Bersinergi Jaga Keamanan di Puncak Jaya dan Waspadai provokasi OPM

Bersinergi Jaga Keamanan di Puncak Jaya dan Waspadai provokasi OPM

Oleh: Grasella Wandama

Pemerintah sangat serius dalam mengawal Papua tetap kondusif. Oleh karena itu seluruh stakeholder dan elemen masyarakat harus bisa ambil peran dalam menciptakan situasi damai di Papua. Harapan besar bangsa ini adalah seluruh pihak bersinergi menjaga keamanan di seluruh wilayah Indonesia dan Papua khususnya.

Meskipun pemerintah totalitas menjaga keamanan namun masyarakat harus berhati-hati dan waspadai potensi gangguan keamanan yang selalu muncul di Papua.
Papua menjadi tidak kondusif karena Organisasi Papua Merdeka (OPM) telah melakukan serangkaian tindakan yang bertujuan untuk memisahkan Papua dari Indonesia.

Mereka sering menyebarkan provokasi untuk menarik perhatian internasional dan mempengaruhi opini publik. Upaya mereka menciptakan ketidakstabilan di Puncak Jaya dan daerah sekitarnya. Oleh karena itu, penting bagi pemerintah dan masyarakat setempat untuk bersatu dalam menjaga keamanan dan ketertiban.
Komando Operasi TNI (Koops TNI) Habema terus berupaya mengamankan wilayah Papua yang menjadi tanggung jawabnya. Salah satu satuan yang berperan penting dalam tugas ini adalah Satuan Tugas Batalyon Infanteri (Satgas Yonif) Para Raider 432/Waspada Setia Jaya Kostrad. Satuan ini tengah melaksanakan Operasi Pengamanan Perbatasan (Ops Pamtas) Mobile Republik Indonesia – Papua Nugini, khususnya di wilayah Kabupaten Nduga, Provinsi Papua Pegunungan.
Satgas Yonif 432 Kostrad mengadakan kegiatan bersama warga masyarakat Distrik Mbua sebagai upaya menjaga keamanan wilayah setempat. Kegiatan ini dipimpin langsung oleh Komandan Pos Mbua, Lettu Inf Fahrizal. Itikad baik yang ditunjukkan oleh para prajurit Pos Mbua disambut dengan antusias oleh warga yang dikoordinir oleh tokoh agama setempat, Pendeta Johanes.
Kegiatan pengamanan ini melibatkan pemeriksaan setiap kendaraan beserta barang-barang yang diangkutnya di jalan raya penghubung antara daerah Nduga Atas dengan Distrik Mbua. Titik pemeriksaan berada di pintu masuk Kampung Mbua yang merupakan ibukota Distrik Mbua. Lokasi ini menjadi pintu gerbang bagi lalu lintas kendaraan dari daerah Nduga Atas menuju Nduga Bawah.
Pengamanan wilayah Mbua ini secara rutin diselenggarakan sebagai wujud kebersamaan dan sinergitas antara Satgas Yonif 432 Kostrad dengan warga setempat. Saat pelaksanaan kegiatan, terjadi interaksi komunikasi yang harmonis antara para prajurit TNI dengan warga Mbua. Hal ini menghasilkan jalinan silaturahmi yang akrab antara kedua pihak, memperkuat hubungan antara TNI dan masyarakat.
Pengamanan wilayah yang dilakukan oleh Satgas Yonif 432 Kostrad di Distrik Mbua merupakan salah satu realisasi komitmen TNI dalam melaksanakan dukungan pengamanan terhadap wilayah Papua. Ini sejalan dengan Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 9 Tahun 2020 tentang Percepatan Pembangunan Kesejahteraan di Papua. Salah satu poin penting dalam Inpres ini adalah memberikan dukungan pengamanan sebagai bagian dari percepatan pembangunan kesejahteraan di Papua.
Keberhasilan Satgas Yonif 432 Kostrad dalam melibatkan sinergitas warga masyarakat dalam kegiatan pengamanan wilayah di Distrik Mbua menunjukkan implementasi nyata dari tugas TNI dalam memberikan dukungan pengamanan. Upaya ini bertujuan mempercepat pembangunan di Papua dengan menciptakan kondisi yang aman dan kondusif.
Selain itu, kegiatan pengamanan ini juga merupakan langkah preventif untuk mencegah berbagai ancaman yang dapat mengganggu stabilitas keamanan di wilayah tersebut. Dengan adanya pemeriksaan rutin di pintu masuk Kampung Mbua, diharapkan dapat meminimalisir masuknya barang-barang terlarang yang dapat mengancam keamanan masyarakat.
Pelibatan warga dalam kegiatan pengamanan juga memberikan dampak positif dalam membangun rasa tanggung jawab bersama terhadap keamanan wilayah. Warga Mbua merasa lebih aman dan nyaman dengan kehadiran TNI yang proaktif dalam menjaga keamanan. Interaksi yang harmonis antara prajurit TNI dan warga juga menciptakan rasa saling percaya yang menjadi modal penting dalam menjaga stabilitas wilayah.
Kegiatan ini menjadi ajang untuk memperkenalkan program-program pembangunan yang sedang dan akan dilaksanakan di wilayah Papua. Melalui komunikasi yang baik, warga dapat mendapatkan informasi yang jelas mengenai manfaat dari program pembangunan yang ada, sehingga mereka dapat turut serta mendukung dan berpartisipasi aktif dalam proses pembangunan.
Panglima Koops Habema, Brigjen TNI Lucky Avianto, menekankan pentingnya sinergi antara TNI dan masyarakat dalam menjaga keamanan wilayah. Sinergi ini tidak hanya bertujuan untuk menjaga keamanan, tetapi juga untuk mendukung percepatan pembangunan yang berkelanjutan di Papua. Dengan adanya dukungan dari masyarakat, diharapkan program-program pembangunan dapat berjalan lebih lancar dan memberikan manfaat yang besar bagi kesejahteraan masyarakat Papua.
Pengamanan wilayah yang dilakukan oleh Satgas Yonif 432 Kostrad di Distrik Mbua diharapkan dapat menjadi contoh bagi satuan-satuan TNI lainnya dalam melaksanakan tugas pengamanan di wilayah Papua. Sinergitas yang terjalin antara TNI dan masyarakat menjadi kunci keberhasilan dalam menciptakan kondisi yang aman dan kondusif untuk pembangunan.
Secara keseluruhan, kegiatan pengamanan yang dilakukan oleh Satgas Yonif 432 Kostrad di Distrik Mbua merupakan bagian dari upaya TNI untuk memberikan rasa aman bagi masyarakat Papua. Dengan melibatkan warga dalam kegiatan pengamanan, diharapkan tercipta rasa memiliki dan tanggung jawab bersama dalam menjaga keamanan wilayah. Upaya ini sejalan dengan komitmen TNI dalam mendukung percepatan pembangunan kesejahteraan di Papua, sebagaimana yang diamanatkan dalam Inpres Nomor 9 Tahun 2020.
Oleh karena itu, kerjasama ini harus didasarkan pada kepercayaan dan komunikasi yang baik. Masyarakat harus merasa bahwa mereka dapat bergantung pada aparat keamanan untuk melindungi mereka. Di sisi lain, aparat keamanan harus memahami kebutuhan dan kekhawatiran masyarakat, serta bekerja secara transparan untuk menghindari kesalahpahaman yang dapat dimanfaatkan oleh OPM untuk memprovokasi.
*) Penulis adalah mahasiswa Papua tinggal di Jakarta

Post Comment