Hasil KTT ASEAN: Upaya Pemulihan Ekonomi Akibat Krisis Global
Hasil KTT ASEAN: Upaya Pemulihan Ekonomi Akibat Krisis Global
*Manggarai Barat* – Berbagai kesepakatan telah disepakati oleh pemimpin negara ASEAN dalam pertemuan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ASEAN ke-42 yang diadakan di Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur (NTT).
Presiden Joko Widodo menyampaikan bahwa beberapa hal telah disepakati oleh para pemimpin negara ASEAN dalam KTT ASEAN di Labuan Bajo, NTT. Kamis (11/5/2023).
Jokowi mengatakan kondisi ekonomi global masih dalam ketidakpastian dan masih berpotensi mengancam perekonomian daerah kawasan. Oleh karana itu, Jokowi menekankan untuk terus berkolaborasi dalam meningkatkan kerja sama ekonomi kawasan.
“Dalam situasi ini, kita harus semakin memperkuat kolaborasi untuk menjaga ASEAN sebagai epicentrum of growth,” ujar Presiden RI.
Beragai kesepakatan yang disepakati para pemimpin ASEAN ini merupakan upaya dalam merespon krisis ekonomi global yang sedang dihadapi saat ini. karenanya, Presiden Joko Widodo juga mengimbau untuk mempersiapkan visi untuk tantangan kedepan yang semakin kompleks.
KTT ASEAN di Labuan Bajo berfokus pada pemulihan ekonomi akibat ketidakpastian global. Untuk itu, negara ASEAN akan terus berupaya dan berkomitmen dalam mengatasi krisis global yang dihadapi. Presiden menyatakan bahwa Visi ASEAN 2045 harus lebih adaptif dan berorientasi ke depan.
“Visi ASEAN 2045 harus lebih adaptif dan forward looking, tidak boleh business as usual.,” ungkap Presiden.
Beberapa kesepakatan dari KTT ASEAN diantaranya menyebutkan bahwa negara anggota ASEAN mengutuk kekerasan yang ada di Myanmar, kesepakatan terhadap upaya berkelanjutan terhadap perumusan Visi ASEAN Pasca-2025, Pengembangan sentralitas dan kesatuan ASEAN, perkembangan teknologi informasi dan komunikasi pasca pandemi Covid-19, Pengembangan kendaraan listrik sebagai bagian dari upaya ASEAN untuk mengurangi emisi gas rumah kaca.
Pengembangan konektivitas pembayaran regional dan penggunaan mata uang lokal untuk transaksi lintas batas, perlindungan nelayan migran, penyesuaian kebijakan untuk memberi bantuan kepada pekerja migran, memperkuat kerja sama serta koordinasi multisektoral untuk membentuk mekanisme nasional One Health Initiative, pembentukan ASEAN Villages Network dengan tujuan memfasilitasi kerja sama antar desa dan memberdayakan desa untuk mempercepat transformasi pedesaan.
Menurut Jokowi, ASEAN harus mampu menjawab tantangan yang ada di 20 tahun kedepan. Oleh karena itu, Jokowi menyebut Indonesia harus dapat memperkuat kapasitas dan efektivitas kelembagaan ASEAN agar berkontribusi dalam memberikan solusi di berbagai bidang.
Indonesia memastikan tiga pilar utama keketuaannya di ASEAN 2023 menjadi hasil yang konkret dan bisa diterapkan oleh masing-masing negara anggota dalam jangka panjang.
Post Comment