Masyarakat Perlu Jaga Kedamaian Jelang Sidang Putusan Sengketa Pemilu di MK

Masyarakat Perlu Jaga Kedamaian Jelang Sidang Putusan Sengketa Pemilu di MK

Oleh: Adit Wijaya

Sidang putusan sengketa Pemilihan Presiden 2024 di Mahkamah Konstitusi (MK) kembali memasuki tahap krusial setelah libur Lebaran. Jadwal menunjukkan, MK akan memulai sesi penyerahan kesimpulan pada 16 April 2024, dengan rencana sidang putusan pada 22 April 2024 mendatang. Selama proses ini, penting bagi semua pihak, terutama elit politik dan pendukungnya, untuk menjaga situasi tetap aman dan kondusif.

Gus Jaroh, seorang tokoh masyarakat dan spiritualis dari Yogyakarta, mengingatkan bahwa suasana politik pasca-Pilpres sempat memanas, terutama setelah pengumuman hasil Quick Count yang memenangkan Paslon 02. Kondisi politik mereda saat rekapitulasi suara KPUD, namun memanas lagi seiring dengan pengumuman hasil sidang pleno KPU RI.

Perlu diingat, aksi demonstrasi merupakan hak yang dijamin oleh Undang-Undang di Indonesia. Namun, Gus Jaroh menekankan perlunya tindakan yang santun dan menitikberatkan pada Akhlakul Kharimah.

Dalam konteks ini, masyarakat perlu menyadari bahwa pembangunan infrastruktur dan fasilitas umum adalah hasil dari kontribusi rakyat melalui pajak dan retribusi.
Mengamankan aset-aset ini merupakan tanggung jawab bersama. Kerusakan yang terjadi akibat aksi anarkis tidak hanya merugikan pemerintah, tetapi juga masyarakat secara keseluruhan. Membangun kembali infrastruktur membutuhkan waktu dan dana yang tidak sedikit. Oleh karena itu, terciptanya ketertiban masyarakat yang kondusif memerlukan kolaborasi antara aparat keamanan dan seluruh elemen masyarakat.

Pentingnya menciptakan suasana damai terlihat dalam imbauan dari Kepolisian Resor (Polres) Pegunungan Bintang, Provinsi Papua Pegunungan. Wakapolres Pegunungan Bintang, Micha Toding Potty, menegaskan pentingnya menjaga kedamaian dan ketertiban masyarakat, terutama dalam momen perayaan seperti Hari Ulang Tahun Kabupaten Pegunungan Bintang.
Masyarakat di daerah ini menunjukkan antusiasme luar biasa dalam merayakan peristiwa tersebut dengan damai. Aparat keamanan, baik dari TNI maupun Polri, serta Satuan Tugas Damai Cartenz 2024, hadir untuk memberikan rasa aman bagi semua. Kita semua diajak untuk bersyukur dan menjaga keamanan bersama-sama.
Dalam konteks yang lebih luas, kunci keberhasilan menjaga ketertiban adalah dengan menolak segala bentuk anarkisme, intoleransi, kekerasan, radikalisme, rasisme, dan separatisme. Ini merupakan prinsip dasar yang harus diterapkan oleh seluruh elemen masyarakat.
Pesan dari Gus Jaroh dan Wakapolres Pegunungan Bintang mencerminkan kebutuhan akan kolaborasi antara aparat keamanan dan masyarakat. Tindakan preventif dan proaktif harus dilakukan untuk menghindari konflik yang dapat merugikan banyak pihak.
Seiring dengan pentingnya menjaga situasi kamtibmas, Gus Jaroh juga menegaskan perlunya pendekatan yang bermartabat dan adil dalam menyikapi perbedaan pendapat. Ia menggarisbawahi pentingnya etika dalam berdemonstrasi dan menyuarakan pendapat secara terbuka. Kritik yang membangun dan konstruktif akan lebih bermanfaat daripada tindakan provokatif yang dapat memecah belah masyarakat.
Sementara itu, imbauan dari Wakapolres Pegunungan Bintang juga menyoroti pentingnya kebersamaan dalam menjaga keamanan. Pihak kepolisian tidak dapat bekerja sendiri tanpa dukungan dan partisipasi aktif dari masyarakat. Ini mencerminkan semangat gotong royong dalam menjaga ketertiban dan keamanan bersama.
Dalam konteks persiapan menyambut sidang putusan sengketa Pemilu di MK, peran seluruh elemen masyarakat menjadi sangat vital. Setiap individu diharapkan dapat menahan diri dari tindakan yang dapat memicu konflik atau ketegangan yang tidak perlu. Sikap saling menghormati dan mendukung proses hukum adalah pondasi penting dalam membangun negara yang demokratis dan beradab.
Gus Jaroh juga menekankan pentingnya menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan dan persaudaraan dalam menghadapi perbedaan pendapat. Ketika semua pihak bisa bersikap dewasa dan bertindak secara bertanggung jawab, maka suasana kehidupan berdemokrasi akan lebih kondusif dan sejahtera bagi semua.
Berdasarkan pengalaman masa lalu, konflik politik pasca-Pemilu seringkali berpotensi memicu gesekan dan ketegangan di tengah masyarakat. Oleh karena itu, penting bagi semua pihak untuk mengedepankan dialog dan komunikasi yang efektif dalam menyelesaikan perbedaan pendapat.
Pendekatan yang inklusif dan menghargai keberagaman pendapat akan membantu mencegah potensi konflik. Selain itu, pendidikan politik yang lebih baik juga menjadi kunci dalam membentuk masyarakat yang cerdas dan kritis dalam menyikapi dinamika politik.
Mengantisipasi kemungkinan aksi protes atau demonstrasi pasca-sidang putusan di MK, aparat keamanan perlu meningkatkan kewaspadaan dan kapasitas untuk menangani potensi kerusuhan. Namun demikian, langkah preventif lebih baik dilakukan dengan mengedepankan dialog dan negosiasi sejak dini.
Dengan demikian, kita semua diajak untuk merenungkan pentingnya menjaga perdamaian dan kesatuan dalam menghadapi tantangan politik pasca-Pemilu. Kolaborasi antara aparat keamanan dan masyarakat adalah kunci utama dalam memastikan keamanan dan ketertiban selama proses penyelesaian sengketa politik.
Dalam masa yang penuh tantangan ini, masyarakat perlu mengingat bahwa keamanan dan ketertiban adalah harga yang tak ternilai untuk kemakmuran bersama. Kita semua memiliki peran dalam menjaga kedamaian jelang dan pasca sidang putusan sengketa Pemilu di MK.
Mari kita bersatu dan menghormati proses hukum yang sedang berlangsung, serta menjunjung tinggi nilai-nilai kebangsaan untuk mencapai kemajuan yang berkelanjutan. Ajakan ini menggarisbawahi pentingnya menghargai proses demokrasi dan menjaga persatuan dalam keragaman, karena itu adalah pondasi kuat dari kehidupan kita bersama.
*) Kontributor Lapak Baca Indonesia

Post Comment