Indonesia Tuan Rumah KTT AIS, Perkuat Komitmen dan Solidaritas Hadapi Tantangan Global
Indonesia Tuan Rumah KTT AIS, Perkuat Komitmen dan Solidaritas Hadapi Tantangan Global
Bali – Sekretaris Kementerian Koordinator Ayodhia G. L. Kalake mengatakan Indonesia sebagai tuan rumah pertama KTT Archipelagic and Island States (AIS) memiliki peran strategis dalam memperkuat komitmen dan solidaritas dalam menghadapi tantangan global.
“Indonesia telah menginisiasi pembentukan AIS Forum sejak 2017. AIS Forum ini dibentuk untuk mendorong kolaborasi antar negara pulau dan kepulauan di seluruh dunia untuk bersama-sama mengatasi tantangan dan permasalahan yang dihadapi, khususnya pada sektor pembangunan kelautan dan mitigasi perubahan iklim serta penanggulangan pencemaran di laut,” ujar Sekretaris Kementerian Koordinator Ayodhia G. L. Kalake di Bali.
Sementara itu, tujuan utama AIS Forum adalah untuk memperkuat kolaborasi dalam mengatasi permasalahan global dengan empat area utama yakni mitigasi dan adaptasi perubahan iklim, ekonomi biru, penanganan sampah plastik di laut, dan tata kelola maritim yang baik. Hal ini mencakup pengurangan emisi gas rumah kaca dan peningkatan ketahanan terhadap perubahan iklim.
Selain empat area kerja sama ini, AIS Forum juga membuka pintu untuk kerja sama dengan platform dan organisasi lainnya guna memperkaya perspektif dan mencapai tujuan global yang lebih luas. Forum ini juga memberikan perhatian khusus pada pemberdayaan pemuda dan masyarakat pesisir melalui ide, kreativitas, dan solusi inovatif. Dengan begitu AIS dapat menjadi kekuatan baru di dunia internasional.
“Apabila kerja sama dengan negara AIS berjalan baik, AIS akan menjadi kekuatan tersendiri di kancah dunia, menjadi organisasi multiregional di seluruh samudera. Negara pulau dan kepulauan akan berperan lebih besar dalam arah kebijakan tata kelautan dunia. Melalui AIS Forum Indonesia secara strategis dapat mewujudkan diplomasi internasional yang bebas aktif,” jelas Sesmenko Ayodhia.
“AIS Forum menjadi platform unik yang menghimpun negara-negara pulau dan kepulauan dari berbagai wilayah. Tujuan kami adalah memperkuat komitmen dan solidaritas serta mendorong aksi kolaboratif dalam rangka mengatasi tantangan bersama yang dihadapi oleh negara-negara ini termasuk menghadapi permasalahan global dengan empat area utama,” ujar dr. Abdul Wahib Situmorang (Ucok), Senior Advisor for Climate and Environmental Governance, AIS Program Manager.
Disisi lain, AIS Forum berusaha mempromosikan keberlanjutan ekonomi biru. Dalam kerangka ini, forum ini mendorong pemanfaatan potensi ekonomi yang berkelanjutan yang terkait dengan sumber daya kelautan. Beberapa sektor yang menjadi fokus adalah pariwisata, energi terbarukan, akuakultur, dan industri kelautan, jelasnya.
Selanjutnya, AIS Forum bertujuan untuk mengatasi masalah marine plastic debris atau sampah plastik laut. Forum ini berupaya mengurangi dan mencegah polusi plastik di laut dengan menggalang kesadaran, mengurangi penggunaan plastik sekali pakai, serta mengelola limbah plastik dengan bijaksana, ucapnya.
Terakhir, melalui kerja sama antara negara-negara yang berpartisipasi, AIS Forum bertujuan untuk memperkuat tata kelola laut yang baik, pengelolaan wilayah laut yang berkelanjutan, dan pengelolaan sumber daya kelautan yang adil dan berkelanjutan, pungkasnya.
“Melalui AIS Forum, kami bertujuan untuk mempromosikan tindakan konkret, keterlibatan pemuda, dan solusi inovatif guna meningkatkan mata pencaharian komunitas pesisir. Bersama-sama, kita dapat memberikan dampak yang signifikan dan mencapai tujuan global, termasuk Tujuan Pembangunan Berkelanjutan pada tahun 2030,” kata Abdul
Post Comment