Bangun Pabrik Pupuk di Papua, Pemerintah Optimal Wujudkan Swasembada Pangan

Bangun Pabrik Pupuk di Papua, Pemerintah Optimal Wujudkan Swasembada Pangan

Oleh : Hugo Steve Momoribo

PT Pupuk Indonesia (Persero) siap untuk memulai proyek pembangunan pabrik pupuk di Kabupaten Fakfak, Provinsi Papua Barat pada akhir bulan November 2023 ini. digencarkannya pembangunan pabrik pupuk di Bumi Cenderawasih tersebut untuk mewujudkan target akan swasembada pangan dan juga suplai pada kebutuhan pertanian.

Disebutkan bahwa adanya pabrik pupuk itu akan menjadi yang pertama dibangun di wilayah Indonesia Timur, sehingga realisasi akan suplai kebutuhan pupuk untuk kawasan pertanian di Tanah Papua akan tercukupi dengan optimal. Terkait dengan adanya pembangunan pabrik pupuk tersebut, Direktur Utama (Dirut) Pupuk Indonesia, Rahmad Pribadi mengatakan bahwa Presiden Republik Indonesia (RI), Joko Widodo (Jokowi) akan melakukan peletakan batu pertama pada tanggal 24 November 2023 mendatang sebagai tanda dimulainya proyek.

Pihak Pupuk Indonesia sendiri juga terus memiliki optimisme yang sangat tinggi bahwa dengan adanya keberadaan pabrik tersebut jelas akan semakin membantu Tanah Air untuk mencapai swasembada pangan. Sebenarnya pembangunan pabrik sendiri sudah dimulai sejak tahun 1958, lalu terjadi lagi pada tahun 1972 silam. Akan tetapi pembangunan itu terakhir dilakukan hanya pada satu klaster saja, yakni pada tahun 1982 silam.

Kemudian, setelah lebih dari 40 tahun tidak ada pembangunan industri pupuk baru lagi, pihak Pupuk Indonesia akan memulai membangun lagi satu klaster di Papua Barat. Lebih lanjut, proyek baru itu ditargetkan akan bisa rampung pada tahun 2028 dengan kapasitas produksi pabrik hingga sebesar 3.500 ton pupuk urea per harinya atau sekitar 1,2 ton per tahunnya.

Rahmad Pribadi juga menambahkan bahwa pangsa pasar produksi dari pupuk di Fakfak tetap akan terus difokuskan untuk kebutuhan dalam negeri sendiri, utamanya adalah di Tanah Papua. Menurut dia, selama ini para petani di Bumi Cenderawasih harus menerima pupuk dengan harga yang lebih tinggi akibat faktor logistik yang tinggi.

Maka dari itu, ketika pembangunan pabrik pupuk ini telah selesai dilaksanakan, jelas akan sangat membantu para petani lokal di Papua lantaran mereka menjadi tidak kesulitan lagi untuk mengakses logistik dengan harga yang jauh lebih terjangkau. Sebenarnya, tanah di Indonesia Timur merupakan termasuk tanah yang sangat subur sekali, akan tetapi logistik di sana termasuk mahal.

Sementara itu, Menteri Pertanian Republik Indonesia (Mentan RI), Andi Amran Sulaiman menjanjikan bahwa pihaknya akan menggencarkan percepatan penanganan masalah pangan di Papua. Dia juga menyebutkan bahwa hal itu sudah menjadi mandat langsung dari Presiden Jokowi dan Wakil Presiden (Wapres) KH. Ma’ruf Amin.

Komitmen kuat tersebut dan juga bagaimana keseriusan Pemerintah pusat ditunjukkan dengan adanya tim yang dikirim unruk mengatasi persoalan akan pangan di Bumi Cenderawasih. Salah satu upaya untuk merealisasikan target tersebut adalah dengan mempersiapkan bibit yang memang sesuai dengan bagaimana kondisi iklim yang berada di Provinsi paling Timur di Tanah Air itu.

Mendapatkan adanya laporan bahwa kelaparan masih melanda Papua, maka pemerintah pusat langsung bergerak dengan menggerakkan tim dan juga disertai pula keberangkatannya dengan Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) untuk meninjau langsung wilayah yang disebutkan terdampak kelaparan.

Setibanya di wilayah tersebut, pemerintah langsung memberikan bantuan berupa tanaman yang sesuai dengan kondisi setempat, karena memang iklim di sana cukup dingin, sehingga formulasi khusus disiapkan dengan adanya bibit yang memang cocok untuk bisa ditanam di daerah ketinggian sekitar 4 ribu meter dari permukaan laut, sehingga masalah pangan akan bisa teratasi.

Selain mempersiapkan akan kecocokan tanaman dengan iklim yang dingin, juga dilakukan pula penyesuaian dengan bagaimana kebiasaan akan konsumsi masyarakat setempat. Maka dari itu, penting pula adanya sinergitas antar seluruh lini dalam menangani akan ketahanan pangan, yang mana dengan adanya ketahanan pangan juga mampu mencerminkan ketahanan suatu negara.

Pemerintah pusat sendiri telah merencanakan adanya diversifikasi pangan di Papua, sehingga nantinya penanaman pangan akan disesuaikan dengan bagaimana kebutuhan yang senada dengan kearifan lokal setempat, seperti di sana biasanya masyarakat akan cenderung mengonsumsi umbi-umbian sehingga akan sangat cocok bagi masyarakat di Bumi Cenderawasih, kemudian ada pula sagu dan jenis makanan lain.

Upaya melakukan swasembada pangan di Papua memang merupakan sebuah langkah gerak bersama karena adanya ketahanan pangan sendiri sangat identik dengan ketahanan negara. Jika misalnya terjadi krisis ekonomi akan tetapi suatu wilayah atau negara tetap mampu ingin terus bertahan, maka ketahanan pangan wajib diwujudkan.

Indonesia sendiri pernah bertahan ketika dilanda dengan bagaimana adanya krisis ekonomi tingkat dunia, termasuk pula dengan bagaimana hantaman krisis kesehatan tatkala pandemi COVID-19 melanda. Seluruhnya terbukti telah mampu dilewati dengan sangat baik oleh bangsa ini, maka dari itu, tren positif tersebut harus bisa dijaga dan ditingkatkan bersama.

Target untuk bisa mencapai ketahanan pangan dan swasembada pangan di Tanah Papua tentunya bukan merupakan sebuah target yang mustahil untuk tercapai. Terlebih, hal tersebut juga dibantu dengan adanya percepatan pembangunan pabrik pupuk sehingga nantinya suplai kebutuhan pangan masyarakat akan bisa teratasi.

)* Penulis adalah mahasiswa Papua tinggal di Yogyakart

Post Comment