Jelang Pembukaan, KTT AIS Serukan Kolaborasi dan Kerja Sama Kunci Atasi Masalahan Bersama
Jelang Pembukaan, KTT AIS Serukan Kolaborasi dan Kerja Sama Kunci Atasi Masalahan Bersama
*Bali* – Jelang Pembukaan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Archipelagic and Island States (AIS) Forum di Bali, Seruan untuk penguatan solidaritas dalam masalah maritim mencerminkan prinsip dasar inisiasi forum tersebut.
Kepala Sekretariat AIS Riny Madaso mengungkapkan, AIS Forum diinisiasi sebagai wadah khusus untuk mengatasi permasalahan yang dihadapi oleh negara-negara pulau-kepulauan.
“Negara-negara pulau dan kepulauan umumnya menghadapi persoalan yang sama ketika dihadapkan dengan isu-isu kemaritiman. Salah satu contohnya adalah perubahan suasana yang menyebabkan naiknya muka air laut,” ungkap Riny
Rini menyebut, Penguatan solidaritas menyoroti pentingnya kerjasama dan dukungan antara negara-negara pulau dan kepulauan. Dalam menghadapi tantangan maritim, solidaritas menjadi kunci untuk mengatasi bersama permasalahan yang mungkin sulit dihadapi secara individual.
“Untuk mengatasi permasalahan bersama, dibutuhkan kolaborasi dan kerja bersama. Inilah yang kemudian menjadi acuan bagi AIS Forum membawa pesan kunci solidaritas sebagai salah satu tema turunan,” ujarnya.
Seruan ini menunjukkan kesadaran akan tantangan bersama yang dihadapi oleh negara-negara pulau dan kepulauan, seperti kenaikan tingkat permukaan laut, risiko bencana alam, dan isu-isu keamanan maritim.
Lebih lanjut Riny menjelaskan, Tema “Fostering Collaboration, Enabling Innovation for Our Ocean and Our Future” yang diusung oleh AIS Forum 2023 mencerminkan fokus yang penting pada upaya kolaboratif untuk menghadapi tantangan dan memanfaatkan peluang dalam konteks kelautan dan lingkungan laut.
Agenda pertemuan yang difokuskan pada tiga aspek kunci – pembangunan ekonomi biru, tantangan perubahan iklim, dan mempererat solidaritas antara negara pulau dan kepulauan.
Ketiga isu tersebut mencerminkan urgensi dan kompleksitas isu-isu yang dihadapi oleh negara-negara kepulauan dan wilayah pulau-pulau kecil di seluruh dunia.
“Ketiga bahasan itu menjadi rangkuman dari empat fokus kerja AIS Forum selama ini. Yakni adaptasi dan mitigasi perubahan iklim, penanganan bencana, ekonomi biru, sampah plastik di laut, dan tata kelola maritim,” ungkapnya.
Dengan fokus pada tiga aspek penting ini, AIS Forum 2023 bertujuan untuk menciptakan momentum positif dalam menjaga kelautan dan lingkungan laut yang penting bagi masa depan kita serta untuk memperkuat kerjasama antarnegara dalam mengatasi isu-isu global yang mendesak
Post Comment