Buka KTT ASEAN 2023, Presiden Jokowi: ASEAN Motor Perdamaian dan Pertumbuhan Dunia

Buka KTT ASEAN 2023, Presiden Jokowi: ASEAN Motor Perdamaian dan Pertumbuhan Dunia

Oleh : Reenee Winda A

Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah resmi membuka Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Ke 42 ASEAN di Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur, Rabu (10/5/2023). Dalam pidato pembukanya dia menyinggung kondisi ketidakpastian global. Presiden Jokowi meyakini ASEAN mampu menjadi pemain sentral dalam membawa perdamaian dan pertumbuhan dunia, asalkan bisa bersatu.

Sebagai pemegang keketuaan ASEAN di tahun 2023 ini, Indonesia telah berupaya semaksimal mungkin untuk menjembatani perbedaan yang sangat dalam dan lebar. Namun, Presiden Jokowi meyakini jika keberhasilan hanya akan dapat tercapai jika semua negara, tanpa terkecuali, berkomitmen, bekerja keras, menyisihkan perbedaan-perbedaan untuk menghasilkan sesuatu yang konkret dan bermanfaat bagi dunia di tengah berbagai tantangan yang dihadapi.

Indonesia diyakini mampu menjadi ketua ASEAN di tengah-tengah situasi global yang sangat penuh dengan ketidakpastian dan pasca melandainya pandemi Covid-19. Berbagai krisis sedang melanda secara global, seperti krisis ekonomi, krisis energi, krisis pangan, adanya perang Rusia-Ukraina dan lain sebagainya. Beragam tantangan tersebut tentu saja tidak mudah bagi negara-negera di dunia, apalagi bagi negara berkembang.

Menurut Presiden Jokowi, ASEAN masih penting dan relevan bagi rakyat, bagi kawasan, serta dunia, dan ASEAN akan terus berkontribusi bagi perdamaian dan stabilitas di Indo-Pasifik. Selain itu, ASEAN akan terus dapat menjaga pertumbuhan ekonomi.

Presiden Jokowi berpendapat bahwa negara ASEAN punya aset kuat untuk menjadi motor pertumbuhan ekonomi yang jauh di atas rata-rata dunia, dimana memiliki bekal bonus demografi dan kestabilan kawasan. Sehingga ke depan ASEAN harus memperkuat integrasi ekonominya, juga memperkuat kerja sama inklusif, dan memperkokoh arsitektur kesehatan, pangan, energi, dan stabilitas keuangan.
Selain itu, dalam sambutannya, Presiden Jokowi juga mengingatkan para pemimpin ASEAN bahwa ekonomi saat ini belum pulih. Rivalitas dunia semakin tajam dan tidak terprediksi.

Sebelumnya, Menteri Luar Negeri RI, Retno Marsudi menyampaikan, bahwa Indonesia ingin menjadikan ASEAN Resilience dan menjadi barometer kerja sama yang dapat berkontribusi bagi perdamaian stabilitas, dan kesejahteraan kawasan dunia.
Keketuaan ASEAN 2023 mengambil tema ‘ASEAN Matters: Epicentrum of Growth’, melalui ASEAN Matters, Indonesia bertekad menjadikan ASEAN tetap penting dan relevan bagi rakyat ASEAN dan beyond. Dalam kaitan ini maka masa depan ASEAN harus mulai disiapkan untuk menyongsong ASEAN 2025. Penjelasan tema tersebut disampaikan Menteri Luar Negeri RI, Retno Marsudi, dalam jumpa Pers Tahunan Menteri Luar Negeri (PPTM) tahun 2023 yang digelar di Ruang Nusantara, Gedung Kemenlu RI Jakarta. Saat itu, Retno menyampaikan bahwa sentralitas ASEAN harus diperkuat agar mampu menjaga perdamaian stabilitas kemakmuran di Asia Tenggara dan Indo – Pasifik.
Sedangkan melalui Sub tema ‘Epicentrum of Growth’, Indonesia bertekad untuk terus menjadikan Asia Tenggara sebagai pusat pertumbuhan ekonomi, dimana dengan ASEAN di bawah sub tema ‘Epicentrum of Growth’ beberapa kerja sama akan diperkuat. Diantaranya, ketahanan pangan kawasan, ketahanan energi, kesehatan dan kerja sama keuangan.
ASEAN diharapkan agar bisa menjadi katalis pemulihan ekonomi yang inklusif bagi Kawasan dan bagi negara-negara lain. KTT ASEAN juga diharapkan agar menghasilkan berbagai kesepakatan dan capaian dan konkret, demi kepentingan dan kesejahteraan bersama. Dengan demikian Indonesia berupaya memperkuat posisi ASEAN sebagai kawasan yang stabil dan damai dan konsisten menjunjung tinggi hukum internasional, memperkuat kerjasama dan tidak menjadi proksi dari kekuatan manapun, sehingga ASEAN mampu menjadi kawasan yang kuat, inklusif, serta memiliki pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, dalam acara 13th General Conference Council for Security Cooperation in the Asia Pacific (CSCAP), mengatakan, melalui tema ASEAN Matters: Epicentrum of Growth, Indonesia berupaya mempersiapkan ASEAN untuk dapat lebih maju dengan menyediakan penyelesaian bagi berbagai isu strategis di kawasan. Untuk itu, kolaborasi yang kuat diharapkan dapat terbentuk antar anggota ASEAN guna mencapai tujuan tersebut.
Airlangga juga mengungkapkan, Presiden Jokowi percaya bahwa pada tahun 2045, ASEAN akan menjadi kelompok negara yang lebih adaptif, responsif, kompetitif, sejalan dengan agenda global ASEAN.
Dalam ASEAN 2023 menghasilkan solusi-solusi terhadap berbagai isu seperti ketahanan pangan, ketahanan energi, kerja sama keuangan, mengatasi gangguan rantai pasok global, mitigasi perubahan iklim, dan merespon ketidakstabilan di kawasan. Selain itu, Indonesia juga memiliki target untuk dapat mempercepat Digital Economic Framework Agreement, dimana sebelumnya Indonesia telah melakukan kesepakatan dengan Singapura, Thailand, Malaysia, dan Filipina terkait sistem pembayaran digital yang terintegrasi untuk mempermudah pembayaran dan memperkuat mata uang di kawasan. Sangat diharapkan agar kedepan, berbagai negara di ASEAN dapat ikut serta dalam mengintegrasikan sistem pembayaran digital tersebut.
Mata dunia sekali lagi tertuju kepada Indonesia. KTT ASEAN Summit di Labuan Bajo dan Jakarta pada 2023 ini diharapkan menjadikan ASEAN sebagai kawasan ekonomi yang tumbuh cepat, inklusif, dan berkelanjutan serta berdaya saing. Menjadikan ASEAN penting, bukan hanya bagi Indonesia, tapi juga bagi ASEAN dan dunia.

Penulis: kontributor senior / Pengamat Ekonomi Politik

 

 

 

Post Comment