KTT ASEAN 2023 Bangun Keamanan dan Stabilitas di Kawasan Tenggara Asia
KTT ASEAN 2023 Bangun Keamanan dan Stabilitas di Kawasan Tenggara Asia
Oleh: Wina Arifah
Kawasan Tenggara Asia berdiri di persimpangan jalan yang penuh tantangan, dimana keamanan dan stabilitas menjadi prioritas krusial. Agenda yang menjadi sorotan dalam KTT ASEAN (KTT) 2023, berlangsung di Jakarta pada tanggal 5-7 September 2023, mencakup serangkaian inisiatif dan kerjasama yang bertujuan untuk membangun fondasi kuat bagi keamanan dan stabilitas di kawasan ini.
Salah satu isu hangat yang kemungkinan akan dibahas adalah pembentukan Code of Conduct (COC) di Laut Cina Selatan. Dalam menghadapi dinamika yang rumit di wilayah tersebut, KTT ASEAN 2023 dapat memberikan peluang untuk mendorong negosiasi yang lebih lanjut dan menggarisbawahi pentingnya menjaga perdamaian dan stabilitas di wilayah tersebut melalui kesepakatan yang adil dan transparan.
Di tengah ketidakpastian geopolitik global, upaya untuk menjaga keamanan dan stabilitas di Kawasan Tenggara Asia menjadi semakin mendesak. Dalam konteks ini, inisiatif South East Asian Nuclear Weapon Free Zone (SEANFWZ) muncul sebagai langkah penting yang memberikan dampak positif terhadap perdamaian regional.
Langkah-langkah menuju pembentukan South East Asian Nuclear Weapon Free Zone (SEANFWZ) juga akan menjadi fokus penting. Dalam menjaga kawasan ini bebas dari senjata nuklir, ASEAN memiliki peran strategis untuk mendorong dialog dan kerjasama yang dapat mengurangi risiko konflik dan mendorong perdamaian. SEANFWZ adalah komitmen kolektif negara-negara ASEAN untuk menjadikan kawasan ini bebas dari senjata nuklir. Dengan melarang produksi, pengembangan, penyebaran, dan penggunaan senjata nuklir di wilayah ini, SEANFWZ berperan sebagai pagar pertahanan terhadap ancaman potensial dan risiko konflik yang dapat mengganggu stabilitas.
Salah satu alasan utama mengapa SEANFWZ sangat penting, adalah karena memberikan jaminan keamanan bagi negara-negara anggota. Dengan tidak adanya senjata nuklir di kawasan, risiko eskalasi konflik yang dapat memicu perang nuklir akan diminimalisasi secara signifikan. Ini membantu menciptakan lingkungan yang lebih aman dan damai bagi negara-negara ASEAN dan seluruh kawasan.
Selain itu, SEANFWZ juga berkontribusi memperkuat kerjasama regional. Melalui penegakan komitmen bersama dalam larangan senjata nuklir, negara-negara ASEAN mengirimkan pesan kuat tentang tekad mereka untuk mempertahankan perdamaian dan menghindari perlombaan senjata. Hal ini dapat membuka pintu bagi kerjasama lebih lanjut dalam berbagai bidang, seperti ekonomi, keamanan, dan pengelolaan sumber daya alam.
Lautan tidak hanya memisahkan, tetapi juga menghubungkan negara-negara ASEAN dalam jaringan ekonomi, budaya, dan keamanan. Dalam menghadapi dinamika maritim yang semakin kompleks, ASEAN Maritime Outlook (AMO) muncul sebagai inisiatif yang strategis dalam memandu kerjasama dan pengelolaan laut di kawasan Asia Tenggara. ASEAN Maritime Outlook (AMO) merupakan kerangka kerja yang mengarahkan kerjasama maritim di kawasan. KTT ASEAN 2023 memberikan momentum bagi implementasi lebih lanjut dari AMO, mengingat pentingnya pengelolaan berkelanjutan sumber daya laut, perlindungan lingkungan maritim, dan pengembangan potensi ekonomi di sektor tersebut.
Salah satu hal yang menarik dari AMO adalah fokusnya pada Blue Economy atau ekonomi biru. Ini merujuk pada potensi ekonomi yang bisa dihasilkan dari pengelolaan dan pemanfaatan berkelanjutan sumber daya laut. AMO mendorong penguatan sektor-sektor ekonomi seperti perikanan, pariwisata, dan energi terbarukan yang berbasis di laut, dengan memastikan bahwa aktivitas ini dilakukan dengan cara yang berkelanjutan.
Selain itu, agenda ketahanan pangan juga terus menjadi perhatian serius. Melalui KTT ASEAN 2023, negara-negara ASEAN menyusun strategi bersama untuk menghadapi tantangan dalam menyediakan pangan yang cukup dan aman bagi penduduk di tengah perubahan iklim dan dinamika ekonomi global.
Transisi energi menuju sumber daya yang lebih berkelanjutan juga diperbincangkan, mengingat perlunya kerjasama dalam menghadapi perubahan iklim. Peningkatan investasi dalam energi terbarukan dan upaya bersama dalam pengurangan emisi dapat menjadi bagian penting dari agenda RKTT.
Tidak kalah penting, stabilitas keuangan di kawasan ini juga membutuhkan perhatian serius. Dalam menghadapi ketidakpastian ekonomi global, kerjasama dalam mengamankan stabilitas keuangan dan mengurangi risiko dapat menjadi salah satu prioritas penting dalam RKTT ASEAN 2023.
ASEAN Outlook on the Indo-Pacific (AOIP) akan tetap menjadi panduan strategis dalam menjalankan hubungan dengan mitra di kawasan Indo-Pasifik. Melalui KTT ASEAN 2023, kawasan ini dapat menggarisbawahi pentingnya menjaga keseimbangan dan keberlanjutan dalam hubungan dengan berbagai aktor global. AOIP bukan hanya sekadar strategi untuk merangkul kerjasama dengan mitra eksternal, tetapi juga sebagai upaya untuk menghormati identitas dan kepentingan kawasan dalam bentuk kerjasama yang adil dan berdasarkan prinsip-prinsip internasional.
Kerjasama ekonomi menjadi komponen penting dalam AOIP. Dengan menghubungkan perekonomian negara-negara ASEAN dengan mitra eksternal melalui koridor ekonomi yang kuat, AOIP berpotensi untuk meningkatkan pertumbuhan dan kesejahteraan di kawasan ini, sambil meminimalkan risiko disrupsi ekonomi global.
KTT ASEAN 2023 dengan tema “Epicentrum of Growth” memiliki potensi untuk mengukuhkan peran penting ASEAN dalam membangun fondasi kuat bagi keamanan dan stabilitas di Kawasan Tenggara Asia. Dalam menghadapi tantangan kompleks, KTT ini menjadi kesempatan berharga untuk memperkuat kerjasama dan merintis masa depan yang lebih aman, stabil, dan sejahtera bagi seluruh negara anggota.
)* Penulis adalah Alumni STIE Indocakt
Post Comment