Masyarakat berperan penting Kawal Pemilu Jujur dan Adil
Masyarakat berperan penting Kawal Pemilu Jujur dan Adil
Oleh : Putri Dewi Nathania
Pelaksanaan Pemilihan Umum yang jujur dan adil merupakan dambaan dari semua pihak. Oleh sebab itu, diperlukan keterlibatan masyarakat untuk dapat terus mengawasi pelaksanaan Pemilu agar dapat berjalan semestinya.
Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 menjadi sorotan utama di Kabupaten Gresik, di mana Polres Gresik turut serta dalam upaya memastikan bahwa setiap tahapan pemilu berjalan dengan damai. Semangat untuk mencapai tujuan ini mencapai puncaknya dalam acara Deklarasi Damai Pemilu 2024, yang digelar dengan meriah di Ruang Rupatama Sarja Arya Racana Polres Gresik pada Selasa (7/11/2023).
Kapolres Gresik, AKBP Adhitya Panji Anom, dengan lugas menyatakan bahwa deklarasi damai ini adalah bentuk komitmen bersama untuk menciptakan suasana Pemilu yang aman dan kondusif di Kabupaten Gresik. Dalam ajakannya, Adhitya Panji Anom mengundang seluruh elemen masyarakat untuk ikut serta dalam menjaga ketertiban dan keamanan selama periode Pemilu.
Sebagai bagian dari upaya menjaga stabilitas sosial, Adhitya Panji Anom menyoroti pentingnya menjaga persatuan dan kesatuan dalam menyikapi perbedaan pilihan politik. Dengan tegas, beliau menyampaikan pesan bahwa perbedaan pilihan tidak boleh mengakibatkan gesekan atau konflik di masyarakat.
Mari kita tetap menghormati pilihan orang lain, sebuah pesan yang disampaikan dengan keyakinan penuh. Dukungan terhadap inisiatif ini juga dinyatakan oleh Pj. Kasdim 0817 Gresik, Kapten Inf. Sihari, yang menegaskan bahwa Kodim 0817 Gresik akan tetap netral dan siap mendukung kelancaran pelaksanaan Pemilu 2024 agar berjalan dengan damai.
Pentingnya partisipasi masyarakat dalam Pemilu juga disoroti oleh Komisioner KPU Kabupaten Gresik, Makmun, M.Ag. Makmun menekankan bahwa keberhasilan Pemilu tidak hanya bergantung pada kelancaran proses teknis, tetapi juga pada sejauh mana masyarakat terlibat dalam proses demokrasi. Pemilu dapat dianggap berhasil apabila partisipasi masyarakat tinggi, dan Makmun berharap agar Pemilu 2024 dapat menjadi momentum untuk meningkatkan partisipasi masyarakat Kabupaten Gresik.
Serangkaian acara Deklarasi Damai Pemilu 2024 diakhiri dengan pembacaan deklarasi oleh Komisioner KPU Kabupaten Gresik Makmun, diikuti oleh perwakilan partai politik peserta Pemilu yang menandatangani deklarasi tersebut.
Kapolres Gresik menegaskan bahwa deklarasi damai tidak sekadar formalitas, melainkan langkah nyata dan penting untuk menciptakan Pemilu yang aman dan kondusif di Kabupaten Gresik. Dengan tegas, ia menyatakan bahwa Pemilu yang aman dan kondusif menjadi prasyarat utama untuk mewujudkan Pemilu yang jujur dan adil. Pernyataannya memberikan arah yang jelas bagi seluruh masyarakat Gresik, mengajak mereka untuk bersama-sama mempersiapkan diri menghadapi Pemilu mendatang.
Namun, sorotan tidak hanya terbatas pada lingkup lokal. Di tingkat nasional, mahasiswa dihadapkan pada tanggung jawab baru dalam menghadapi Pemilu 2024. Anggota Komisi Informasi (KI) Provinsi DKI Jakarta, Harry Ara Hutabarat, memberikan peringatan bahwa mahasiswa perlu memiliki kesadaran aktif untuk mengawal proses pemilihan umum agar berjalan dengan integritas tinggi, jujur, dan terbuka.
Dalam sebuah gelar wicara dengan tema “Partisipasi Mahasiswa Untuk Pemilu Terbuka Tahun 2024,” Hutabarat memberikan ruang bagi mahasiswa untuk memahami peran kritis mereka dalam mewujudkan pemilu yang berkualitas.
Dengan persentase pemilih muda mencapai 52 persen dari total pemilih 2024, partisipasi mahasiswa dianggap sebagai elemen kunci dalam membentuk arah masa depan Indonesia. Harry Ara Hutabarat menekankan perlunya mahasiswa sebagai agen perubahan memiliki pengetahuan yang memadai mengenai calon presiden dan calon legislatif. Meskipun mahasiswa memiliki keterampilan dalam dunia digital, kesadaran terkait pemilu masih perlu ditingkatkan, terutama dalam mengakses informasi melalui situs web KPU.
Prof Dr Ibnu Hamad M.Pd, seorang guru besar UI dan mantan Pejabat Pengelola Informasi Publik Kementerian Pendidikan Kebudayaan, memberikan perspektif tambahan. Ia menekankan bahwa mahasiswa harus tidak hanya menjadi pemilih yang bertanggung jawab tetapi juga turut serta sebagai petugas pemilu. Keberadaan mahasiswa sebagai penjaga integritas suara pemilih menjadi krusial untuk memastikan kemurnian proses demokrasi.
Titi Anggraini, Pembina Perkumpulan Untuk Pemilu dan Demokrasi, turut menggugah kesadaran mahasiswa. Meskipun partisipasi masyarakat dalam pemilu selalu tinggi, suara pemilih kerap kali tidak memiliki dampak nyata karena adanya praktik kecurangan. Anggraini mengajak mahasiswa untuk mengawal suara mereka secara aktif dan bertanggung jawab, mengetahui dengan pasti ke mana melaporkan jika menyaksikan praktik kecurangan.
Melalui kesadaran aktif dan partisipasi yang penuh tanggung jawab dari kalangan mahasiswa, Pemilu 2024 diharapkan akan menjadi tonggak sejarah yang membawa Indonesia ke arah masa depan yang lebih baik. Masyarakat dan mahasiswa sebagai garda terdepan dalam mewujudkan Pemilu yang jujur, terbuka, dan adil.
Mari kita bersama-sama menjaga agar Pemilu 2024 tidak hanya menjadi peristiwa politik biasa, melainkan sebuah peristiwa bersejarah yang mengubah paradigma demokrasi di Indonesia. Dengan melibatkan seluruh elemen masyarakat, termasuk mahasiswa, kita dapat menciptakan Pemilu yang mencerminkan kehendak rakyat, menghormati keragaman pendapat, dan mendorong partisipasi aktif dari seluruh warga negara.
)* Penulis adalah kontributor pada Lembaga Media Perka
Post Comment