Jaga Kerukunan Pasca Pemilu dan Jelang Hari Buruh
Jaga Kerukunan Pasca Pemilu dan Jelang Hari Buruh
Oleh: Suti Nurhayati
Menjaga kerukunan pasca Pemilu dan menjelang Hari Buruh menjadi panggilan penting bagi seluruh elemen masyarakat Indonesia. Setelah proses Pemilu yang berlangsung sengit, saatnya bagi kita untuk memastikan bahwa semangat demokrasi tetap terjaga, dan tidak terjadi gesekan yang merugikan di tengah-tengah perbedaan pandangan politik.
Sementara itu, dengan mendekati peringatan Hari Buruh, kesadaran akan pentingnya menjaga stabilitas sosial dan memperkuat hubungan harmonis antara buruh, pemerintah, dan pengusaha menjadi semakin mendesak. Dalam konteks ini, langkah-langkah konkret dan komitmen nyata dari berbagai pihak menjadi kunci untuk menciptakan suasana yang kondusif dan produktif bagi kemajuan bersama.
Mengawali perbincangan, Federasi Serikat Pekerja Sinergi BUMN (SP Sinergi BUMN) menegaskan komitmennya untuk menjaga ketertiban dan keamanan pasca pemilu. Dalam konteks peringatan Hari Buruh, mereka memilih jalur damai dengan mengisi hari tersebut dengan kegiatan sosial dan diskusi.
Ketua Umum Federasi SP Sinergi BUMN, Anton Witarman, menekankan pentingnya suasana yang kondusif, konstruktif, dan positif dalam memperingati Hari Buruh. Keputusan ini lahir dari kesadaran akan peran ideologis pengurus serikat pekerja dalam menjaga stabilitas perusahaan dan memberikan dampak positif pada kesejahteraan pekerja serta perekonomian nasional.
Hasil kesepakatan dari acara Halal Bihalal, Konsolidasi, dan Jajak Pendapat Federasi Serikat Pekerja Sinergi BUMN menjelang peringatan Hari Buruh menunjukkan komitmen yang kuat dari para anggota afiliasi Serikat Pekerja. Mereka sepakat untuk merayakan Hari Buruh dengan suasana yang damai dan memberikan penghargaan kepada karyawan yang tetap bekerja pada tanggal 1 Mei 2024.
Selain itu, aksi sosial yang bermanfaat bagi masyarakat di lingkungan BUMN serta forum diskusi mengenai hak-hak pekerja, kesejahteraan, dan perjuangan pengurus serikat pekerja menjadi fokus utama kegiatan mereka.
Sekretaris Jenderal Federasi Serikat Pekerja Sinergi BUMN, Budi Cahyono, menyoroti pentingnya optimalisasi Lembaga Kerja Sama Bipartit (LKS Bipartit) dalam menjaga sinergi antara pengurus serikat pekerja dan manajemen perusahaan. Menurutnya, LKS Bipartit merupakan forum strategis untuk memfasilitasi komunikasi dan konsultasi guna membangun hubungan industrial yang harmonis.
Sementara itu, Wakil Ketua Umum Federasi SP Sinergi BUMN, Zahrudin, menekankan perlunya pendekatan dialog sosial dalam menyelesaikan permasalahan di perusahaan BUMN, mengadvokasi pendekatan intelektual sebagai alternatif untuk merespons dan menyelesaikan konflik.
Bendahara Umum Federasi SP Sinergi BUMN, Seymour Magabe, menggarisbawahi peran penting serikat pekerja sebagai mitra strategis perusahaan dalam mempromosikan hubungan kerja yang harmonis dan berkeadilan. Menjadi pengurus serikat pekerja BUMN dianggap sebagai panggilan untuk berbuat lebih baik bagi perusahaan, bangsa, negara, dan kesejahteraan pekerja.
Semua pernyataan ini mencerminkan kesadaran kolektif dari para pengurus serikat pekerja BUMN akan tanggung jawab sosialnya dalam menciptakan lingkungan kerja yang kondusif dan kesejahteraan yang berkelanjutan bagi semua pihak terkait.
Di Yogyakarta, Majlis Pekerja Buruh Indonesia (MPBI) DIY mengadakan workshop perburuhan dengan tujuan memajukan dan mengembangkan koperasi buruh menuju koperasi modern yang berdaya guna. Dalam workshop ini, berbagai kalangan, termasuk akademisi, praktisi, dan serikat pekerja, berpartisipasi aktif.
Ketua Koperasi Persatuan Buruh DIY, Irsad Ade Irawan, menjelaskan bahwa koperasi berperan strategis dalam meningkatkan kesejahteraan pekerja dan keluarganya. Di DIY, koperasi telah menjadi wadah kegiatan ekonomi buruh secara lebih luas, yang mana anggotanya berasal dari berbagai serikat buruh dan perusahaan yang berbeda.
Narasumber dari berbagai instansi terkait seperti Disnakertrans DIY, Diskop UKM DIY, Kadin DIY, dan Koperasi Persatuan Buruh DIY memberikan materi tentang modernisasi koperasi, termasuk aspek kelembagaan, bisnis, pasar, teknologi, keuangan, dan perpajakan.
Workshop ini menjadi forum diskusi untuk merumuskan langkah-langkah strategis dalam memajukan koperasi buruh demi tercapainya kesejahteraan pekerja di DIY. Inisiatif ini sekaligus sebagai bentuk silaturahmi multi-stakeholder dalam menyambut Hari Buruh Sedunia.
Di Tarakan, buruh merencanakan untuk memperingati Hari Buruh dengan kegiatan sosial sebagai alternatif dari aksi demonstrasi. Ketua Panitia Kegiatan May Day 2024, Abustan, menyatakan bahwa kegiatan tersebut akan difokuskan pada kegiatan positif yang dapat memberikan dampak langsung kepada masyarakat.
Gerak jalan santai, lomba lari, pembagian sembako, dan donor darah menjadi pilihan mereka untuk menyampaikan pesan positif kepada masyarakat. Meskipun masih menghadapi kendala terkait pendanaan, semangat para buruh di Tarakan untuk menyelenggarakan kegiatan May Day yang bermanfaat bagi masyarakat tetap menggelora.
Menjaga kerukunan pasca Pemilu dan menjelang Hari Buruh adalah tantangan yang harus dihadapi bersama-sama sebagai bangsa Indonesia. Dengan mengutamakan dialog, toleransi, dan sikap saling menghormati, kita dapat melangkah maju sebagai masyarakat yang kuat dan berdaya.
Penting bagi kita untuk terus memperkokoh fondasi kerukunan dan harmoni, bukan hanya sebagai respons terhadap periode pasca pemilu, tetapi juga sebagai komitmen abadi dalam membangun masa depan yang lebih baik. Mari kita jaga kerukunan ini dengan penuh kesadaran dan tanggung jawab, untuk keberlangsungan dan kemajuan bangsa Indonesia.
*) Relawan Lapak Baca Indonesia
Post Comment