Apresiasi Upaya Pemerintah Jaga Stok Beras Tetap Aman Jelang Ramadan dan Lebaran
Apresiasi Upaya Pemerintah Jaga Stok Beras Tetap Aman Jelang Ramadan dan Lebaran
Oleh: Nana Gunawan
Pemerintah menjamin akan terus menjaga stabilitas harga dan pasokan beras nasional berada dalam kondisi yang aman. Badan Pangan Nasional (Bapanas RI) memastikan bahwa Pemerintah telah memiliki beberapa strategi untuk menstabilkan harga dan stok pangan beras tersebut.
Deputi I Bidang Ketersediaan dan Stabilisasi Pangan Bapanas, I Gusti Ketut Astawa mengatakan bahwa langkah pertama yang dilakukan adalah Pemerintah akan mestabilkan harga beras dengan menyalurkan bantuan pangan ke seluruh Provinsi, Kabupaten, dan Kota di seluruh Indonesia.
Kemudian, pelaksanaan Gerakan Pangan Murah (GPM) akan terus dilanjutkan hingga pertengahan tahun 2024. Gerakan ini akan disediakan hampir setiap minggu untuk menjamin harga beras tetap dalam kondisi terjangkau. Apalagi, bulan Ramadan semakin dekat maka pihaknya akan lebih memasifkan GPM.
Selanjutnya, I Gusti Ketut mengatakan Pemerintah akan melakukan stabilisasi pasokan beras medium yang memiliki kualitas premium. Sedangkan, langkah berikutnya adalah melaksanakan pengawasan dan optimalisasi produksi yang dilakukan oleh Kementerian Pertanian.
Sementara itu, Kepala Bapanas RI, Arief Prasetyo Adi menjamin ketersediaan beras dalam menghadapi bulan Ramadan dan Lebaran Idul Fitri 1445 H. Arief mengatakan bahwa pihaknya akan mempercepat penambahan stok beras Bulog untuk menghadapi lonjakan permintaan pada periode Ramadan dan Idul Fitri 2024 guna antisipasi kelangkaan atau ketidakstabilan harga sesuai arahan Presiden Joko Widodo.
Saat ini, stok beras Bulog ada sekitar 1,4 ton dan siap untuk didistribusikan ke berbagai daerah di Tanah Air. Stok bulog harus ada minimal 1,2 juta ton dengan stok level terakhir adalah 800.000 ton, dan good in transit (barang terkirim) sekitar 500.000 hingga 600.000 ton. Jadi, Pemerintah memang harus terus menjaga stok beras di 1,4 juta ton.
Selain itu, Arief Prasetyo mengatakan bahwa di beberapa wilayah akan mengalami panen raya dalam waktu dekat atau sekitar bulan Maret mendatang. Hal ini bisa menambah stok sekaligus menjaga stabilitas harga beras karena panen raya beras bisa di atas tiga juta ton atau sekitar 3,5 juta ton. Sehingga, pihaknya berupaya agar importasi beras dari negara-negara tetangga dapat dihentikan.
Senada dengan hal tersebut, Menteri Perdagangan RI, Zulkifli Hasan menegaskan Pemerintah akan meningkatkan distribusi beras program SPHP dari sebelumnya 100 ribu ton per-bulan kini naik menjadi 250 ribu ton tiap bulan. Oleh sebab itu, masyarakat tidak perlu mengkhawatirkan kondisi pangan di Indonesia karena Pemerintah terus berjuang menyediakan kebutuhan pangan nasional.
Wakil Menteri Perdagangan, Jerry Sambuaga mengatakan akan selalu turun ke lapangan untuk mengintervensi pasar apabila ada fluktuasi harga. Untuk saat ini, langkah yang paling efektif dalam menjaga stok dan mengendalikan harga beras adalah dengan rutin melakukan operasi pasar. Selain itu, pihaknya juga akan memantau distributor dan pedagangnya agar jangan sampai harga sebelum sampai ke pedagang akhir sudah mahal. Kalau sampai mahal, pihaknya menambahkan bahwa terjadi sesuatu yang harus diperbaiki.
Sebagai wujud sinergi antar lembaga dalam menjaga kestabilan harga bahan pokok jelang Ramadan, Pemerintah Pusat segera memasok sebanyak 7.000 ton beras ke Provinsi Jambi untuk merespons kenaikan harga dan menjaga stok pangan beras.
Pj Walikota Jambi, Sri Purwaningsih mengatakan bahwa stok beras saat ini berada dalam kondisi aman hingga Ramadan dan Lebaran Idul Fitri mendatang. Maka dari itu, pihaknya tetap perlu penambahan untuk mengantisipasi lonjakan kebutuhan masyarakat menjelang bulan Ramadan.
Pihaknya pun menambahkan bahwa pendsitribusian beras di Kota Jambi diperkirakan rata-rata 70 ton per-hari dari Januari hingga Desember 2024. Dengan ketersediaan pangan 7.000 ton ini diharapkan dapat menjaga kestabilan harga beras di Kota Jambi.
Sedangkan di kota lain, Dinas Pangan dan Pertanian Kota Pangkalpinang juga turut menjaga stok beras dalam kondisi cukup dan aman terlebih untuk kebutuhan warga menghadapi bulan suci Ramadan 2024. Kepala Dinas Pangan dan Pertanian Kota Pangkalpinang, Samri mengatakan bahwa stok beras di Pangkalpinang masih dalam keadaan aman. Apabila ada kekurangan pun Pemerintah Pusat sudah menjamin untuk mengirimkan tambahan beras.
Sementara itu, untuk menjaga kenaikan harga beras, pihaknya telah mengambil sejumlah upaya, diantaranya yaitu berkoordinasi dengan Pemerintah Provinsi maupun Bapanas serta menjalin kerja sama antar daerah untuk mencegah adanya lonjakan harga beras di wilayahnya.
Dengan begitu, upaya Pemerintah dalam memastikan ketersediaan stok dan stabilitas harga beras patut diapresiasi karena merupakan bentuk komitmen kepada masyarakat agar tidak mengalami kekurangan pangan beras maupun lonjakan harga yang tinggi. Untuk itu, masyarakat diharapkan dapat terus mendukung kebijakan-kebijakan Pemerintah dalam meredam laju kenaikan harga beras menjelang bulan Ramadan dan Idul Fitri.
)* Penulis merupakan Pengamat Ekonomi Pershada Institut.
Post Comment