Cawe-Cawe Presiden Jokowi Dalam Pemilu Demi Kepentingan Bangsa

Cawe-Cawe Presiden Jokowi Dalam Pemilu Demi Kepentingan Bangsa

Oleh : Gema Iva Kirana

Cawe-cawe yang dilakukan oleh Presiden Jokowi dalam perhelatan Pemilu pada tahun 2024 mendatang telah mendapatkan dukungan dari banyak sekali pihak. Hal tersebut dikarenakan cawe-cawe yang dilakukan oleh Kepala Negara itu sama sekali bukan sebagai upaya endorse pihak tertentu, bukan juga sebagai upaya untuk menjegal pihak tertentu ataupun upaya untuk mengintervensi hasil Pemilu.

Melainkan semuanya murni demi kebaikan bangsa dan negara dan memastikan agar berjalannya kontestasi politik bisa berjalan dengan jujur, adil dan transparan.

Sekretaris Kabinet (Seskab RI), Pramono Anung mengatakan adanya cawe-cawe yang dilakukan oleh Presiden Republik Indonesia (RI), Joko Widodo (Jokowi) bukan berarti dalam rangka untuk memberikan dukungan kepada salah satu pihak calon presiden (Capres) maupun calon wakil presiden (Cawapres) tertentu dalam pesta demokrasi serta kontestasi politik, Pemilihan Umum (Pemilu) pada tahun 2024 mendatang.

Memang bukan dalam rangka memberikan dukungan untuk calon pemimpin tertentu dalam Pemilu mendatang, melainkan justru cawe-cawe yang dilakukan oleh Presiden Jokowi dalam perhelatan kontestasi politik tersebut adalah untuk bisa terus menciptakan sebuah iklim demokrasi agar bisa berjalan dengan jauh lebih baik dan juga tidak melanggar aturan apapun yang telah ditetapkan oleh pihak penyelenggara Pemilihan Umum.

Hal itu memang membuktikan bahwa sama sekali cawe-cawe yang dilakukan oleh Kepala Negara tersebut bukanlah untuk memberikan endorse untuk calon tertentu, melainkan hendaknya harus bisa dimaknai secara positif, karena beliau sangatlah menginginkan agar berjalannya Pemilu 2024 bisa dilaksanakan dengan terus mengedepankan asas jujur, aman dan transparan.

Bukan hanya itu, namun dengan adanya cawe-cawe yang dilakukan oleh Presiden RI ketujuh ini, juga sama sekali tidak bisa diartikan sebagai ikut campurnya pemimpin negara dalam penentuan hasil pesta demokrasi pada tahun 2024 mendatang. Justru, karena keinginan kuat yang dimiliki oleh Presiden Jacobi agar Pemilu bisa dilaksanakan dengan adil serta berbagai macam program yang sudah dibuat, ke depannya bisa berlangsung dengan baik, salah satunya adalah program pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) agar bisa berkelanjutan.
Bagaimana tidak, pasalnya dengan adanya pelaksanaan kontestasi politik yang bisa berjalan dengan baik tersebut, dengan terus mengedepankan asas jujur, adil dan transparan, maka ke depannya juga akan sangat berpengaruh pada bagaimana hilirisasi bisa tetap dapat dilanjutkan.
Presiden Jokowi sendiri dengan tegas menyatakan bahwa dirinya akan cawe-cawe dalam pelaksanaan Pemilu, yang mana semuanya adalah demi kepentingan negara, yakni bagaimana caranya untuk bisa mengoptimalkan upaya dari Indonesia supaya bisa menjadi negara maju dalam kurun waktu sekitar 13 tahun ke depan, yang mana hal tersebut memang sangatlah ditentukan dari bagaimana kepemimpinan nasional ke depannya, sehingga berlangsungnya sirkulasi pergantian pemimpin pada tahun 2024 menjadi kunci penting untuk bisa mewujudkan Indonesia sebagai negara maju dan menyambut Indonesia Emas pada tahun 2045.
Sementara itu, Deputi Bidang Protokol, Pers, dan Media Sekretariat Presiden, Bey Machmudin juga mengatakan bahwa cawe-cawe yang dilakukan oleh Kepala Negara itu untuk kepentingan Pemilu yang menjamin agar berlangsungnya kontestasi politik itu bisa jauh lebih demokratis lagi. Terlebih, beliau memang juga memiliki kepentingan untuk bisa memastikan agar Pemilu bisa berlangsung dengan tanpa adanya polarisasi ataupun konflik sosial di masyarakat.
Lebih lanjut, Presiden Jokowi juga sangatlah menginginkan agar pemimpin Indonesia ke depannya dapat terus mengawal dan melanjutkan berbagai kebijakan strategis yang selama ini telah dibuatnya seperti pembangunan IKN, hilirisasi serta adanya transisi energi bersih. Bukti bahwa beliau sama sekali tidak bermaksud mengintervensi hasil Pemilu adalah, nyatanya Kepala Negara sendiri menegaskan akan menerima dan menghormati apapun hasil dari pilihan rakyat dalam Pemilu 2024 nanti serta terus membantu transisi kepemimpinan nasional dengan sangat baik.
Pada kesempatan lain, Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam RI), Mahfud MD menilai bahwa saat ini posisi Pemerintah sendiri adalah terus menjamin setiap hak dari masing-masing pasangan calon di Pilpres 2024 mendatang. Dirinya juga menegaskan bahwa sama sekali tidak ada niatan dari Pemerintah RI untuk menjegal atau mendiskualifikasi kandidat tertentu.
Justru selama ini apabila terus adanya isu yang dihembuskan ke publik bahwa seolah-olah cawe-cawe yang dilakukan oleh Presiden Jokowi dalam Pemilu 2024 merupakan upaya untuk intervensi hasil Pemilihan Umum, ataupun upaya untuk menjegal calon pemimpin tertentu adalah sebuah isu yang tidak benar adanya. Isu tersebut justru terus dihembuskan agar terjadi polarisasi dan sangat berpotensi untuk menimbulkan perpecahan di tengah masyarakat.
Dukungan lain juga diberikan oleh Wakil Presiden Indonesia ke-sepuluh dan ke-dua belas RI, Jusuf Kalla yang mengaku bahwa dirinya terus mendukung upaya Presiden Jokowi apabila memang cawe-cawe yang dilakukannya adalah demi terus menjaga demokrasi dan mampu terus memastikan supaya Pemilu 2024 berjalan dengan jujur dan adil.
Tidak bisa dipungkiri bahwa memang banyak sekali pihak yang memberikan dukungan mereka kepada bagaimana cawe-cawe yang dilakukan oleh Kepala Negara, yakni Presiden Joko Widodo dalam perhelatan kontestasi politik, Pemilu 2024 mendatang. Bagaimana tidak, pasalnya memang cawe-cawe yang dilakukannya itu seluruhnya murni demi kepentingan bangsa dan negara, sehingga bukan demi kepentingan pribadi ataupun sebagai upaya untuk menjegal pihak tertentu atau juga upaya untuk memberikan dukungan endorse pada pihak tertentu yang lain, serta juga bukan sebagai upaya untuk mengintervensi hasil pesta demokrasi mendatang.

)* Penulis adalah kontributor Persada Institute

Post Comment