Masyarakat Garda Terdepan Pastikan Kelancaran Pemilu 2024
Masyarakat Garda Terdepan Pastikan Kelancaran Pemilu 2024
Oleh: Veritonaldi
Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 menjadi momentum kritis bagi bangsa kita untuk menentukan arah masa depan. Masyarakat sebagai elemen terpenting dalam sistem demokrasi memiliki peran besar dalam menjaga agar Pemilu berjalan lancar dan adil. Dalam konteks ini, terdapat beberapa langkah dan sikap yang dapat diambil oleh masyarakat guna mendukung kelancaran proses demokrasi ini.
Kesadaran politik merupakan fondasi utama partisipasi yang berkualitas dalam Pemilu. Masyarakat perlu terus meningkatkan pemahaman akan hak dan kewajiban politik mereka. Ini melibatkan pemahaman mendalam terkait calon, partai politik, serta pemahaman prosedur pemilihan itu sendiri.
Pendidikan pemilih harus diintensifkan melalui berbagai program, seminar, dan kampanye edukasi guna memberikan informasi yang akurat dan terkini.
Langkah awal untuk terlibat dalam Pemilu adalah mendaftar sebagai pemilih. Masyarakat dihimbau untuk memastikan bahwa mereka terdaftar dengan benar.
Proses verifikasi data menjadi langkah penting untuk mencegah potensi kesalahan atau manipulasi. Keterlibatan aktif masyarakat dalam memastikan integritas data pemilih akan memastikan bahwa setiap warga negara yang memenuhi syarat dapat berpartisipasi tanpa kendala.
Peran masyarakat sebagai pengawas adalah kunci untuk menjaga integritas Pemilu. Organisasi pemantau pemilu independen dapat memberikan kontribusi signifikan dalam memastikan bahwa Pemilu berlangsung secara transparan dan adil. Selain itu, setiap warga negara memiliki tanggung jawab untuk melaporkan setiap kejanggalan atau pelanggaran yang mereka saksikan. Sinergi antara pemantauan independen dan partisipasi aktif masyarakat akan menciptakan lapisan perlindungan yang kuat untuk proses demokrasi.
Ketua Bawaslu Biak Numfor, Simon Mandowen mengatakan pihaknya mendorong komunitas organisasi kemasyarakatan untuk ikut mengawasi tahapan pemilu dengan menjadi pemantau pemilu sebagai wujud nyata partisipatif masyarakat guna mengawasi tahapan Pemilu 2024. Kelompok masyarakat atau lembaga profesipun juga bisa ikut mengawasi tahapan pemilu dengan bergabung menjadi pemantau Pemilu 2024. Bahkan Ormas atau kelompok organisasi yang berbadan hukum bisa menjadi lembaga pemantau Pemilu dengan cara mendaftar kepada Bawaslu hal itu sesuai dengan Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2017 tentang Pemilu.
Masyarakat juga memiliki peran penting dalam membentuk pandangan dan opini publik terkait isu-isu politik. Diskusi publik yang konstruktif dapat memberikan ruang bagi pertukaran ide dan pandangan yang beragam. Partisipasi dalam forum-forum diskusi, baik secara langsung maupun melalui media sosial, dapat membantu membentuk pemahaman kolektif tentang visi dan misi calon, serta agenda politik yang diusung.
Masyarakat dapat berkontribusi pada keberlangsungan Pemilu dengan menekankan pentingnya Mendukung kampanye yang fokus pada ide, solusi, dan visi, tanpa mengarah pada serangan pribadi atau propaganda negatif, adalah langkah penting. Memilih pemimpin berdasarkan substansi dan integritas dapat mengangkat kualitas pemilihan dan mendukung proses demokrasi yang sehat.
Presiden Jokowi mengatakan Pemilu 2024 dapat menjadi ajang konsolidasi yang menghasilkan gagasan taktis demi kemajuan bangsa Indonesia. Untuk itu, Presiden Jokowi mendorong seluruh pihak bersama-sama mewujudkan kontestasi politik yang berkualitas, damai, dan jauh dari ujaran kebencian. Hal ini dikarenakan tantangan ke depan yang harus dihadapi jelang Pemilu 2024 sangat besar.
Selain itu, Generasi muda juga memiliki potensi besar untuk membentuk arah masa depan negara. Mendorong partisipasi aktif mereka dalam proses Pemilu akan membawa energi baru dan ide-ide segar. Pendidikan politik yang terfokus pada pemahaman generasi muda tentang peran mereka dalam demokrasi dapat mengukuhkan fondasi partisipasi mereka.
Hal tersebut dikarenakan berdasarkan daftar pemilih tetap (DPT) yang telah ditetapkan KPU, jumlah pemilih generasi muda ini mencapai sekitar 56 persen dengan rincian; pemilih generasi milenial mencapai 66.822.389 atau 33,6 persen dan pemilih generasi Z mencapai 46.800.161 atau 22,85 persen.
Anggota Bawaslu, Herwyn JH Malonda mengatakan peran generasi muda sangat penting, terlebih jumlahnya mendominasi dari DPT nasional. Aktifnya generasi muda tidak cukup hanya sekadar ikut mencoblos, namun turut berperan menciptakan Pemilu yang terlegitimasi serta berintegritas. Generasi muda bisa berperan sebagai pengkoreksi kualitas pelayanan publik, termasuk lembaga penyelenggara Pemilu. Herwyn meyakini Pemilu 2024 yang terlegitimasi akan diterima semmua pihak sekaligus supaya mencegah gerakan pembangkangan politik.
Dalam menjaga kelancaran Pemilu 2024, setiap warga negara memiliki peran penting. Dari kesadaran politik hingga keterlibatan aktif dalam pemantauan dan diskusi publik, keterlibatan masyarakat adalah fondasi bagi demokrasi yang kokoh. Mari bersama-sama menciptakan Pemilu yang adil, transparan, dan mewakili kehendak rakyat, karena pada akhirnya, demokrasi kita adalah cermin dari partisipasi dan kepedulian kita sebagai masyarakat.
)* Penulis adalah kontributor Ruang Baca Institut
Post Comment