Hilangkan Kesenjangan di Seluruh Wilayah NKRI, Pemerintah Terus Percepat Pembangunan Papua

Hilangkan Kesenjangan di Seluruh Wilayah NKRI, Pemerintah Terus Percepat Pembangunan Papua

Oleh: Yohanes Makatita

Pemerintah Indonesia telah menunjukkan komitmen kuat dalam mengatasi kesenjangan di seluruh wilayah Nusantara, terutama di Tanah Papua. Dengan langkah-langkah nyata, pemerintah terus mempercepat pembangunan Papua untuk memastikan kesejahteraan yang merata bagi seluruh rakyat Indonesia.

Melalui pendekatan yang komprehensif, pemerintah berharap dapat membawa perubahan signifikan yang tidak hanya akan meningkatkan kualitas hidup masyarakat Papua, tetapi juga mendukung stabilitas dan keamanan di kawasan tersebut.

Langkah pertama yang diambil pemerintah adalah fokus pada pendekatan kesejahteraan yang berkelanjutan. Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas), Suharso Monoarfa, mengumumkan hal ini setelah menghadiri rapat terbatas bersama Wakil Presiden Ma’ruf Amin di Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta.

Suharso menjelaskan bahwa rapat tersebut memfokuskan pada percepatan pembangunan di Papua dengan pendekatan kesejahteraan. Langkah ini meliputi peningkatan sektor pendidikan, kesehatan, dan infrastruktur, yang diharapkan dapat meningkatkan taraf hidup masyarakat Papua secara keseluruhan.
Dalam pertemuan tersebut, Suharso juga menyampaikan laporan terkait alokasi anggaran untuk program kesejahteraan di Papua. Laporan ini disusun sebagai persiapan menjelang kunjungan kerja Wakil Presiden Ma’ruf Amin ke Papua, dalam kapasitasnya sebagai ketua pelaksana program percepatan pembangunan tersebut.
Pemerintah memastikan bahwa anggaran untuk program ini telah diintegrasikan dalam rencana kerja kementerian dan lembaga terkait, sehingga implementasinya dapat berjalan dengan lancar dan efektif.
Di samping pendekatan kesejahteraan, pemerintah juga memberikan perhatian khusus pada aspek keamanan di Papua. Hal ini dianggap penting untuk menjamin stabilitas dan kedamaian di wilayah tersebut, sehingga program-program pembangunan dapat berjalan tanpa hambatan.
Pendekatan keamanan ini dilakukan dengan hati-hati untuk menghindari ketegangan dan memastikan bahwa masyarakat Papua merasa aman dan dilindungi.
Salah satu instrumen penting dalam percepatan pembangunan ekonomi di Papua adalah Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Sorong. Penjabat Gubernur Papua Barat Daya, Muhammad Musa’ad, menekankan bahwa KEK Sorong merupakan satu-satunya kawasan ekonomi di Papua yang berfungsi sebagai lokomotif utama untuk pertumbuhan ekonomi regional.
Musa’ad menyampaikan bahwa seluruh pemerintah provinsi di Papua harus bersatu dan berkontribusi dalam pengembangan KEK Sorong. Pengembangan kawasan ini diharapkan dapat memberikan dampak positif tidak hanya bagi Papua Barat Daya, tetapi juga bagi seluruh wilayah Papua.
Selain KEK Sorong, Papua juga memiliki kawasan industri di Kabupaten Teluk Bintuni dan Kabupaten Fakfak, serta rencana pembangunan kawasan industri di bidang pertanian di Merauke, Papua Selatan.
Musa’ad menegaskan bahwa seluruh wilayah Papua harus memiliki pandangan yang sama bahwa empat kawasan industri ini merupakan instrumen penting untuk mempercepat pembangunan ekonomi. Kolaborasi dan sinergi antara pemerintah provinsi dan kabupaten/kota sangat dibutuhkan agar pengembangan kawasan industri ini dapat berjalan dengan optimal.
Upaya percepatan pembangunan di Papua juga terlihat dari proyek pembangunan infrastruktur telekomunikasi di Kabupaten Keerom. Bupati Keerom, Piter Gusbager, telah melakukan peletakan batu pertama untuk pembangunan tower base transceiver station (BTS) 4G di Kampung Kriku, Distrik Arso Timur.
Pada tahun 2024, Bhakti Kominfo akan membangun 49 tower di wilayah tersebut, yang diharapkan dapat meningkatkan akses telekomunikasi dan internet bagi masyarakat setempat. Infrastruktur telekomunikasi ini penting untuk mempercepat perkembangan ekonomi dan pendidikan, serta meningkatkan kualitas hidup masyarakat di daerah terpencil.
Gusbager menekankan bahwa masyarakat harus memanfaatkan jaringan internet yang tersedia untuk hal-hal positif, terutama untuk menambah ilmu pengetahuan. Kepala Dinas Kominfo Kabupaten Keerom, Magiken Bangun, juga menyatakan bahwa pembangunan tower BTS ini bertujuan untuk mewujudkan pemerataan akses telekomunikasi dan internet, yang menjadi kebutuhan dasar masyarakat di era digital saat ini.
Selain itu, kehadiran program BBM satu harga di Kabupaten Puncak Jaya juga menjadi salah satu upaya percepatan pembangunan daerah. Penjabat Bupati Puncak Jaya, Tumiran, menyatakan bahwa program ini sangat penting untuk memenuhi kebutuhan dasar masyarakat di daerah terpencil.
Dengan adanya BBM satu harga, masyarakat tidak perlu lagi kesulitan dalam mendapatkan bahan bakar, yang merupakan salah satu kebutuhan utama untuk mobilitas dan kegiatan sehari-hari.
Tumiran juga berharap bahwa kehadiran BBM satu harga ini dapat mendorong pembangunan di Kabupaten Puncak Jaya, sehingga kualitas hidup masyarakat dapat meningkat. Pelayanan BBM yang tersedia saat ini meliputi jenis pertalite dan solar, dengan harapan ke depan akan ada lebih banyak jenis bahan bakar yang tersedia sesuai dengan kebutuhan masyarakat.
Pemerintah pusat dan semua pihak yang terlibat dalam program percepatan pembangunan Papua diharapkan terus berkolaborasi dan bekerja keras untuk memastikan bahwa semua program yang direncanakan dapat berjalan dengan baik. Perubahan positif yang diharapkan tidak hanya akan meningkatkan kesejahteraan masyarakat Papua, tetapi juga memperkuat kesatuan dan persatuan bangsa.
Upaya percepatan pembangunan di Papua adalah langkah strategis yang diambil pemerintah untuk menghilangkan kesenjangan dan memastikan kesejahteraan yang merata bagi seluruh rakyat Indonesia.
Dengan pendekatan kesejahteraan yang menyeluruh, pembangunan infrastruktur strategis, dan perhatian khusus pada aspek keamanan, Papua diharapkan dapat berkembang menjadi wilayah yang sejahtera dan stabil. Pemerintah dan seluruh masyarakat Indonesia harus terus mendukung upaya ini demi terciptanya kesetaraan dan kemajuan di seluruh wilayah NKRI.
*) Mahasiswa Hukum Universitas Papua (Unipa)

Post Comment