Mengapresiasi Strategi Pengamanan KTT ASEAN di Labuan Bajo
Mengapresiasi Strategi Pengamanan KTT ASEAN di Labuan Bajo
Sejumlah strategi dipersiapkan dalam upaya peningkatan pengamanan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) KTT ASEAN (The Association of Southeast Asian Nations ) tanggal 9 -11 Mei 2023. Langkah tersebut pun perlu mendapat apresiasi dari semua pihak yang menunjukkan profesionalitas Pemerintah Indonesia yang berkomitmen menyukseskan event tersebut.
Salah satu cara mendukung kesuksesan keberlangsungan seluruh rangkaian acara KTT ASEAN, adalah dengan menciptakan suasana yang aman dan juga kondusif di NTT, termasuk di Labuan Bajo, sebagai lokasi pelaksanaan. Upaya tersebut tentu saja menjadi upaya bersama seluruh elemen masyarakat.
Untuk bisa menjaga atau menciptakan suasana hingga situasi yang aman serta kondusif tersebut, memang akan sangat sulit apabila ternyata sama sekali tidak mendapatkan bantuan dan dukungan penuh dari segala pihak. Bahkan jika misalnya hanya pemerintah sendiri yang melakukannya, tentu bisa dikatakan itu akan menjadi hal yang mustahil.
Apabila suasana tetap bisa dijaga secara stabil untuk menjadi aman dan juga kondusif, maka keseluruhan agenda KTT ASEAN pasti berjalan sesuai dengan harapan.
Sebagai informasi, memang sudah ada banyak tugas dan peran yang dibagi oleh pemerintah, khususnya pada kementerian-kementerian dan instansi tertentu yang memang masih berkaitan dengan penyelenggaraan KTT ASEAN.
Kepala Kepolisian Republik Indonesia (Kapolri) Jenderal Listyo Sigit Prabowo, mengatakan, pihaknya telah mengintruksikan Korps Brigade Mobile (Brimob) untuk siap melakukan pengamanan dengan strategi khusus pada event-event besar yang akan digelar di Indonesia tahun ini.
“Kita juga harus mempersiapkan pengamanannya dengan baik, ASEAN Summit juga harus kita laksanakan pengamanan dengan baik, dengan berkaca pada saat kita melaksanakan pengamanan KTT G20,” kata Kapolri.
Dirinya juga mengantisipasi beragam acara hari-hari besar agama, dimana terdapat tradisi mudik yang tentunya akan menimbulkan potensi gangguan kamtibmas di daerah masing-masing.
Sebelumnya, Kepala Korps Lalu Lintas (Korlantas) Polri Irjen Firman Shantyabudi bersama jajaran terkait telah meninjau Labuan Bajo NTT, dalam rangka kesiapan pengamanan kegiatan KTT ASEAN.
Firman menegaskan pihaknya juga menunjang kebutuhan yang diperlukan Polda NTT, mulai dari teknologi, peralatan, personel, yang dikoordinasikan langsung oleh Asops Kapolri. Menurutnya, Teknologi seperti K3I, Kendali, Koordinasi, Komunikasi, dan Informasi, juga didirikan oleh pihak Korlantas Polri, agar dapat memantau langsung keamanan saat ASEAN Summit 2023.
Hal tersebut juga menjadi beberapa upaya dari strategi pengamanan hingga penjagaan penyelenggaraan KTT ASEAN. Memang tidak bisa dipungkiri bahwa seluruh pihak harus bersatu padu dalam meningkatkan pengamanan dan penjagaan suasana di Labuan Bajo.
TNI, Polri, dan Badan Intelijen Negara (BIN) terus bersinergi untuk mengoptimalkan situasi kondusif selama Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ASEAN, apalagi, event tersebut merupakan acara berstandar internasional, yang didatangi para pemimpin negara-negara di Kawasan Asia Tenggara, sehingga faktor keselamatan wajib diutamakan.
Pangdam IX/Udayana Mayjen TNI Sonny Aprianto, S.E., M.M., selaku Pangkogaspamwil VVIP, mengajak semua personel yang tergabung dalam Satgas Pengamanan (Pam) agar memaksimalkan keamanan wilayah yang diberikan kepada para pejabat VVIP dan semua delegasi yang hadir dalam KTT ASEAN di Labuan Bajo.
Menurut Pangdam, Kodam IX/Udayana sudah berpengalaman dalam pengamanan G20 yang telah sukses digelar di Provinsi Bali pada November 2022 lalu, sehingga, pihaknya berharap pada event KTT ASEAN Summit kali ini, semuanya dapat berjalan dengan baik.
Periode keketuaan Indonesia di ASEAN berlangsung selama satu tahun, dimulai sejak 1 Januari hingga 31 Desember 2023. Keketuaan Indonesia dalam ASEAN 2023 membawa peluang sekaligus momen untuk menunjukkan peran strategis Indonesia dalam penguatan kapasitas dan kapabilitas kelembagaan ASEAN. khususnya dalam membentuk tatanan kawasan yang mendasarkan pada multilateralisme dan nilai-nilai inklusivitas.
Sebagai tuan rumah keketuaan The Association of Southeast Asian Nations (ASEAN) 2023, Indonesia menominasikan tema ASEAN Matters: Epicentrum of Growth yang diartikan Indonesia ingin menjadikan ASEAN tetap penting dan relevan bagi masyarakat ASEAN maupun dunia.
Keketuaan ASEAN Indonesia 2023 di jalur Priority Economic Deliverables (PEDs) mengangkat 3 pilar strategis yaitu, Rebuilding Regional Growth, Connectivity, and New Competitiveness (recovery rebuilding) (1), Accelerating Inclusive Digital Economy Transformation and Participation (digital economy) (2), dan yang terakhir Promoting Sustainability Economic Growth for a Resilient Future (sustainability) (3).
Dengan suksesnya rangkaian KTT ASEAN 2023 maka semakin menunjukkan bahwa Indonesia memiliki peran strategis dalam memimpin dan menciptakan solusi nyata yang secara kongkrit dapat memberikan manfaat kepada masyarakat regional dan global dan menjadikan kawasan ASEAN sebagai world’s engine of sustainable growth.
Untuk itu, mari kita dukung keketuaan Indonesia untuk ASEAN dengan turut menjunjung nilai solidaritas dengan semangat optimisme dan kerja sama, dengan membangun collaborative governance multi stakeholder untuk memastikan suksesnya KTT ASEAN 2023 yang dapat membawa kebermanfaatan bagi masyarakat di Asia Tenggara maupun dunia. Selama ini Indonesia sudah memiliki citra baik dan dipercaya oleh banyak pihak untuk menjadi pemimpin. Untuk mendukung acara ini maka faktor keamanan wajib diutamakan, agar tidak ada teroris atau pihak lain yang mengganggunya.
Jangan sampai nama baik Indonesia sebagai tuan rumah malah tercoreng karena pihak keamanan selama rangkaian kegiatan para delegasi. Karena itu, patut diapresiasi kolaborasi antara TNI, Polri dan BIN dalam rangka menyukseskan KTT ASEAN di labuan Bajo, NTT.
Oleh : Reenee Winda A. (Kontributor Senior Media / Pengamat Ekonomi Politik)
Post Comment