DOB Papua Memudahkan Penurunan Angka Kemiskinan
DOB Papua Memudahkan Penurunan Angka Kemiskinan
Oleh : Hendrik Pattipawae
4 DOB (Daerah Otonomi Baru) memudahkan penurunan angka kemiskinan karena salah satu tujuan pembentukannya adalah untuk kesejahteraan rakyat Papua. Dengan penambahan provinsi maka bertambah juga dana APBD, sehingga bisa digunakan untuk program-program yang bermanfaat untuk masyarakat di Bumi Cendrawasih. Seluruh rakyat Papua mendukung 4 DOB dan mereka berterima kasih karena diperhatikan oleh pemerintah pusat.
Akhirnya Papua memiliki 4 provinsi baru secara resmi, yakni Provinsi Papua Tengah, Papua Selatan, Papua Barat Daya, dan Papua Pegunungan Tengah. Pembentukan 4 DOB tersebut adalah murni keinginan dari masyarakat Papua. Mereka ingin agar hidupnya lebih maju berkat pemekaran wilayah.
Pelaksana Harian (Plh) Sekda Papua Derek Hegemur, menginstruksikan seluruh Organisasi Perangkat Daerah (OPD) di lingkungan Pemerintah Provinsi Papua ikut fokus menurunkan angka kemiskinan di Papua, melalui program kerja masing masing.
Derek melanjutkan, pihaknya meminta kepada para Kepala OPD lebih fokus menurunkan angka kemiskinan di Bumi Cenderawasih.
Hal ini untuk mendukung tercapainya kualitas hidup yang sejahtera bagi masyarakat di Papua. Dengan tersisanya sembilan kabupaten/kota pasca pembentukan daerah otonom baru (DOB). Semestinya, upaya menurunkan angka kemiskinan di Papua bakal semakin mudah.
Jika dulu mengurus 29 kabupaten dan 1 kota, sekarang OPD ini lebih sedikit yang diurus. Sehingga fokus penanganan bisa lebih tepat sasaran, dan itu yang diharapkan dalam mengembangkan DOB ke depan.
Artiannya, penambahan DOB memudahkan pemerintah daerah untuk menurunkan angka kemiskinan. Penyebabnya karena makin banyak provinsi di Papua dan masing-masing DOB fokus pada upaya penurunan kemiskinan di Bumi Cendrawasih. Masyarakat yang diuntungkan karena hidup mereka makin sejahtera.
Badan Pusat Statistik Provinsi Papua merilis jumlah persentase penduduk miskin pada Maret 2023 sebesar 26,03 persen atau menurun 0,77 persen poin terhadap September 2022. Hal ini menandakan bahwa penambahan DOB berhasil menurukan angka kemiskinan di seluruh wilayah Papua. Padahal 4 DOB baru berdiri selama setahun, tetapi program-program untuk kesejahteraan rakyat sudah berjalan dengan efektif.
Sementara itu, jika ada penambahan provinsi di Papua, maka selain memudahkan pengaturan (karena bisa lebih gampang dengan pendekatan kultural yang sama) maka akan memakmurkan rakyat. Penyebabnya karena makin banyak dana APBD yang dikucurkan oleh pemerintah, sehingga uang tersebut bisa untuk pembangunan infrastruktur dan lain-lain, sehingga kehidupan masyarakat makin baik.
Penambahan DOB benar-benar dibuat untuk kemaslahatan masyarakat Papua. Program ini amat baik hingga puluhan tahun ke depan. Masyarakat Papua juga mendukung 4 DOB karena kehidupan mereka menjadi jauh lebih baik dan Papua tak lagi identik dengan daerah yang masih hutan asli.
Papua tak hanya identik dengan wilayah yang terpencil, tetapi juga kemiskinan. Namun pemerintah tak tinggal diam melihat fenomena ini dan berusaha keras menghapus kemiskinan dari Papua. Bukankah di dalam UUD tertulis ‘fakir miskin dan anak-anak terlantar dipelihara oleh negara’? Jadi, pemerintah hadir untuk mengentaskan kemiskinan dengan cara penambahan DOB.
Anggota DPR RI Yan Permenas menyatakan bahwa masyarakat Papua mendukung DOB. Penduduk di berbagai wilayah adat mendukung penuh adanya pemekaran wilayah. Majelis Rakyat Papua (MRP) juga setuju akan adanya provinsi-provinsi baru di Bumi Cendrawasih. Dalam artian, seluruh warga Papua setuju akan DOB baru dan memang mereka yang menginginkannya sejak lama.
Masyarakat meminta penambahan DOB agar hidup mereka lebih sejahtera. Pertama, saat ada provinsi baru maka akan dibangun infrastruktur baru juga. Dengan jalan yang baru tersebut maka perjalanan masyarakat akan lancar, sehingga berdampak positif ke bidang perekonomian. Penyebabnya karena arus pengiriman barang dagangan juga ikut lancar, dan diharap bisa menurunkan harga barang-barang di Papua.
Kemudian, saat ada 4 provinsi baru maka akan dibangun pasar induk baru pula. Keberadaan pasar sangat penting karena menjadi pusat ekonomi masyarakat. Meski saat ini sudah ada marketplace tetapi sebagian warga lebih suka belanja langsung karena bisa memegang barangnya dan menawar ke pedagangnya. Pasar akan menampung para pedagang dan kegiatan ekonomi masyarakat berjalan makin semarak.
Para pedagang di pasar yang berupa kaum hawa atau yang disebut dengan panggilan ‘mama’ juga diuntungkan berkat penambahan DOB. Pasalnya, saat ada pemerintah provinsi yang baru maka anggarannya juga baru. Sebagian anggaran tersebut dirupakan bantuan ke para mama, berupa tambahan modal usaha (uang tunai), mesin untuk bekerja (mesin parut dan mesin lain), meja untuk berjualan, dan lain-lain.
Dengan bantuan dari pemerintah provinsi maka para mama akan lebih semangat berjualan. Mereka memutar otak agar dagangannya laku dan hasilnya untuk membantu suami mencari nafkah. Akibatnya, kehidupan warga Papua akan lebih baik karena penghasilan tiap keluarga bertambah.
Penambahan 4 DOB Papua mempermudah program-program pengentasan kemiskinan. Penyebabnya karena dana APBD bertambah dan digunakan untuk pemberdayaan masyarakat di Bumi Cendrawasih. Mereka yang diuntungkan karena kesejahteraannya bertambah.
)* Penulis adalah Mahasiswa Papua Tinggal di Bali
Post Comment