Jadi Anggota Kehormatan Muhammadiyah, Mahfud MD: Ganjar-Mahfud Akan Bawa ‘Tekad yang Berbeda
Jadi Anggota Kehormatan Muhammadiyah, Mahfud MD: Ganjar-Mahfud Akan Bawa ‘Tekad yang Berbeda
Jakarta – Muhammadiyah mengangkat pasangan calon nomor urut 3, Ganjar Pranowo – Mahfud MD sebagai anggota kehormatan, setelah menghadiri acara Dialog Terbuka Muhammadiyah Bersama Calon Pemimpin Bangsa di Universitas Muhammadiyah Jakarta.
Pengangkatan anggota kehormatan itu disematkan langsung oleh Ketum PP Muhammadiyah Haedar Nashir.
“Ada maknanya sebagai tanda anggota kehormatan Muhammadiyah buat Pak Ganjar dan Pak Mahfud. Maksudnya agar selalu ingat aspirasi, pesan, pemikiran Muhammadiyah, lebih-lebih ketika beliau nanti diberikan mandat rakyat menjadi presiden dan wakil presiden,” ujar Haedar.
Lebih lanjut, Ketum PP Muhammadiyah tersebut menuturkan bahwa Muhammadiyah ingin menghormati setiap anak bangsa. Terutama, sambungnya, bagi mereka yang memiliki perjalanan panjang dan siap menjadi pemimpin.
“Menggunakan kata kehormatan, kami ingin menghormati setiap anak bangsa yang punya perjalanan panjang dan menjadi para pemimpin bangsa, yang ketika nanti diberi amanat dan mandat rakyat juga selalu bisa menjaga kehormatan dan kepercayaan rakyat,” ungkapnya.
Pada kesempatan berbeda, Calon Wakil Presiden (Cawapres) nomor 3, Mahfud MD menegaskan tagline yang diusungnya bersama dengan Capres Ganjar Pranowo. Ia pun menyertakan, dalil fiqih menjadi cerminan dari gaya kepemimpinan Ganjar-Mahfud ke depannya.
Mantan Ketua MK itu mengungkapkan, jika pasangan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar membawa ‘Perubahan’, sementara Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka membawa ‘Kelanjutan’, maka Ganjar-Mahfud akan membawa ‘Tekad yang Berbeda’.
Mahfud menegaskan akan membawa perbaikan pada Indonesia pada masa depan.
“Kalau di tempatnya Pak Anies itu ‘Perubahan’, yang sering dibilang perubahan total. Yang tempatnya Pak Prabowo ‘Kelanjutan’. Bagi kami ada dalilnya tuh setelah fiqih,” tutur Mahfud.
Ia menjelaskan jika dalam ilmu Islam ada istilah al-muhafadhotu ala qodimis sholih wal akhdzu bil jadidil aslah. Mahfud menjelaskan, arti dari istilah mempertahankan yang lama asal bagus, dan mengganti yang baru dengan yang jauh lebih bagus lagi.
“Pertahankan yang lama asal bagus, ambil yang baru asal lebih bagus itu artinya perbaikan,” pungkas Mahfud
Post Comment