Masyarakat Mengapresiasi Upaya Penyerbuan Markas KST Papua

Masyarakat Mengapresiasi Upaya Penyerbuan Markas KST Papua

Oleh : Bryan Pianus

Masyarakat Papua mengapresiasi segala upaya yang telah dilakukan oleh Pemerintah RI dan gabungan aparat keamanan untuk melindungi mereka. Baru-baru ini markas besar Kelompok Separatis dan Teroris (KST) Papua ditemukan lokasinya dan langsung diserbu oleh aparat keamanan untuk membasmi oknum-oknum yang tak bertanggung jawab itu.

Sudah saatnya Kelompok Separatis Terorisme (KST) Papua diberantas habis. Aparat keamanan melakukan tindak tegas dengan menyerbu markas besar KST Papua di Kabupaten Yahukimo Papua Pegunungan pada Selasa 1 Agustus 2023. Buntut dari penyergapan ini juga sebagai salah satu balasan atas penyerangan pos Brimob Paradiso pada Senin malam.

Penyerangan pos Brimob Paradiso itu menyebabkan tembakan yang diduga berasal dari anggota KST Papua berinisial AS setelah diselidiki oleh Satgas Damai Cartenz. Kemudian tak selang berapa lama, markas besar KST Papua ditemukan oleh aparat keamanan, dan mereka siap menggerebeknya.

Kapolda Papua Mathius D Fakhiri memastikan hasil penggerebekan tersebut dua orang anggota KST Papua tewas. Memang sempat terjadi perlawanan yang akhirnya menewaskan dua anggota KST dan melukai satu anggota Brimob Bharatu Jogianus Ricko yang terkena luka tembak di paha sebelah kiri. Beberapa barang bukti juga ditemukan di tempat kejadian, diantaranya enam senjata api, beberapa amunisi dan barbuk lainnya yang sudah diamankan oleh aparat keamanan.

Mengetahui hal tersebut, masyarakat Papua Pegunungan merasakan sedikit kelegaan lantaran sedikit demi sedikit KST Papua mulai goyah dan diberantas. Warga mengapresiasi seluruh upaya yang telah dilakukan oleh aparat keamanan saat penyerbuan markas besar KST Papua tempat mereka bersarang. Pasalnya, memang sudah lama KST Papua sangat mengganggu ketentraman dan kedamaian warga Papua Pegunungan, terlebih saat penyanderaan Pilot Susi Air beberapa waktu yang lalu.

Sudah seharusnya KST Papua diberantas habis untuk mewujudkan ketentraman dan kedamaian bagi masyarakat Bumi Cendrawasih itu. Seperti yang diketahui, memang KST Papua sudah banyak melakukan aksi-aksi brutal yang membahayakan warga setempat. Bagaimana tidak, tindakan yang dilakukan bahkan sampai menewaskan orang-orang tak bersalah, bukankah ini sudah melanggar Hak Asasi Manusia? Jelas ini sangat melanggar, akan tetapi memang tidak semudah itu untuk membalas seluruh perbuatan KST Papua yang benar-benar keji. Perlu adanya strategi khusus yang dirancang dengan matang agar saat pemberantasan Kelompok Separatis dan Terorisme Papua itu tidak melibatkan warga sipil dan tetap aman.

Baik Pemerintah RI maupun gabungan aparat keamanan, selama ini mereka sudah berusaha dengan semaksimal dan seoptimal mungkin untuk memberantas oknum-oknum tak bertanggung jawab itu. Sudah selayaknya KST Papua diberantas habis agar tidak membuat keributan di kawasan Timur Indonesia itu. Tidak berhenti sampai disini, pastinya aparat keamanan juga terus berusaha dan berupaya untuk segera menyelesaikan persoalan-persoalan yang terjadi di sana.

Kendati demikian, pemberantasan KST Papua memang tidak dilakukan tanpa perhitungan, meski sudah dilakukan dengan cara yang halus dengan bernegoisasi, akan tetapi tidak ada kata menyerah. Berbagai upaya terus dilakukan, bahkan jika menggunakan cara yang keras untuk mengadili kelompok brutal pimpinan Egianus Kogoya itu. Sudah tidak ada kata ampun lagi untuk mereka, banyak korban berjatuhan akibat ulah yang disebabkan oleh oknum brutal tersebut.

Upaya yang terus dilakukan saat ini membuat masyarakat setempat sangat terbantu, pasalnya di Papua sekarang ini sedang mengalami bencana kekeringan yang melanda pertengahan athun 2023. Sudah terhitung sejak sekitar bulan Mei lalu hingga saat ini, banyak masyarakat yang membutuhkan bantuan, bahkan mereka menderita kelaparan, penyakit-penyakit yang menyerang hingga meninggal dunia. Penderitaan tersebut juga tak terlepas dari gangguan KST Papua yang turut menghambat jalannya bantuan untuk sampai ke lokasi bencana.

Gangguan ancaman KST Papua terus menjadi bayang-bayang, sehingga pasokan bantuan tidak langsung sampai di kawasan bencana. Namun, bukan berarti tidak ada jalan, bantuan sudah mendarat di Distri Sinak yang rencananya masyarakat akan bergotong royong mengambil bantuan tersebut dan dibawa ke distrik-distrik yang terkena bencana yaitu Distrik Agandugume dan Distrik Lambewi.

Atas bencana tersebut memang diharapkan agar oknum-oknum yang turut menjadi anggota Egianus Kogoya itu memiliki sisi kemanusiaan dengan tidak melakukan penyelundupan untuk mengambil bantuan ataupun mengganggu warga sipil yang sedang dirundung bencana alam. Mereka juga diharapkan dapat memfilter bahwa hal-hal tersebut bukan saatnya untuk meluncurkan aksi. Mengetahui tentang ancaman yang bisa saja terjadi ini, aparat keamanan memastikan mereka akan terus berupaya menjaga dan melindungi dalam hal kemanusiaan.

Dengan demikian, masyarakat tidak perlu khawatir karena pasukan aparat keamanan juga berupaya sekuat tenaga untuk menjaga dan melindungi mereka dari gangguan Kelompok Separatis Teroris (KST) Papua itu. Penyerbuan yang telah dilakukan ini memang menunjukkan bukti bahwa KST Papua sebentar lagi akan musnah, sehingga tujuan untuk mewujudkan kedamaian dan ketentraman di Bumi Cenderawasih itu akan segera terwujud.

)* Penulis adalah Mahasiswa papua tinggal di Manado

Post Comment