Menjamin Ketahanan Pangan dan Energi: Strategi Prabowo-Gibran Menuju Kemandirian Nasional
Menjamin Ketahanan Pangan dan Energi: Strategi Prabowo-Gibran Menuju Kemandirian Nasional
Oleh : Arif Wicaksono
Pemerintahan Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka tengah menempatkan ketahanan pangan dan energi sebagai prioritas utama dalam strategi menuju kemandirian nasional. Keduanya menyadari bahwa sektor pangan dan energi merupakan dua pilar fundamental yang menopang stabilitas ekonomi, politik, dan sosial. Dalam menghadapi tantangan global, seperti krisis pangan dan perubahan iklim, pemerintahan Prabowo-Gibran memandang kemandirian dalam dua sektor ini sebagai langkah penting untuk mewujudkan Indonesia
yang kuat dan mandiri.
Salah satu strategi utama yang diterapkan oleh pemerintahan ini adalah memperkuat produksi pangan nasional melalui program swasembada pangan. Pemerintah menargetkan peningkatan produksi komoditas utama seperti beras, jagung, dan kedelai dengan memaksimalkan penggunaan lahan pertanian. Inisiatif ini tidak hanya bertujuan untuk mengurangi ketergantungan pada impor, tetapi juga untuk memastikan bahwa kebutuhan pangan masyarakat dapat terpenuhi dengan kualitas yang baik dan harga yang stabil.
Menteri Pertanian (Mentan), Andi Amran Sulaiman mengatakan pihaknya telah menyiapkan kerangka kerja terperinci atau cetak biru (Blueprint) dari program di sektor pangan untuk masa pemerintahan Prabowo-Gibran. Swasembada pangan mandiri energi merupakan cita-cita tertinggi di sektor pangan RI yang dapat meningkatkan Produk Domestik Bruto (PDB) sebesar 4,8 persen. Hal ini bisa diwujudkan melalui langkah-langkah konkret, seperti penerapan program pekarangan pangan bergizi, peningkatan di bidang produksi susu dan sapi, dan pengembangan komoditas ekspor strategis.
Untuk mendukung keberhasilan swasembada pangan, pemerintahan Prabowo-Gibran juga mendorong modernisasi sektor pertanian. Peningkatan teknologi dan penggunaan alat-alat pertanian modern menjadi fokus utama agar produktivitas pertanian meningkat signifikan. Nantinya, pemerintah juga memberikan perhatian pada pelatihan bagi petani agar mereka lebih mampu mengelola sumber daya pertanian secara efisien. Hal ini diharapkan dapat mendorong peningkatan hasil pertanian yang lebih baik serta mengurangi angka kemiskinan di wilayah pedesaan.
Ketua Paguyuban Sosial Marga Tionghoa Indonesia (PSMTI), Wilianto Tanta mengatakan pihaknya akan mendukung penuh visi ketahanan pangan yang diusung oleh Presiden terpilih 2024, Prabowo subianto dalam pemerintahannya mendatang. PSMTI tengah menyiapkan kader-kader terbaik untuk berkontribusi dalam pemerintahan Prabowo-Gibran mendatang.
Selain ketahanan pangan, pemerintahan Prabowo-Gibran juga menekankan pentingnya ketahanan energi dalam mewujudkan kemandirian nasional. Keduanya sepakat bahwa ketergantungan pada impor energi, terutama bahan bakar fosil, harus diminimalkan. Oleh karena itu, pemerintahan ini tengah memperkuat penggunaan energi terbarukan sebagai sumber energi utama. Langkah ini sejalan dengan upaya global untuk mengurangi emisi karbon dan menjaga kelestarian lingkungan.
Dalam strategi ketahanan energi, pemerintah mengarahkan perhatian pada pengembangan potensi energi terbarukan seperti tenaga surya, angin, dan bioenergi. Pembangunan pembangkit listrik tenaga surya di berbagai daerah serta peningkatan produksi bioenergi dari limbah pertanian menjadi salah satu solusi untuk memenuhi kebutuhan energi domestik. Pemerintahan Prabowo-Gibran juga berkomitmen untuk meningkatkan investasi di sektor energi terbarukan guna menciptakan lapangan kerja baru dan menumbuhkan industri energi yang lebih hijau dan berkelanjutan.
Untuk mewujudkan kemandirian di sektor energi, pemerintah juga mendorong diversifikasi sumber energi. Pengurangan ketergantungan pada bahan bakar fosil diharapkan dapat meningkatkan stabilitas ekonomi jangka panjang serta mengurangi kerentanan terhadap fluktuasi harga energi global. Dalam jangka panjang, ketahanan energi yang kuat akan memperkuat posisi Indonesia di kancah global, terutama dalam membangun hilirisasi tambang.
Wakil Ketua Komisi Energi DPR RI periode 2019-2024, Eddy Soeparno mengatakan Pemerintahan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming akan mendorong hilirisasi nikel berkelanjutan karena Indonesia merupakan produsen terbesar sekaligus pemilik cadangan utama nikel dunia. Hal ini sebagai upaya untuk mencapai pertumbuhan ekonomi 8%. Hilirisasi mineral terutama nikel bukan hanya strategis untuk meningkatkan nilai tambah, melainkan juga menjadi motor penggerak transisi energi melalui ekosistem kendaraan listrik.
Keseluruhan strategi yang diusung oleh Pemerintahan Prabowo-Gibran ini bukan hanya untuk mengatasi tantangan dalam negeri, tetapi juga untuk mempersiapkan Indonesia dalam menghadapi tantangan global. Dengan ketahanan pangan dan energi yang solid, Indonesia akan memiliki pondasi yang kuat untuk berkembang sebagai negara yang mandiri, tidak hanya dalam memenuhi kebutuhan dalam negeri, tetapi juga sebagai pemain utama dalam perdagangan internasional.
Melalui komitmen pada kemandirian pangan dan energi, pemerintahan Prabowo-Gibran dapat membangun fondasi ekonomi yang lebih stabil, berkelanjutan, dan berdaya saing tinggi. Langkah-langkah strategis ini akan menjadi bagian integral dari visi mereka untuk membangun Indonesia yang lebih kuat, mandiri, dan siap menghadapi tantangan masa depan.
Selain itu, pemerintah juga menyadari pentingnya kolaborasi dengan sektor swasta dan masyarakat dalam mencapai ketahanan pangan dan energi. Prabowo-Gibran mendorong adanya kemitraan antara pemerintah, pelaku usaha, dan petani melalui program pemberdayaan ekonomi rakyat. Dukungan berupa akses permodalan, penyuluhan, serta kemudahan perizinan diharapkan mampu mendorong inovasi di sektor pertanian dan energi. Dengan kolaborasi yang solid, Indonesia dapat memaksimalkan potensi sumber daya yang ada untuk mencapai kemandirian secara berkelanjutan, sekaligus meningkatkan kesejahteraan masyarakat luas.
)* Penulis adalah Mahasiswa yang tinggal di Surabaya.
Post Comment