Mengapresiasi Tindakan Tegas Aparat Keamanan bagi KST Papua

Mengapresiasi Tindakan Tegas Aparat Keamanan bagi KST Papua

Oleh : Alvaro Hukubun

Apresiasi sangat tinggi patut diberikan atas bagaimana tindakan yang sangat tegas dan terukur dari pihak aparat keamanan Republik Indonesia (RI) terhadap Kelompok Separatis dan Teroris (KST) Papua di Yahukimo yang telah banyak sekali menggencarkan berbagai macam tindakan keji mereka.

Baku tembak terjadi antara aparat keamanan dari personel Tentara Nasional Indonesia (TNI) dengan Kelompok Separatis dan Teroris (KST) Papua, di Kabupaten Yahukimo, Provinsi Papua Pegunungan. Diketahui bahwa sebanyak 5 (lima) orang anggota gerombolan tersebut tewas dalam kontak tembak itu.

Mengenai hal tersebut, Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Kepolisian Daerah (Kabid Humas Polda) Papua, Komisaris Besar Polisi (Kombes Pol) Ignatius Benny Ady Prabowo menyebutkan bahwa kelima jenazah dari anggota KST Papua itu kini telah dievakuasi setelah kejadian kontak tembak antara mereka dengan aparat keamanan personel TNI.

Sebagai informasi, peristiwa tersebut terjadi di Kali Brasa, Distrik Dekai, Kabupaten Yahukimo pada hari Kamis, tanggal 14 September 2023 pada sekitar pukul 14:50 Waktu Indonesia bagian Timur (WIT) dan kini seluruh jenazah telah dievakuasi di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Dekai untuk dilakukan autopsi.

Dalam peristiwa itu, aparat keamanan dari personel gabungan TNI dan Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri) juga menemukan sejumlah barang bukti, diantaranya adalah sebanyak 2 (dua) magasin senjata api (senpi), kemudian ada 4 (empat) butir peluru serta beberapa barang milik pribadi.

Seluruh barang bukti yang disita itu juga kini telah diamankan di Kepolisian Resort (Polres) Yahukimo untuk bisa dilakukan penyelidikan lebih lanjut. Memang pihak aparat keamanan sendiri jelas akan terus melakukan berbagai macam upaya penegakan hukum secara tegas terhadap KST Papua yang memang dalam beberapa bulan terakhir ini terus saja menggencarkan aksi bersenjata mereka di Yahukimo.

Pihak Polri dibantu dengan TNI terus menegaskan bagaimana komitmen kuat mereka untuk terus konsisten dalam melakukan upaya penegakan hukum yang maksimal kepada siapapun yang memang melakukan aksi kriminal tanpa pandang bulu, terlebih jika itu datang dari gerombolan teroris di Bumi Cenderawasih tersebut.

Beberapa peristiwa kekejian lain yang sempat dilakukan oleh pihak KST Papua sendiri juga terjadi pada tanggal 6 Agustus 2023 lalu, yakni di Kantor KPU Yahukimo, Provinsi Papua Pegunungan. Dugaan kuat mengalir bahwa memang pembakaran yang dilakukan pada KPU adalah ulah dari gerombolan separatis itu.

Kemudian terdapat rangkaian kekejian lain yang terus dilancarkan oleh KST Papua, yakni mereka mencoba melakukan penembakan kepada seorang warga di Distrik Dekai, pada tanggal 11 Agustus 2023. Beruntungnya kala itu pistol yang hendak mereka tembakkan ternyata gagal meletus sehingga korban pun berhasil melarikan diri ke dalam rumahnya.

Dari adanya peristiwa percobaan penembakan yang digencarkan oleh para gerombolan separatis dan teroris di provinsi paling Timur di Indonesia itu, aparat keamanan personel gabungan berhasil melakukan penangkapan hingga sebanyak 3 (tiga) orang yang menjadi pelaku dan terus meresahkan warga.

Ada lagi kejadian yang menunjukkan betapa biadabnya KST Papua, yakni pada tanggal 21 Agustus 2023, yang mana mengakibatkan seorang marinir harus gugur setalah gerombolan separatis itu melakukan penyerangan kepada Pos Satuan Tugas Pengamanan Perbatasan (Satgas Pamtas) Mobile Yon 7 Marinir.

Lalu, pada hari Kamis, tanggal 24 Agustus 2023 lalu saat dini hari, terdapat sebanyak 3 (tiga) kantor pemerintahan yang terbakar di Distrik Dekai, Kabupaten Yahukimo, Provinsi Papua Pegunungan, yang mana juga diduga sangat kuat bahwa pelakunya adalah dari KST Papua.

Bagaimana adanya upaya penindakan hukum dan juga tindakan tegas serta terukur yang dilakukan oleh aparat keamanan sendiri juga sangat didukung oleh segenap masyarakat di seluruh Tanah Air. Hal tersebut terepresentasi dari data hasil survei Populi Center yang menunjukkan bahwa memang masyarakat justru terus mendorong dan menilai bahwa langkah tegas dari aparat keamanan sangat diperlukan untuk bisa sesegera mungkin memberantas keberadaan KST Papua.

Terkait dengan hasil survei itu, Peneliti Populi Center, Rafif Pamenang Imawan menjelaskan bahwa sebesar 80,5 persen masyarakat menjawab memang sangat diperlukan adanya tindakan yang sangat tegas dan terukur. Kemudian ketika dirinci lagi, terdapat sebanyak 33,2 persen responden menjawab sangat perlu ada tindakan tegas, dan sebanyak 48,2 persen responden yan menjawab perlu.

Bukan hanya itu, namun Wakil Presiden Republik Indonesia (Wapres RI), K.H Ma’ruf Amin juga meminta kepada seluruh anggota aparat keamanan dari personel gabungan TNI dan Polri agar melakukan sikap dan tindakan yang tegas serta terukur terhadap KST Papua.

Tentunya dengan adanya peristiwa baku tembak yang terjadi antara aparat keamanan dengan pihak KST Papua di Yahukimo hingga mengakibatkan 5 (lima) anggota kelompok mereka tewas di tempat. Merupakan salah satu dari serangkaian tindakan tegas yang dilakukan oleh aparat keamanan, yang mana hal tersebut patut diberikan apresiasi sangat tinggi.

)* Penulis adalah Mahasiswa Papua Tinggal di Jakart

Post Comment