BIN Dorong Peningkatan Kualitas SDM Muda Daerah dengan Peresmian AMANAH
BIN Dorong Peningkatan Kualitas SDM Muda Daerah dengan Peresmian AMANAH
Oleh: Rahmat Fadillah
Badan Intelijen Negara (BIN) menginisiasi program pengembangan sumber daya manusia (SDM) muda daerah, khususnya Aceh yang dikenal dengan nama AMANAH, singkatan dari ‘Aneuk Muda Aceh Unggul dan Hebat’.
Program tersebut bertujuan untuk meningkatkan kualitas SDM pemuda di daerah itu agar mampu bersaing di kancah nasional dan global. Inisiatif ini tidak hanya menjadi langkah strategis untuk memajukan Aceh, tetapi juga mencerminkan komitmen pemerintah dalam memperhatikan potensi generasi muda sebagai pilar pembangunan bangsa.
Ketua Dewan Analisis Strategi (DAS) BIN, Letjen TNI (Purn) Dr. Muhammad Munir, menjelaskan bahwa program AMANAH memiliki tujuh sektor unggulan yang menjadi fokus utama.
Salah satu sektor tersebut adalah pertanian, yang bertujuan untuk memberdayakan petani muda di seluruh Aceh. Inisiatif ini melampaui sekadar pelatihan, karena program ini menciptakan ekosistem yang memungkinkan generasi muda Aceh berinovasi dan meningkatkan produktivitas di bidang pertanian.
Munir juga menekankan pentingnya sinergi antara program AMANAH dan program lain yang sejalan, seperti Papua Youth Creative Hub (PYCH). Kolaborasi antara kedua program ini diharapkan dapat memperkuat ketahanan pangan nasional.
Dengan mengibaratkan Indonesia sebagai burung garuda, ia menjelaskan bahwa sayap timur (Papua) dan sayap barat (Aceh) harus sehat dan kuat untuk memastikan burung garuda dapat terbang tinggi. Hal ini menunjukkan visi dan harapan besar terhadap potensi Aceh dalam perekonomian nasional.
Direktur Utama PT. Pupuk Indonesia, Rahmad Pribadi, turut memberikan pandangan positif tentang program tersebut. Setelah melakukan kunjungan ke Gedung Amanah di Ladong, dia menyatakan keyakinan bahwa AMANAH merupakan langkah strategis yang sangat penting bagi kemajuan pemuda di Aceh.
Ia menekankan bahwa pengembangan SDM yang berkualitas di kalangan generasi muda adalah investasi jangka panjang yang akan memberikan dampak positif bagi masa depan bangsa.
Rahmad Pribadi mengapresiasi inisiatif dari BIN dan menyatakan bahwa PT. Pupuk Indonesia siap untuk berkolaborasi dalam membangun anak muda yang unggul dan hebat, khususnya di bidang pertanian.
Agenda tersebut tidak hanya menyediakan pelatihan dan pendidikan, tetapi juga membuka akses untuk mengembangkan keterampilan yang relevan dengan kebutuhan industri. Dengan pengalaman dan keahlian yang dimiliki oleh PT. Pupuk Indonesia, diharapkan program ini dapat memberikan kontribusi signifikan dalam pengembangan pemuda Aceh.
Dalam konteks pemberdayaan ekonomi, pengusaha muda asal Aceh, Almer Hafis, mengungkapkan bahwa AMANAH berperan penting dalam mendorong perekonomian Aceh melalui pelatihan kewirausahaan.
Menurutnya, target yang tepat sasaran dan kehadiran narasumber yang ahli di bidangnya sangat berkontribusi terhadap peningkatan ekonomi daerah. Hafis mengingatkan bahwa perekonomian di Aceh dapat berkembang lebih cepat dibandingkan dengan perkotaan jika didukung dengan cara yang tepat guna.
Intervensi dari pemerintah pusat dalam hal SDM dianggap perlu untuk membentuk jiwa kewirausahaan dan kemandirian di kalangan anak-anak muda Aceh. Dengan dukungan ini, generasi muda Aceh diharapkan dapat menggali kreativitas dan merealisasikan bisnis di tingkat nasional. Selain itu, program AMANAH telah membuktikan kemampuannya dengan banyaknya peserta yang mengikuti berbagai kegiatan yang diadakan.
Antusiasme anak muda Aceh terhadap program AMANAH sangat tinggi. Banyaknya peserta yang terlibat dalam pelatihan dan kegiatan lainnya menunjukkan bahwa mereka memiliki minat yang besar untuk mengembangkan diri.
Program tersebut juga memberikan wadah bagi mereka untuk berkolaborasi, bertukar ide, dan membangun jaringan yang bermanfaat bagi masa depan mereka. Hal ini menjadi sinyal positif bahwa generasi muda Aceh siap untuk berkontribusi dalam pembangunan daerah.
Hafis menambahkan bahwa program tersebut memberikan banyak manfaat, termasuk pembekalan keterampilan di bidang industri kewirausahaan. Melalui pelatihan yang diselenggarakan, anak-anak muda Aceh mendapatkan pengetahuan yang diperlukan untuk bersaing.
Pelatihan tersebut mencakup aspek penting dalam pengembangan UMKM, mulai dari manajemen bisnis hingga pemasaran digital. Kesempatan bagi para peserta untuk mempraktikkan keterampilan melalui simulasi bisnis juga sangat membantu.
Program AMANAH diharapkan tidak hanya berfokus pada pelatihan, tetapi juga pada pengembangan jaringan pemasaran dan akses ke pembiayaan bagi para pengusaha muda. Hal ini bertujuan untuk memperluas pasar dan meningkatkan daya saing produk lokal, baik di tingkat nasional maupun internasional. Dengan demikian, AMANAH berkomitmen untuk memberikan dukungan yang komprehensif kepada anak muda Aceh agar mampu bersaing di berbagai bidang.
Secara keseluruhan, AMANAH menjadi salah satu program strategis unggulan yang menunjukkan bagaimana pemerintah dapat mendorong pertumbuhan ekonomi melalui pengembangan SDM.
Dengan pelatihan dan pembinaan yang berkelanjutan, anak-anak muda di Aceh diharapkan dapat menjadi generasi penerus bangsa yang unggul, mandiri, dan siap menghadapi tantangan global. Program ini mengukuhkan harapan besar terhadap masa depan Aceh, di mana para pemuda akan memainkan peran kunci dalam pembangunan dan kemajuan daerah.
Melihat keberhasilan AMANAH yang telah dirintis, tidak dapat disangkal bahwa program ini akan terus memberikan dampak positif bagi masyarakat Aceh. Dukungan dari berbagai pihak, termasuk pemerintah dan sektor swasta, sangat diperlukan untuk memastikan keberlanjutan program ini.
Adanya dukungan dan partisipasi aktif dari seluruh komponen masyarakat, AMANAH berpotensi untuk melahirkan generasi muda Aceh yang bukan hanya unggul, tetapi juga berdaya saing tinggi di tingkat nasional dan internasional.
Inisiatif tersebut menggarisbawahi pentingnya kolaborasi dalam pembangunan SDM yang dapat mengubah wajah perekonomian daerah dan menciptakan peluang yang lebih baik untuk masa depan anak-anak muda di Aceh.
)* Peneliti Budaya Aceh – Lembaga Warisan Budaya Aceh Raya
Post Comment