Dengarkan Suara Rakyat, Ganjar Pranowo Terima Aspirasi Pedagang di Citeureup
Dengarkan Suara Rakyat, Ganjar Pranowo Terima Aspirasi Pedagang di Citeureup
BOGOR — Terus berupaya untuk mendengarkan seluruh keluhan dari rakyat kecil, Ganjar Pranowo menerima semua aspirasi yang disampaikan oleh para pedagang di Citeureup.
Capres dari PDI Perjuangan itu melakukan kegiatan blusukan ke Pasar Citeureup, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Kegiatan tersebut dilakukannya setelah menjalankan lari pagi bersama.
Ganjar Pranowo juga tampak didampingi oleh Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka tatkala melakukan blusukan tersebut.
Kemudian, tidak sedikit diantara para pedagang yang menyapa mereka dan mengabadikan momen atas kunjungan itu.
Sebagai sosok pemimpin masa depan yang peduli dengan rakyatnya, Ganjar juga menyempatkan waktu untuk berbincang dengan para pedagang di pasar.
Pada perbincangan tersebut, dirinya banyak dikeluhkan oleh para pedagang mengenai adanya kenaikan komoditas barang seperti harga ayam.
“Sudah Rp46 ribu pak. Sudah naik,” ujar para pedagang tersebut.
Pemimpin yang identik dengan rambut putih itu juga menyempatkan mengunjungi sebuah warung kopi dan berbincang dengan pedagang warkop di sana.
Sementara itu, Wakil Ketua Tim Koordinasi Relawan Pemenangan Pilpres PDI Perjuangan (TKRPP-PDIP), Adian Napitupulu mengungkapkan bahwa blusukan yang dilakukan oleh Capres mereka itu untuk mengetahui bagaimana kondisi ekonomi di sana.
Termasuk juga, untuk bisa menyapa masyarakat secara langsung dan terjun ke bawah.
“Pagi kita jalan, lalu blusukan di pasar. Mas Ganjar mau tahu apa, bagaimana, ekonomi Kabupaten Bogor, harga barang, menyapa masyarakat, dan dia akan didampingi oleh Gibran keluar masuk pasar,” kata Adian
Bukti lain bahwa sosok Ganjar Pranowo merupakan figur pemimpin untuk semua kalangan dan bisa diterima dengan sangat baik oleh semua lapisan masyarakat termasuk para pemuda adalah bagaimana komitmen dan kerja kerasnya.
Pada kesempatan lain, pria yang juga menjabat sebagai Gubernur Jawa Tengah itu mengemukakan bahwa adanya introduksi teknologi menjadi kunci untuk bisa menggaet para Milenial dan Gen Z untuk terjun ke dunia pertanian secara sukarela.
Lebih lanjut, menurutnya secara umum memang perlu adanya perubahan mindset di kalangan pemuda itu mengenai profesi sebagai petani sehingga profesi tersebut tidak dilakukan karena memang tidak ada pilihan lagi.
“Mereka anak muda yang berkecimpung dalam pertanian, pada praktiknya banyak yang karena kepepet. Maka, sekarang tidak boleh ada ilmu kepepet. Mesti disiapkan betul,” ujar gubernur Jateng dua periode itu.
Ketika adanya introduksi teknologi berhasil dilakukan di dunia pertanian, maka juga akan menarik minat para Milenial dan Gen Z, yang mana mereka memang tidak bisa dilepaskan dari pesatnya kemajuan teknologi.
“Rumusnya tadi dari penyuluh bagus banget, Pak, teknologi, nggak ada yang lain. Dan memang sudah saatnya percepatan alih daya teknologi pertanian ditingkatkan,” ujar Ganjar.
Terkait dengan introduksi teknologi tersebut, bukan hanya pada penggunaan alat dan mesin saja, melainkan kepada seluruh proses pertanian seperti on farm, yang saat ini sudah menggunakan sekolah iklim serta menggunakan teknologi digital dalam pemantauannya.
Banyak sekali perpaduan yang bisa dilakukan dan juga inovasi yang bisa diciptakan dengan pemanfaatan teknologi di bidang pertanian.
“Kemudian, perpaduan antara irigasi, pupuk, obat, bisa jadi satu. Bahkan dengan pola pertanian green house sangat bisa menarik anak muda untuk bertani, sehingga mereka punya komoditas,” pungkas Ganjar.
***
Post Comment