Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme Ajak Semua Pihak Wujudkan Pemilu Damai

Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme Ajak Semua Pihak Wujudkan Pemilu Damai

Oleh : Joanna Alexandra Putri

Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme mengajak kepada semua pihak untuk bisa bersama-sama mewujudkan sinergitas secara solid demi tercapainya pelaksanaan pesta demokrasi dan kontestasi politik, perhelatan Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 yang damai dan terbebas dari banyaknya narasi negatif, utamanya dengan sengaja menunggangi isu SARA.

Memang dalam upaya untuk bisa mencegah berbagai paham yang sama sekali tidak sesuai dengan landasan dasar filosofi negara, yakni Pancasila dan juga bagaimana penerapan semboyan yang sudah digagas oleh para pendiri bangsa, yakni Bhinneka Tunggal Ika yang didalamnya berisi ajakan untuk tetap saling bersatu meski ditengah perbedaan, maka tidak akan bisa secara maksimal apabila upaya tersebut hanya dilakukan oleh beberapa pihak atau kelompok dan lembaga saja.

Sehingga sudah barang tentu hal tersebut harus bisa diwujudkan secara bersama-sama oleh berbagai pihak lain termasuk seluruh elemen masyarakat di Indonesia demi kesatuan dan persatuan dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), yang memang masyarakat didalamnya memiliki latar belakang yang sangatlah beragam.

Bahkan justru dengan adanya keberagaman yang dimiliki oleh masyarakat di Tanah Air, sejatinya hal itu merupakan sebuah kekuatan tersendiri yang unik, yang mana tidak dimiliki oleh bangsa lain. Tidak tanggung-tanggung, bahkan karena adanya perbedaan yang mampu bersatu, maka bangsa ini mampu mengusir para penjajah dan merebut kedaulatan hingga kemerdekaannya sendiri.

Adanya perbedaan yang bersifat niscaya serta melekat kepada seluruh elemen masyarakat di Indonesia hendaknya mampu untuk disikapi dengan penuh rasa toleransi dan mampu saling menghargai satu sama lain, serta bisa hidup rukun berdampingan ditengah adanya perbedaan tersebut.

Segala hal yang berbau mengajak kepada perpecahan bangsa dan bersikap intoleransi dengan adanya perbedaan yang sifatnya niscaya tersebut maka harus mampu untuk diperangi dan dihilangkan karena ketika pemikiran itu masih terus ada, tentunya bangsa ini tidak akan bisa tumbuh dan berkembang menjadi negara yang jauh lebih maju ke depannya.

Terlebih, ketika menjelang pelaksanaan pesta demokrasi dan kontestasi politik dalam perhelatan Pemilihan Umum (Pemilu) yang pada tahun 2024 akan segera dilakukan di Indonesia, biasanya justru berbagai tantangan akan muncul, utamanya adalah yang berkaitan dengan potensi disintegrasi bangsa.

Maka dari itu, Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme (FKPT) di Provinsi Sulawei Tengah (Sulteng) mengajak kepada semua pihak masyarakat diwilayah tersebut untuk terus menjunjung tinggi seluruh proses hingga tahapan pelaksanaan Pemilihan Umum (Pemilu) demi mewujudkan pesta demokrasi yang damai dan bisa dinikmati oleh segenap elemen bangsa dengan penuh sukacita selayaknya ‘pesta’.

Terkait dengan hal tersebut, Ketua FKPT Provinsi Sulawesi Tengah Muhd Nur Sangadji menjelaskan bahwa adanya pelaksanaan Pemilu yang damai memang merupakan sebuah tanggung jawab dari seluruh pihak, oleh karena itu semua pihak memang harus mampu untuk bekerja sama dengan baik.

Lebih lanjut, mengenai apa itu definisi dari Pemilu Damai sendiri, yakni pelaksanaan kontestasi politik dalam rangka melakukan sirkulasi kepemimpinan di Indonesia setiap 5 (lima) tahun sekali yang mampu berlangsung dengan tanpa adanya penyebaran radikalisme, teror, penyebaran berita bohong atau hoaks, politisasi suku, agama, ras dan antar golongan (SARA) dan juga tanpa adanya pelaksanaan praktik politik uang.

Jelas sekali bahwa apabila masih saja terdapat sebuah narasi negatif yang menonjolkan identitas SARA dalam pelaksanaan kontestasi politik, hal tersebut merupakan suatu tindakan nyata akan adanya intoleransi yang jelas pula akan sangat berpengaruh pada situasi serta kondisi keamanan hingga ketertiban masyarakat (kamtibmas) dalam Pemilu itu sendiri.

Karena ketika narasi negatif terus berkembang, apalagi jika narasi tersebut dobalut dengan isu yang sensitif dan menyinggung SARA, maka tentunya akan sangat berpotensi untuk menimbulkan adanya perpecahan di tengah masyarakat sendiri. Oleh karenanya, memang semua pihak harus mampu untuk bersatu demi bisa melawan berbagai macam narasi negatif tersebut.

Biasanya menjelang pelaksanaan Pemilu ditahun-tahun politik seperti sekarang ini, secara tiba-tiba akan bermunculan sekelompok pihak ataupun orang tertentu yang bahkan dengan sengaja terus menyebarkan banyak narasi negatif untuk merusak stabilitas dan kedamaian di Tanah Air.

Namun ketika semua pihak bisa bersatu dan bergandengan tangan untuk mencegah berbagai macam kemungkinan akan munculnya teror dan juga upaya penyebaran intoleransi dan paham radikal dalam momentum Pemilu 2024. Karena dengan adanya pelibatan semua pihak maka akan dapat terbangun sebuah sinergitas untuk bisa menangkal penyebaran paham radikal dan kemungkinan adanya teror.

Tidak bisa dipungkiri bahwa seluruh pihak dan segenap elemen bangsa memiliki peranan yang sangat penting untuk bisa secara bersama-sama bersatu dalam satu tujuan, yakni menciptakan sebuah perhelatan pelaksanaan kontestasi politik, yakni Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 yang damai.

)* Kontributor Jeka Media Institut

Post Comment