Berkat Tindakan Tegas Aparat Keamanan pada KST, Situasi Papua Pegunungan Kembali Kondusif dan Aman

Berkat Tindakan Tegas Aparat Keamanan pada KST, Situasi Papua Pegunungan Kembali Kondusif dan Aman

Oleh : Yowar Matulessy

Berkat tindakan cepat, tegas dan juga terukur yang dilakukan oleh aparat keamanan dari personel gabungan kepada Kelompok Separatis dan Teroris (KST) Papua, maka kini situasi di wilayah Papua Pegunungan dilaporkan kembali pada kondisi yang kondusif dan aman. Masyarakat pun bisa kembali menjalankan seluruh aktivitas mereka dengan lancar.

Panglima Komando Gabungan Wilayah Pertahanan (Pangkogabwilhan) III Letnan Jenderal Tentara Nasional Indonesia (Letjen TNI) Richard Tampubolon mengatakan bahwa kini situasi yang berada di Distrik Serambakon, Pengunungan Binyang, Provinsi Papua Pegunungan telah kembali menjadi aman dan juga kondusif.

Adanya perkembangan atas bagaimana situasi kembali aman tersebut terjadi, khususnya setelah sempat adanya penembakan kepada sebanyak 5 (lima) anggota KST Papua. Dengan kembalinya situasi seperti semula, maka aktivitas yang dilakukan oleh masyarakat saat ini telah berangsur pulih kembali setelah insiden penembakan itu.

Dengan aman dan kondusifnya situasi di Papua Pegunungan, maka bukan tidak mungkin bagaimana upaya akan percepatan pembangunan yang terus digencarkan oleh Pemerintah, khususnya pada era kepemimpinan Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada saat ini karena tidak menginginkan adanya kesenjangan sosial di masyarakat pun bisa berjalan dengan lancar demi tercapainya peningkatan kesejahteraan dari seluruh masyarakat di Bumi Cenderawasih.

Sebelumnya, Pusat Penerangan (Puspen) Tentara Nasional Indonesia (TNI) menyebutkan bahwa sebanyak lima anggota KST Papua yang ditembak mati di Distrik Serambakon, Pegunungan Bintang. Mereka semua ternyata juga telah terlibat dalam pembunuhan kepada anggota Brigade Mobile (Brimob) hingga sempat melakukan perampokan pada orang asli Papua (OAP) di sana.
Kepala Puspen (Kapuspen) TNI, Laksamana Muda Julius Widjojono juga mengungkapkan bahwa kelima anggota KST Papua itu pernah terlibat pula dalam berbagai gangguan keamanan dan juga aksi kriminal bahkan sejak awal tahun 2023 lalu. Anggota gerombolan separatis tersebut pernah menyerang dan merampok masyarakat, bahkan juga pernah melakukan penyerangan kepada pemerintah kabupaten (Pemkab) setempat serta pihak aparat desa jika tidak menyetorkan sejumlah uang yang diminta oleh gerombolan teroris itu.
Banyak sekali gangguan yang pernah mereka lakukan hingga ada pula gangguan pada lalu lintas penerbangan di sekitar bandara. Mereka juga pernah terlibat dalam penembakan aparat keamanan yang berpatroli bahkan hingga menyebabkan gugurnya aparat. Penembakan Satpol PP pun pernah dilakukannya, hingga membakar rumah dinas DPRD dan kios warga sampai ludes.
Sebenarnya, pihak Pangkogabwilhan III sendiri juga sudah memerintahkan agar aparat mereka sesegera mungkin melakukan tindakan yang sangat tegas kepada KST Papua itu, terlebih dengan penerapan tindakan yang tegas dan terukur. Karena selama ini mereka terus menerus melakukan dan menggencarkan banyak sekali upaya kejahatan sehingga patut untuk sesegera mungkin diberhentikan.
Maka dari itu, tepat pada hari Sabtu, tanggal 30 September 2023 lalu, tim Satuan Tugas (Satgas) Damai Cartenz 2023 yang terdiri dari personel aparat keamanan gabungan antara TNI dan Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri) melakukan tindakan yang sangat tegas, yakni dengan menembak lima anggota KST Papua di Distrik Serambakon dan juga mereka melakukan penyitaan kepada sebanyak tiga senjata api (senpi) yang dibawa oleh KST Papua.
Sementara itu, Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat Republik Indonesia (MPR RI), Bambang Soesatyo (Bamsoet) juga mendukung penuh bagaimana aksi dan langkah tindakan sangat tegas yang dilakukan oleh aparat keamanan kepada KST Papua. Dalam menyikapi bagaimana rentetan kasus dan aksi teror yang selama ini terus mereka gencarkan, maka dirinya meminta kepada jajaran Kepolisian Daerah (Polda) Papua bersama dengan unsur TNI untuk sesegera mungkin mampu menyikapi rentetan aksi teror itu dengan disertai tindakan tegas dan terukur.
Tidak hanya sekedar meminta agar aparat keamanan sesegera mungkin menindak tegas KST Papua saja, namun hendaknya aparat juga mengerahkan pasukan sebagai backup untuk pengamanan. Karena dengan adanya tambahan personel itu maka akan menjadi jauh lebih efektif lagi dalam menindak tegas gerombolan separatis di Bumi Cenderawasih itu, sekaligus juga mampu mencegah mereka untuk tidak kembali melangsungkan banyak kejahatan.
Dalam hal ini, komitmen sangat kuat dari TNI dan Polri memang merupakan hal yang sangat penting untuk terus diberikan, utamanya dalam terus bersiaga melakukan penjagaan dan terutama di wilayah yang seringkali menjadi target teror dari KST Papua.
Dengan adanya penjagaan yang maksimal dan juga tindakan tegas serta terukur yang dapat dari aparat keamanan itu, maka terbukti berhasil dalam mengembalikan kondisi yang kondusif dan aman di wilayah Papua Pegunungan dari seluruh ancaman tindakan kejahatan serta teror yang terus digencarkan oleh KST Papua.

)* Penulis adalah Mahasiswa Papua Tinggal di Manad

Post Comment