Mengapresiasi Pelaksanaan KTT ASEAN ke-43 Menggunakan Kendaraan Listrik

Mengapresiasi Pelaksanaan KTT ASEAN ke-43 Menggunakan Kendaraan Listrik

Oleh : Candra Alsaki Putra

KTT ASEAN 2023 ke – 43 akan diselenggarakan pada 5-7 September 2023 di Jakarta dan Indonesia sebagai tuan rumah sudah menyiapkan segala fasilitasnya, termasuk kendaraan listrik. Setidaknya ratusan kendaraaan listrik sudah disiapkan untuk menunjang fasilitas para delegasi yang datang.

ASEAN (Association of South East Asia Nation) adalah persatuan ekonomi dan politik dari sejumlah negara di Asia Tenggara yang didirikan tanggal 8 Agustus 1967 di Thailand. Indonesia termasuk anggota ASEAN yang aktif, selain Malaysia, Philipina, Thailand, Brunei Darussalam, Vietnam, Kamboja, Laos, Singapura, dan Timor Leste.

Setelah sukses menggelar KTT ASEAN ke-42 di Labuan Bajo Nusa Tenggara Timur, Indonesia akan kembali menggelar KTT ASEAN ke 43 yang dilaksanakan di Jakarta. Pelaksanaan KTT ASEAN ke – 43 sendiri merupakan bagian dari keketuaan Indonesia selama tahun 2023, yang tidak saja dihadiri oleh para kepala negara ASEAN namun juga negara-negara mitra ASEAN. Oleh karena itu pemerintah sudah menyiapkan infrastruktur dan fasilitasnya, termasuk kendaraan listrik.

Terkait hal tersebut, Woojune Cha selaku President Director of PT Hyundai Motors Indonesia (HMID) secara resmi menyerahkan sekitar 346 mobil listrik jenis IONIQ 5 dan IONIQ 6 kepada Pemerintah melalui Sekretaris Kementerian Sekretariat Negara Republik Indonesia, Setya Utama. Acara tersebut diaksanakan di booth Hyundai Horizon of Innovation pada ajang GAIKINDO Indonesia International Auto Show 2023 (GIIAS 2023), beberapa waktu yang lalu.

Sekretaris Kementerian Sekretariat Negara Republik Indonesia, Setya Utama mengapresiasi langkah yang telah dilaksanakan PT HMID dalam menyukseskan KTT ASEAN ke – 43. Menurutnya mobil listrik akan digunakan untuk spouse (pasangan) para pemimpin negara-negara yang hadir. Tidak hanya itu, mobil listrik juga akan digunakan untuk para menteri luar negeri negara ASEAN hingga untuk para pasukan pengamanan (security) seperti paspampres.

Terkait dengan kualifikasi mobil listrik, Setya mengungkapkan bahwa pemerintah dan panitia nasional memiliki spesifikasi tertentu yang dibutuhkan terkait kendaraan resmi yang akan dipakai pada KTT, seperti desain eksterior maupun interior dan juga sisi kenyamanan. Begitu pula dengan kualitas baterai yang disesuaikan dengan daya tahan dan jarak tempuh.

Sementara itu, IONIQ 5 dan IONIQ 6 pada akhir Agustus 2023 akan mulai dikirim dan akan diuji cobakan oleh paspampres yang akan bertanggung jawab mengemudikan. Mereka akan dilatih mengenai pengenalan fungsi kendaraan dan pengalaman berkendara bagi seluruh aparat yang mengendarai unit tersebut selama perhelatan ini. Pada tahapan akhir, mobil listrik akan disterilkan untuk selanjutnya dapat digunakan untuk KTT ASEAN ke-43.

Panitia nasional, imbuh Setya, juga akan menyiapkan shuttle bus dan moda raya terpadu (MRT) sebagai fasilitas transportasi yang menghubungkan tempat akomodasi dengan lokasi acara yang mayoritas berada di kawasan Gelora Bung Karno (GBK).

Sebelumnya, Pemerintah juga telah menerima sekitar 36 mobil listrik jenis BMW i7. Kendaraan tersebut rencananya akan digunakan para pemimpin negara KTT ASEAN ke-43. Menyikapi hal tersebut, Menteri Sekretaris Negara, Praktikno menyatakan bahwa Pemerintah mengapresiasi langkah yang telah digunakan BMW Group untuk membantu mewujudkan pengembangan ekosistem kendaraan listrik regional.

Kendaraan listrik sejatinya memang perlu dioptimalkan untuk mendukung mobilitas para tamu delegasi KTT ASEAN 2023 di Jakarta. Keberadaaan mobil listrik tentu saja perlu diapresiasi dalam rangka menekan polusi udara yang semakin tidak terkendali dalam beberapa waktu terakhir.

Penggunaan mobil listrik di KTT ASEAN ke -43 merupakan langkah nyata Indonesia dalam transisi energi. Indonesia saat ini juga sedang merintis agar bisa jadi produsen mobil listrik juga, tak hanya produsen baterai mobil listrik. Sebab, kendaraan ini sangat ramah lingkungan sehingga menjadi mobil masa depan yang menjanjikan.

Penggunaan mobil listrik pada KTT ASEAN ke-43 menjadi momentum untuk mengembangkan industri mobil listrik di tanah air. Penyebabnya penggunaan mobil listrik dapat dilihat langsung oleh masyarakat yang secara umum lebih efisien dan ramah lingkungan dibandingkan dengan mobil berjenis BBM.

Indonesia bersiap memasuki industri hijau, dan pemerintah berkomitmen untuk terus mengembangkan industri baterai mobil listrik di Indonesia Timur. Nantinya, pabrik hasil investasi ini menghasilkan baterai mobil pesanan dari Korea Selatan dan negara-negara lain. Jika ada kendaraan listrik di KTT ASEAN 2023 maka diharapkan dapat menguatkan citra positif Indonesia yang berkomitmen mengembangkan kendaraan ramah lingkungan, sehingga hal tersebut diharapkan dapat meningkatkan minat investor ke Indonesia.

Transisi energi ke kendaraan energi listrik sangat penting, karena bukan jenis kendaraan konvensional yang menggunakan energi dari bahan bakar minyak biasa. Kelemahan dari energi konvensional ini adalah bahan bakunya dari fosil, dan cadangannya terus menipis. Kemudian, tingkat emisinya juga cukup tinggi sehingga kurang ramah lingkungan.

Akan tetapi, jika diganti dengan mobil listrik, akan lebih ramah lingkungan karena sangat minim emisi. Energi lsitrik merupakan energi baru sehingga Indonesia bersiap-siap untuk 100% menggunakannya sebagai bahan bakar kendaraan bermotor. Energi ini juga lebih bersih sehingga mendukung Indonesia sebagai Ketua ASEAN 2023, yang berkomitmen untuk menjaga hijaunya lingkungan dunia.

Momentum KTT ASEAN ke – 43 tahun 2023 akan menjadi momentum nyata tentang bagaimana kuatnya komitmen Indonesia dalam mewujudkan transisi Energi melalui penggunaan mobil listrik. Oleh sebab itu, langkah ini perlu mendapat apresiasi maupun dukungan dari masyrakat luas agar percepatan transisi energi yang lebih ramah lingkungan dapat segera terealisasikan.

)* Penulis adalah Kontributor Kawiwara Pustak

Post Comment