Indonesia Jadi Inisiator KTT AIS Forum 2023 di Bali
Indonesia Jadi Inisiator KTT AIS Forum 2023 di Bali
Bali – Bali, yang dikenal sebagai surga pulau eksotis, akan menjadi tuan rumah acara penting yang akan datang, yaitu Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Archipelagic and Island States (AIS) Forum 2023. Delegasi dari berbagai negara pulau kepulauan di seluruh penjuru dunia ini telah memastikan kehadiran mereka dalam acara tersebut yang akan berlangsung pada 10-11 Oktober 2023 yang akan berlangsung di Bali Nusa Dua Convention Centre (BNDCC), Bali.
Direktur Jenderal Informasi dan Komunikasi Publik Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kementerian Kominfo), Usman Kansong menguraikan bahwa Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) AIS Forum akan dihadiri oleh beberapa pejabat tinggi dari negara-negara anggota dan juga perwakilan dari organisasi dunia.
“Terkonfirmasi hadir diantaranya Comoros, Micronesia, Niue, Papua Nugini, Sao Tome dan Príncipe, Timor-Leste, Tuvalu, Fiji, Tonga, Singapura, Madagascar, Marshall Island, Palau, Seychelles, Solomon Islands, Cabo Verde, Selandia Baru, Cyprus, Irlandia, Jepang, Samoa, Inggris, Cook Islands, Malta, Belize, Sri Lanka. Tak lupa juga organisasi internasional seperti MSG, PIF, dan ASEAN. Kita berharap makin mendekati 11 Oktober 2023 akan makin banyak yang konfirmasi hadir,” ujar Usman.
Usman pun mengundang media nasional dan lokal untuk memperluas cakupan berita tentang KTT AIS Forum 2023, dengan tujuan agar masyarakat dapat mengetahui dan memahami, terutama mengenai contoh nyata tindakan yang diambil oleh AIS Forum serta manfaat yang diberikannya bagi Indonesia.
“KTT AIS Forum 2023 juga harus kita gaungkan secara luas agar masyarakat tahu Indonesia saat ini menjadi inisiator negara-negara pulau dan kepulauan bertemu dan membahas berbagai isu penting. Untuk memperkuat penyebarluasan informasi dan apa manfaatnya bagi bangsa dan masyarakat, maka kami hadirkan AISPedia ini,” tegas Usman.
Sejalan dengan itu, Sora Lokita, Asisten Deputi Delimitasi Zona Maritim dan Kawasan Perbatasan di Kementerian Koordinator Kemaritiman dan Investasi (Kemenko Marves), menyatakan bahwa sejumlah negara yang terdiri dari pulau dan kepulauan akan ikut serta dalam KTT AIS Forum pertama yang diselenggarakan di Bali.
“Indonesia dilihat memiliki banyak best practices, kita tidak mau menyimpan hanya untuk kebutuhan sendiri, tapi kita ingin membuat gerakan global di mana solusi atas permasalahan negara pulau dan kepulauan bisa kita gerakan dari penjuru dunia. Harapannya gerakan ini jadi lebih masif dan akhirnya negara pulau dan kepulauan dapat menghadapi tantangan bersama-sama,” harap Sora Lokita.
Sora dengan tegas menyatakan bahwa tujuan utama KTT AIS Forum adalah sebagai platform untuk mengekspresikan aspirasi dan harapan yang memiliki prioritas pada kepentingan masyarakat dalam negara itu sendiri.
“Di KTT AIS Forum yang dilaksanakan di Bali, salah satu target utamanya adalah leaders declaration di mana berisi harapan-harapan dari para pemimpin negara, bagaimana KTT AIS Forum ini ke depannya terus berkembang menjadi sebuah international organization yang dapat membantu kemaslahatan para islanders atau penduduk di negara pulau dan kepulauan, serta memperbaiki dan meningkatkan berbagai program dan kerja yang selama ini telah dilakukan oleh AIS Forum,” jelasnya.
Sora kemudian menjelaskan bahwa KTT AIS Forum merupakan hasil dari gagasan dan inovasi yang berasal dari Indonesia. Gagasan ini pertama kali muncul pada tahun 2017 sebagai respons terhadap tantangan-tantangan yang dihadapi Indonesia sebagai negara kepulauan. Tantangan-tantangan tersebut meliputi perubahan iklim, pengembangan potensi ekonomi di sektor maritim, masalah konektivitas, upaya pemberdayaan masyarakat pesisir, dan permasalahan pencemaran laut. (*
Post Comment