakses oleh banyak pihak.

Hal tersebut disampaikan Wakil Presiden World Water Council, Eric Tardieu yang mengtakan air merupakan jantung dari kehidupan kita semua, kami menginginkan adanya keberlanjutan dan mendorong kekuatan gotong royong agar tidak ada pihak yang tertinggal.

“Seluruh kekayaan alam di Bali selama ini, termasuk nilai Indonesia, yakni Gotong Royong sangat kami hargai, karena gotong royong berarti kebersamaan dan gotong royong membawa berkah, terutama dalam memastikan ketersediaan air bersih,” ujar Eric.

Di tempat yang sama, Presiden World Water Council Loic Fauchon juga memberikan apresiasi terhadap keramahan Indonesia dan kuatnya nilai budaya Bali yang membuat seluruh peserta WWF terkesan.

“Teman-teman Indonesia terima kasih telah mempersiapkan forum ini dengan baik dan penuh keramahan, terima kasih,” ucap Loic.

Tidak hanya itu, Loic juga menyampaikan bahwa Indonesia adalah ibu kota air dunia dan Bali adalah pusat air dunia selama seminggu ini. Dengan stabilitas, solidaritas, kemakmuran dan saya juga akan menambahkan, keamanan, ini adalah harapan saya untuk seluruh rakyat Indonesia dan seluruh dunia.

Closing ceremony ditutup oleh Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono yang menyanjung bagaimana kolaborasi semua pihak dari Indonesia, termasuk dari WWC dan seluruh stafnya untuk menyukseskan acara ini.

“Kami terus mengupayakan adanya inklusifitas dari seluruh stakeholder, serta kolaborasi konkret dari semua pihak. Sebagai tuan rumah, kami mendorong adanya Hari Danau Dunia serta pengelolaan air terpadu untuk Pulau-Pulau Kecil, kata Basuki.

Sebagai penutup Menteri Basuki mengundang peserta untuk menghadiri cultural night yang menjanjikan pagelaran seni terbaik yang diselenggarakan di Taman Bhagawan, Tanjung Benoa.

Apresiasi juga datang dari masyarakat Bali yang menyebut penyelenggaraan WWF 2024 memberikan manfaat bagi masyarakat dan perekonomian Bali.

Parisadha Hindu Dharma Indonesia (PHDI) Provinsi Bali menilai bahwa keberhasilan penyelenggaraan World Water Forum (WWF) ke-10 tidak lepas dari dukungan optimal masyarakat Bali.

Ketua PHDI Bali, I Nyoman Kenak, menegaskan bahwa kepercayaan dunia terhadap Bali sebagai tuan rumah acara internasional, termasuk WWF dan sebelumnya KTT G20 pada tahun 2022, adalah hasil dari kerja keras masyarakat Bali dan pengamanan yang luar biasa oleh Polri.

“Ini tidak terlepas dari peran masyarakat Bali dan juga aparat penegak hukum Polri. Pengamanannya luar biasa, sangat terstruktur dan masif sekali,” ujar Nyoman.

Nyoman juga mengapresiasi peran penting pecalang, desa adat, dan hampir seluruh masyarakat Bali yang berpartisipasi aktif dalam menjaga keamanan dan ketertiban selama WWF berlangsung.

Keberhasilan WWF ke-10 di Bali merupakan bukti nyata dari kekompakan dan dedikasi masyarakat Bali dalam mendukung acara internasional, sekaligus menunjukkan bahwa Bali siap menjadi tuan rumah bagi berbagai kegiatan besar dunia di masa depan.

Post Comment