BIN Gandeng Akademisi dan Universitas dalam Program AMANAH Demi Tingkatkan Inovasi Pemuda

BIN Gandeng Akademisi dan Universitas dalam Program AMANAH Demi Tingkatkan Inovasi Pemuda

Oleh : Cut Meyriska

Badan Intelijen Negara (BIN) menggandeng para akademisi dan Perguruan Tinggi atau Universitas untuk bersatu serta bersinergi dalam Program Aneuk Muda Aceh Unggul dan Hebat (AMANAH) demi semakin meningkatkan kapasitas inovasi para pemuda wilayah tersebut.

Adanya sinergitas dan kolaborasi yang baik antar berbagai pihak selaku stakeholder atau pemangku kepentingan terkait termasuk dari BIN atau para akademisi serta universitas merupakan hal yang sangat penting dalam kesuksesan berjalannya Program AMANAH supaya terjadi peningkatan inovasi dari para pemuda dengan optimal.

Pasalnya, tatkala para anak muda sebagai penerus generasi bangsa mampu semakin mengoptimalkan kemampuan mereka dalam berinovasi, terlebih jika potensi pemuda itu mendapat dukungan serta wadah yang baik, jelas sekali mereka bisa menjadi pelopor bagi kemajuan bangsa. Untuk itu, aemua pihak termasuk BIN dan para akademisi hingga universitas bersinergi mendukung suksesi keberlangsungan Program AMANAH.

Terjadinya kolaborasi yang baik dan berkelanjutan antara berbagai pihak tersebut dengan generasi muda tentunya harus mendapatkan dukungan penuh. Menjadi tidak heran, mengapa Menteri Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia (Menpora RI) Dito Ariotedjo mendorong adanya kolaborasi secara berkelanjutan antar berbagai pihak itu.

Menurutnya, keterlibatan para pemuda yang merupakan mayoritas dari penduduk Tanah Air akan sangat mendorong terjadinya pembangunan yang tidak hanya inovatif, namun juga tetap inklusif.

Generasi muda penerus bangsa merupakan kunci masa depan negeri ini. Sehingga hendaknya mereka tiak hanya menjadi sosok yang pemberani saja untuk bermimpi, namun juga mampu beraksi serta menciptakan inovasi yang nyata dari wilayahnya masing-masing.

Peranan dari para pemuda itu sangat penting untuk bisa mewujudkan Indonesia menjadi negara maju menyongsong Indonesia Emas pada tahun 2045 mendatang dengan rata-rata pertumbuan ekonomi mampu mencapai hingga 7 persen.

Apresiasi dan dukungan menyertai pelaksanaan pembangunan Gedung AMANAH oleh lembaga pimpinan Jenderal Polisi (Purn) Prof. Dr. Budi Gunawan tersebut karena menjadi salah satu upaya untuk menggerakkan para pemuda agar lebih inovatif.

Terlebih, BIN juga terus menggandeng berbagai pihak dari kalangan akademisi dan universitas, seperti halnya kolaborasi antara Program Aneuk Muda Aceh Unggul dan Hebat bersama dengan Atsiri Research Center (ARC) untuk pemberdayaan kaum muda Negeri Rencong dengan berfokus pada produk yang bermanfaat ke masyarakat secara luas.

Dengan demikian, menurut Direktur Direktorat Bisnis dan Dana Lestari Universitas Syiah Kuala sekaligus Pakar Nilam Aceh Dr. Syaifullah Muhammad bahwa seluruh produk lokal itu nantinya bisa terjual ke pasar atau market dan mendatangkan dampak secara langsung pada perekonomian para pemuda Aceh.

Kolaborasi yang baik, menjadikan Universitas Syiah Kuala (USK) berhasil melakukan proses inovasi dari hulu hingga ke hilir pada produk lokal unggulan Aceh yakni nilam melalui Pusat Unggulan Iptek (PUI) Nilam USK, yakni ARC.

Pihak ARC melakukan inovasi pada produk nilam itu berdasarkan dengan bagaimana kebutuhan masyarakat, khususnya para petani nilam Aceh. Beberapa langkah dilakukan mulai dari survey akan sistem inovasi daerah (SIDa) Nilam, emydian pembentukan tim, pembuatan roadmap, research fundrising hingga pengimplementasian akan roadmap pada hulu sampai hilir dalam industri nilam Aceh.

Sebagai informasi bahwa Serambi Mekkah menjadi salah satu penghasil minyak nilam dengan kualitas terbaik di dunia. Luasan lahan nilam di Aceh mencapai hingga 1.212 hektare dan sekitar 817 hektare diantaranya merupakan luasan areal nilam yang telah menghasilkan atau berhasil panen.

Sementara itu, Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) BPPW Aceh Agung Jadi Prakoso mengatakan bahwa Gedung AMANAH sebagai wadah untuk pengembangan dan peningkatan kapasitas sumber daya manusia (SDM) muda Negeri Rencong dalam berbagai bidang. Beberapa bidang tersebut yakni pada industri kreatif, riset dan teknologi, kewirausahaan, industri kreatif, pendidikan, literasi, budaya dan bahasa.

Tidak tanggung-tanggung, BIN selaku inisiator Program AMANAH sebagaimana tindak lanjut dari Perintah Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) terus memastikan agar pembangunan gedung tersebut memiliki kualitas sangat tinggi.

Maka dari itu, Dirjen Cipta Karya Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Ir. Diana Kusumastuti menjelaskan bahwa pihak kontraktor pengerjaan pembangunan gedung tersebut perlu menambahkan jumlah pekerja yang ada hingga sebanyak 200 orang lagi.

Menurutnya, hal tersebut bertujuan untuk memastikan supaya target waktu penyelesaian proyak terlaksana dengan maksimal. Selain itu, juga agar spek dan teknis pembangunan proyek bisa terjamin sehingga kekokohan dan kehandalan bangunan bisa teruji dan berfungsi sesuai dengan kebutuhannya.

Untuk itu, BIN selaku inisiator terus menggandeng berbagai pihak termasuk para akademisi dan universitas untuk bersama-sama bersinergi dalam Program AMANAH demi semakin meningkatkan kemampuan inovasi dan kreativitas para pemuda Aceh.

*) Mahasiswa Aceh tinggal di Bandung

Post Comment