Cek Kesehatan Gratis Bukti Kepedulian Negara Terhadap Masyarakat
Cek Kesehatan Gratis Bukti Kepedulian Negara Terhadap Masyarakat
Oleh : Dirandra Falguni
Pemeriksaan kesehatan gratis yang tengah digalakkan oleh pemerintah menjadi salah satu bukti nyata bahwa negara hadir untuk melindungi rakyatnya, tidak hanya dalam konteks keamanan dan ekonomi, tetapi juga dalam aspek kesehatan. Program ini kini menjelma menjadi gerakan nasional yang menyentuh jutaan warga di seluruh Indonesia, dari perkotaan hingga pelosok daerah, dari usia produktif hingga lanjut usia.
Wakil Menteri Kesehatan (Wamenkes), Prof. Dante Saksono Harbuwono melakukan pemeriksaan kesehatan gratis di Puskesmas Kelapa Gading, Jakarta. Kegiatan ini bukan sekadar simbolik, tetapi menjadi bukti bahwa fasilitas kesehatan tingkat pertama seperti Puskesmas kini telah mengalami peningkatan kualitas signifikan, hingga setara dengan fasilitas layanan lainnya.
Prof. Dante Saksono Harbuwono mengatakan pihaknya ingin menunjukkan kepada masyarakat bahwa puskesmas yang dekat dengan rumah mereka memiliki kualitas pelayanan yang sangat baik. Selain menjalani pemeriksaan kesehatan gratis, ia juga melihat langsung berbagai fasilitas yang tersedia.
Dante menekankan bahwa pemilihan puskesmas yang dekat dari tempat tinggal mencerminkan akses mudah yang juga dirasakan masyarakat sehari-hari. Integrasi layanan primer membuat Puskesmas Kelapa Gading semakin optimal dalam melayani masyarakat. Data harian menunjukkan sekitar 30 peserta mengikuti pemeriksaan kesehatan gratis di sana, menandakan antusiasme masyarakat yang terus meningkat.
Program cek kesehatan gratis ini telah dilaksanakan secara nasional dan telah menjangkau lebih dari 1,8 juta peserta, dengan 1,5 juta di antaranya telah menerima layanan di 9.001 Puskesmas di 37 provinsi. Capaian ini mencerminkan skala masif program serta komitmen kuat pemerintah dalam membangun sistem kesehatan preventif.
Cek kesehatan gratis bukan hanya sebatas kegiatan seremonial, melainkan bagian dari strategi besar deteksi dini penyakit yang bisa menghemat biaya kesehatan negara. Dante mencontohkan bagaimana penyakit ginjal jika terdeteksi sejak awal bisa ditangani tanpa harus melalui prosedur mahal seperti cuci darah. Begitu pula dengan penyakit jantung, yang bisa dicegah sebelum memicu serangan.
Dengan deteksi dini tersebut, pihaknya dapat mengurangi antrean pasien dengan kondisi berat di rumah sakit. Hal tersebut tentunya akan sangat membantu dalam pengelolaan sumber daya kesehatan secara nasional. Program ini juga dapat mengurangi beban layanan di rumah sakit, terutama untuk peserta Jaminan Kesehatan Nasional (JKN), serta mempercepat penanganan kasus secara berjenjang.
Wamenkes juga mendorong masyarakat untuk memeriksakan kesehatan minimal sekali setahun, tak perlu menunggu ulang tahun. Pemerintah pun tengah memperbaiki aspek teknis layanan, termasuk sistem pendaftaran daring untuk mempercepat proses dan meningkatkan kenyamanan.
Di berbagai wilayah, pemeriksaan kesehatan gratis juga disambut dengan antusias. Di Kelurahan Kebonsari, pada 24 Maret 2025 lalu, pemeriksaan kesehatan gratis menyasar 100 warga dari berbagai kalangan usia. Dengan penataan rapi dan suasana kekeluargaan, masyarakat memeriksakan kondisi mereka secara tertib, mulai dari tekanan darah hingga konsultasi kesehatan umum. Tim medis juga memberikan edukasi mengenai penyakit seperti hipertensi, diabetes, dan penyakit menular.
Sementara itu, Pemerintah Kota Yogyakarta secara konsisten mengadakan pemeriksaan kesehatan gratis khusus lansia setiap bulan. Program ini masuk dalam agenda Quick Wins Wali Kota Yogyakarta, Hasto Wardoyo dan Wakil Wali Kota Wawan Harmawan. Setiap bulannya, pemeriksaan serentak dilakukan di 15 kelurahan berbeda. Pada Maret 2025 lalu, program ini berhasil melayani 1.386 lansia.
Menurut Kepala Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta, Emma Rahmi Aryani, kegiatan ini bertujuan mendeteksi dini risiko penyakit. Pemeriksaan mencakup gula darah, kolesterol, dan asam urat, serta tindak lanjut rujukan bila ditemukan kelainan. Dengan total lansia mencapai 66 ribu orang, program ini menjadi bentuk komitmen luar biasa dalam memperhatikan kelompok rentan.
Menteri Kesehatan, Budi Gunadi Sadikin menegaskan bahwa program cek kesehatan gratis merupakan bagian dari pesan langsung mantan Presiden Joko Widodo guna menjaga kesehatan seluruh rakyat Indonesia. Budi mencatat, hingga saat ini hampir 2 juta masyarakat telah memanfaatkan layanan ini, dengan partisipasi harian mencapai 110 ribu orang. Dari data yang dikumpulkan, keluhan terbanyak datang dari masalah kesehatan gigi, tekanan darah tinggi dan kadar gula darah yang tinggi. Fakta ini membuka mata bahwa masih banyak puskesmas yang belum memiliki dokter gigi.
Pihaknya tengah melakukan lobi fakultas kedokteran gigi. Hal tersebut dikarenakan sekolahnya mahal dan untuk dapat masuk ke fakultas tersebut terbilang susah. Jika hal tersebut tidak tercapai, pihaknya akan coba tingkatkan keterampilan tenaga teknis seperti tukang gigi agar bisa membantu pelayanan. Program ini juga membuka peluang untuk memperluas cakupan ke sekolah-sekolah. Kemenkes tengah menyiapkan mekanisme pemeriksaan untuk anak sekolah mulai tahun ajaran baru dengan menggandeng puskesmas.
Pemeriksaan kesehatan gratis menjadi wajah nyata hadirnya negara di tengah masyarakat. Bukan hanya sebagai respons terhadap keluhan masyarakat, tetapi sebagai strategi jangka panjang untuk membentuk bangsa yang lebih sehat dan produktif.
Melalui program ini, negara bukan hanya menunjukkan keberpihakannya kepada kelompok rentan, tetapi juga memperkuat pilar pembangunan sumber daya manusia. Dengan kesehatan yang terjaga sejak dini, maka Indonesia akan lebih siap menghadapi tantangan masa depan. Pemeriksaan kesehatan gratis bukan sekadar program, tetapi representasi cinta negara kepada rakyatnya.
)* Kontributor Beritakapuas.com
Post Comment