Mengapresiasi Komitmen Aparat Keamanan Tindak Tegas OPM di Intan Jaya

Mengapresiasi Komitmen Aparat Keamanan Tindak Tegas OPM di Intan Jaya

Oleh : Yansen Walerai

Aparat keamanan telah menunjukkan integritasnya dengan menindak penindakan tegas, serta sekaligus berhasil memukul mundur Organisasi Papua Merdeka (OPM) di Intan Jaya. Dengan adanya keberhasilan ini, maka diharapkan situasi Papua kembali kondusif dan pembangunan nasional dapat terus berjalan.

Aparat Keamanan terus menindak tegas gerombolan separatis di Papua. Tentunya dengan penindakan tegas serta keberhasilan aparat keamanan dalam memukul mundur OPM di Intan Jaya tersebut, menjadikan mereka patut mendapatkan apresiasi sangat tinggi. Pasalnya, selama ini, aparat keamanan memang sama sekali tidak pernah mengenal kata lelah dalam menjaga kondusivitas wilayah di seluruh Indonesia, termasuk daerah berjuluk Bumi Cenderawasih itu, utamanya dari ancaman para musuh negara seperti gerombolan OPM.

Komando Operasi (Koops) Tentara Nasional Indonesia (TNI) Habema berhasil memukul mundur OPM pimpinan Apeni Kobogau di Distrik Sugapa, Kabupaten Intan Jaya, Provinsi Papua Tengah. Tindak tegas yang aparat keamanan laksanakan kepada gerombolan separatis musuh bangsa tersebut tentunya bukan tanpa alasan. Pasalnya, OPM sudah berulang kali telah dan terus meresahkan seluruh masyarakat setempat.

Tidak tanggung-tanggung, bahkan, Panglima Komando Gabungan Wilayah Pertahanan III (Pangkopwilhan III), Letnan Jenderal (Letjen) TNI Richard T.H. Tampubolon mengungkapkan bahwa gerombolan teroris asal Bumi Cenderawasih tersebut, khususnya mereka pimpinan Apeni Kobogau sendiri telah melancarkan aksinya sejak akhir bulan Meo 2024 lalu di Kampung Bazemba.

Sempat terjadi aksi saling tembak antara aparat keamanan dengan Organisasi Papua Merdeka disana, yang mana waktu itu prajurit TNI hendak menuju ke Kampung Bazemba, namun mereka mendapatkan penghadangan dari OPM pimpinan Apeni Kobogau dengan mengeluarkan tembakan. Sontak saja, kemudian aparat keamanan membalas tembakan yang gerombolan separatis itu lancarkan kepada mereka hingga berhasil membuat OPM terpukul mundur ke arah Kampung Wandoge.

Rekam jejak OPM pimpinan Apeni Kobogau itu memang selama ini terus saja berulang kali mengganggu keamanan dan kenyamanan seluruh masyarakat di wilayah tersebut. Mereka tidak segan untuk mengambil dengan paksa barang milik masyarakat seperti bahan makanan dan uang serta melakukan penganiayaan pula.

Adanya tindakan keji dari Organisasi Papua Merdeka itu bahkan sudah terjadi berulang kali yang tentunya membuat masyarakat setempat menjadi tidak tahan, sehingga mereka langsung melaporkannya ke aparat keamanan untuk bisa mendapatkan perlindungan dari tekanan serta gangguan yang mereka rasakan dari OPM.

Setelah mendapatkan laporan dari warga masyarakat itu, kemudian dengan sangat cepat tanggap aparat keamanan langsung melakukan gerak cepatnya dengan menerjunkan sejumlah prajurit untuk menyelamatkan masyarakat di Distrik Sugapa yang pada saat itu memang tengah panik dan ketakutan akibat ulah OPM.

Sebagai informasi bahwa terdapat tiga orang anggota Organisasi Papua Merdeka pimpinan Apeni Kobogau yang terlibat dalam insiden saling tembak dengan pasukan Koops TNI Habema itu, hingga akhirnya mereka melarikan diri dan meninggalkan Kampung Wandoga. Bagaimana keberhasilan atas penindakan tegas terhadap aksi OPM pimpinan Apeni Kobogau di Kampung Bazemba dan Wandoga itu merupakan bentuk nyata upaya aparat dalam menciptakan keamanan di wilayah sekitar guna terus mendukung penuh proses percepatan pembangunan Papua.

Sementara itu, Kepala Divisi Intelijen dan Investigasi LP2KP, Agung Ragil memberikan apresiasi sangat tinggi dan juga dukungan penuhnya atas bagaimana upaya tindak tegas aparat keamanan pada gerombolan Organisasi Papua Merdeka. Upaya tindak tegas yang TNI lakukan kepada OPM, bahkan bermula sejak adanya penggantian penyebutan nama yang sebelumnya Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) atau Kelompok Separatis dan Teroris (KST), kemudian kini menjadi Organisasi Papua Merdeka (OPM).

Berawal dari penggantian istilah penyebutan itu, sebenarnya sudah sangat menandakan dan mewakili bahwa OPM selama ini telah banyak membuat korban jiwa berjatuhan. Sehingga kini memungkinkan adanya pembedaan yang jelas dan nyata, serta menjadikan aparat keamanan tidak perlu ragu atau khawatir lagi jika mereka hendak melakukan penindakan tegas.

Perihal dari upaya pengetatan pendekatan terhadap OPM tersebut, Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto menekankan bahwa pihaknya akan menindak dengan sangat tegas keberadaan musuh negara yang terus mengancam kedaulatan bangsa.

Terlebih, dengan bagaimana adanya klaim sepihak dari Organisasi Papua Merdeka yang seolah-olah mereka terus menuntut adanya pembebasan atau kemerdekaan Papua oleh Indonesia. Padahal di sisi lain sudah sangat jelas dan tegas bahwa Bumi Cenderawasih merupakan bagian integral dari NKRI dan tidak ada yang namanya negara dalam suatu negara.

Karena setiap wilayah di Bumi Cenderawasih tentunya memiliki tingkat kerawanan dan juga tantangannya masing-masing, maka aparat keamanan ketika berhadapan dengan OPM memiliki banyak sekali langkah atau strategi.

Apresiasi jelas patut sangat tinggi diberikan kepada seluruh jajaran aparat keamanan, baik itu TNI, Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri) hingga Badan Intelijen Negara (BIN) yang mampu menindak tegas dan bahkan berhasil memukul mundur OPM di Intan Jaya.

)* Penulis adalah Mahasiswa Papua tinggal di Makassar

Post Comment