Mendukung Tindakan Apkam Serbu Persembunyian KST

Mendukung Tindakan Apkam Serbu Persembunyian KST

Oleh : Charles Tabuni

Tempat persembunyian KST berhasil ditemukan dan diserbu oleh aparat keamanan. Masyarakat mendukung tindakan yang dilakukan oleh aparat keamanan tersebut karena kelompok separatis memang harus ditindak tegas. KST banyak merugikan masyarakat dan mengambil nyawa orang asli Papua (OAP) sehingga wajib diberi tindakan tegas terukur.

Kelompok Separatis dan Teroris (KST) makin terdesak ketika aparat gabungan TNI-Polri berhasil menemukan markas mereka. KST makin terancam posisinya karena aparat memburu mereka sampai ke pedalaman, demi misi pemberantasan kelompok separatis tersebut. Misi pengejaran KST dilakukan oleh Tim Satgas Damai Cartenz bersama Polri agar kelompok separatis lekas tertangkap.

Tim gabungan yang terdiri dari personel Polres Yahukimo dan Satgas Damai Cartenz 2023 menggerebek salah satu rumah tempat persembunyian Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) pada Kamis dini hari, 4 Mei 2023 sekitar pukul 03.00 WIT. Rumah tersebut berada di Jalan Paradiso Belakang Kompleks Anggruk, Distrik Dekai, Kabupaten Yahukimo, Provinsi Papua Pegunungan.

Kabid Humas Polda Papua, Kombes Ignatius Benny Ady Prabowo menyatakan bahwa dari hasil penggerebekan tersebut ada 9 orang yang berhasil diamankan. Inisialnya adalah SL, NM, JS, ES, HS, LS, LS, GS, SS beserta barang bukti (BB) lainnya.

Selain 9 orang anggota KST, polisi juga mengamankan sejumlah barang bukti berupa berkas dokumen pribadi, barang bawaan seperti tas, alat elektronik, senjata tajam berupa anak panah, kapak, parang, pisau, gunting, senapan angin dan perkakas, serta 1 pucuk senjata rakitan.
Penemuan markas dan penangkapan anggota KST adalah sebuah perkembangan yang sangat bagus. Jika markas sekaligus gudang amunisi ditemukan maka sumber senjata api KST akan berkurang. Akibatnya mereka tidak bisa lagi menyerang warga maupun aparat di Papua.
Saat ini diprediksi KST makin terdesak karena jumlah aparat yang diterjunkan di Papua ditambah. Tak kurang dari 900 personel gabungan TNI-Polri yang diturunkan di Bumi Cendrawasih, dalam misi pemberantasan KST.
Masyarakat mendukung tindakan tegas kepada KST dan penggerebekan markas mereka. Selama ini kedamaian di tanah Papua dirusak oleh KST karena mereka membuat onar, dengan menembaki warga sipil maupun prajurit yang sedang bertugas. KST melakukannya karena ingin memerdekakan Papua, sehingga mencari segala cara untuk mengusir aparat, karena dianggap representasi dari pemerintah Indonesia.
KST wajar jika disebut teroris karena mereka melakukan penyerangan dan teror, bahkan penyanderaan. KST harus diberantas agar tidak membahayakan warga Papua, baik penduduk asli maupun pendatang. Oleh karena itu rakyat terus mendukung Polri yang bekerja sama dengan TNI dalam misi pemberantasan kelompok separatis tersebut.
Sementara itu, aparat juga pernah menggerebek markas KST pada bulan April lalu. anggota KST bernama Yomce Lokbere, ditangkap di Batas Batu, Kabupaten Nduga, Papua, tanggal 5 April 2023. Ia adalah anggota KKB yang bertugas mencari logistik, termasuk senjata api dan amunisi.
Dari keterangan Yomce terungkaplah markas sekaligus gudang amunisi KST. Kasatgas Gakkum Ops Damai Cartenz 2023 Kombes IGG Era Adhinata menyatakan bahwa gudang tersebut untuk tempat penyimpanan senjata api, amunisi, dan berbagai peralatan telekomunikasi.
Rinciannya, senjata panjang AR 15, senapan angin, GLM, dan senjata api jenis FN masing-masing satu pucuk, 415 butir amunisi berbagai kaliber di antaranya kaliber 5,56 sebanyak 360 butir, lima HT Ocom, laptop, teropong, kamera merek Canon, teleskop, dan radio SSB. Semua barang bukti diamankan di Polres Mimika, Timika.
Sementara itu, saat ini Yomce Lokbere masih diperiksa. Dari data yang dimiliki terungkap, Yomce Lokbere terlibat dalam sejumlah aksi bersenjata di Kabupaten Nduga sejak 2021.

Adapun kekerasan yang melibatkan Yomce Lokbere yaitu pada 2021 terdiri atas pembakaran Kamp Dolarossa dan kontak tembak dengan Satgas Yonif Raider 700 di daerah Mapenduma.
Tahun 2022, Yomce terlibat penembakan pesawat SAM AIR PK-SMG di lapangan terbang Kenyam. Lantas pada tahun 2023 terlibat dalam pengancaman terhadap 15 orang pekerja pembangunan puskesmas di Paro. Sedangkan pada 7 Februari 2023 ia terlibat dalam pembakaran pesawat serta penyanderaan pilot Susi Air di Distrik Paro.
Penemuan markas dan penangkapan anggota KST adalah sebuah perkembangan yang sangat bagus. Jika markas sekaligus gudang amunisi ditemukan maka sumber senjata api KST akan berkurang. Akibatnya mereka tidak bisa lagi menyerang warga maupun aparat di Papua.
Saat ini diprediksi KST makin tedesak karena jumlah aparat yang diterjunkan di Papua ditambah. Tak kurang dari 900 personel gabungan TNI-Polri yang diturunkan di Bumi Cendrawasih, dalam misi pemberantasan KST.
Masyarakat mendukung penuh Polri dan TNI dalam penggrebekan markas KST karena kelompok separatis tersebut memang harus ditindak. Saat ini, KST makin terdesak ketika anggotanya tertangkap dan markas sekaligus gudang amunisinya terungkap. Jumlah aparat yang diterjunkan di Papua ditambah untuk misi pemberantasan KST. Masyarakat dihimbau untuk bekerja sama dalam memberantas kelompok separatis tersebut.

)* Penulis adalah Mahasiswa Papua tinggal di Jakarta

Post Comment