HUT NKRI ke-78 Momentum Wujudkan Pemilu 2024 Damai
HUT NKRI ke-78 Momentum Wujudkan Pemilu 2024 Damai
Oleh : Gita Oktaviani
Dalam momentum perayaan HUT NKRI ke-78 ini, patut menjadi sebuah refleksi bagi segenap elemen bangsa untuk mampu semakin menghargai bagaimana perjuangan dan jasa yang dilakukan oleh para pendiri bangsa. Salah satunya adalah dengan bersama-sama berkomitmen kuat untuk bisa mewujudkan gelaran Pemilu 2024 yang damai.
Menjadi salah satu upaya dan wujud dalam mencintai Tanah Air, serta dalam rangka untuk melakukan penghargaan kepada para pendiri bangsa, maka sebagai warga negara yang baik, hendaknya seluruh elemen masyarakat di Indonesia mampu terus melanjutkan cita-cita mereka yakni menjunjung tinggi asas demokrasi dan juga saling menghargai adanya perbedaan latar belakang masing-masing dengan tetap menjaga kesatuan serta persatuan bangsa.
Pasalnya, sudah sejak dulu para pendiri bangsa sangat menginginkan agar segenap elemen masyarakat di Nusantara bisa bersatu padu meski di tengah kepemilikan ragamnya perbedaan latar belakang. Maka dari itu terlahir pula semboyan Bhinneka Tunggal Ika yang berarti berbeda-beda tapi tetap satu jua.
Secara hakikat dan niscaya memang sama sekali tidak bisa dilepaskan bahwa Indonesia sendiri merupakan sebuah negara yang masyarakatnya memiliki tingkat keberagaman atau diversitas sangat tinggi. Akan tetapi justru dengan diversitas yang tinggi itu mampu menjadi kekuatan tersendiri dan bisa saling melengkapi satu sama lain apabila seluruh masyarakatnya mampu untuk terus menjaga perdamaian.
Bahkan, dengan kekuatan persatuan tersebut, pada akhirnya masyarakat di Tanah Air mampu kembali mempertahankan wilayahnya dan terbukti berhasil mengusir penjajah dari Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) dengan merebut lagi kedaulatan negara sepenuhnya.
Saat ini, bangsa Indonesia merayakan Hari Ulang Tahun (HUT) Kemerdekaan Negara Kesatuan Republik Indonesia ke-78 tahun, yang mana hal tersebut memang diperingati setiap tanggal 17 Agustus. Untuk memperingati dan menyemarakkannya, Wakil Ketua I Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Jayapura mengajak kepada seluruh warga masyarakatnya memeriahkan HUT Kemerdekaan sebagai wujud cinta pada Tanah Air dan upaya penghargaan kepada para pendiri bangsa.
Mengenai hal tersebut, Joni Y Betaubun berupaya untuk terus mengakrabkan kekeluargaan antar masyarakat dalam peringatan HUT RI dengan harapan bahwa agar masyarakat terus mampu mengingat sejarah bangsa ini.
Bertepatan pula dalam pelaksanaan pesta demokrasi dan kontestasi politik pada perhelatan Pemilihan Umum (Pemilu) pada tahun 2024 mendatang, Wakil Ketua I DPRD, yang juga menjabat sebagai Sekretaris Fraksi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) Kota Jayapura itu mengungkapkan bahwa sebagai upaya mewujudkan asas demokrasi di Tanah Air, maka tentunya adanya perbedaan pendapat atau pilihan politik merupakan sebuah hal yang sangat biasa.
Lebih lanjut, menurutnya momen adanya kontestasi politik sebenarnya hanyalah 5 (lima) tahun sekali, sehingga sudah sepatutnya hal tersebut jangan sampai merubah atau mengganggu terjalinnya rasa kebersamaan dan persaudaraan serta kekompakan diantara warga bermasyarakat, seluruhnya harus tetap terjalin dengan baik.
Justru jangan sampai dengan adanya momen sirkulasi atau pergantian kepemimpinan yang dilakukan hanya dalam lima tahun sekali itu malah nantinya akan merusak kedekatan antar warga negara dan menimbulkan pecah belah diantara masyarakat, yang mana sama sekali tidak sesuai dengan bagaimana cita-cita luhur yang dimiliki oleh para pendiri bangsa yang sangat menginginkan semua warga di Indonesia bisa hidup rukun berdampingan di tengah adanya perbedaan dalam hal apapun.
Misalnya terdapat atau terjadi perbedaan pendapat dan pilihan ditengah masyarakat dalam rangka Pemilihan Umum (Pemilu) jangan sampai hanya karena hal itu justru menjadikan warga tidak saling suka atau saling membenci serta tidak menyapa satu sama lain lagi. Karena apabila hal tersebut terjadi, maka sama saja juga menandakan bahwa orang yang bersangkutan masih memiliki pemikiran politik yang sangat dangkal, yang mana hendaknya jangan sampai terjadi apabila memang menginginkan kemajuan di Indonesia.
Adanya perbedaan akan pilihan politik itu merupakan sebuah hal yang sangat biasa terjadi dalam sebuah negara demokrasi, termasuk di Indonesia. Akan tetapi sebagai warga negara hendaknya tetap terus saling menyapa dan menegur satu sama lain. Sebagai orang yang juga memegang budaya Timur, maka sudah sepatutnya masyarakat mampu menghargai adat istiadat.
Menjaga kedamaian bukanlah merupakan sesuatu yang dilakukan oleh sekelompok pihak atau lembaga tertentu saja, melainkan hal tersebut harus bisa dilakukan dan diupayakan oleh semua elemen masyarakat tanpa terkecuali. Persatuan Indonesia harus menjadi sebuah tanggung jawab bersama dengan saling menjaga keharmonisan. Hendaknya masyarakat mampu menyikapi apapun yang berkaitan dengan Pemilu 2024 mendatang.
Dengan mampu mewujudkan dan bersama-sama mengupayakan supaya perhelatan Pemilihan Umum pada tahun 2024 mendatang bisa berjalan dengan penuh akan kedamaian dan kelancaran, tidak adanya saling gesekan antar masyarakat dan semua warga negara mampu saling menghormati perbedaan pilihan, maka hal tersebut juga sama saja dengan menghargai jasa para pendiri bangsa yang sudah susah payah merebut kembali kemerdekaan Indonesia dari tangan penjajah, khususnya dalam momentum HUT NKRI ke-78 ini patut menjadi refleksi secara bersama.
)* Penulis adalah Kontributor Jendela Baca Institute
Post Comment