Menyambut Kedatangan Paus Fransiskus, Indonesia Tunjukkan Kesiapan dan Toleransi Beragama
Menyambut Kedatangan Paus Fransiskus, Indonesia Tunjukkan Kesiapan dan Toleransi Beragama
Jakarta – Pemimpin Gereja Katolik Sedunia, Sri Paus Fransiskus, akan melaksanakan kunjungan apostolik ke Indonesia pada 3 hingga 6 September 2024.
Dalam rangka menyambut kedatangan Bapa Suci, Panitia Kunjungan Sri Paus Fransiskus mengimbau umat Katolik untuk mendukung acara ini dengan doa agar perjalanan berlangsung aman dan lancar.
Juru Bicara Panitia, Romo Thomas Ulun Ismoyo, menekankan pentingnya dukungan spiritual dari seluruh umat Katolik untuk memastikan kelancaran kunjungan Paus.
“Kami berharap umat Katolik di Indonesia mendukung kunjungan ini dengan doa agar Sri Paus tetap sehat dan semua persiapan berjalan mulus,” ungkap Romo Ulun.
Sejak 29 Juni, Gereja telah membagikan doa khusus untuk menyambut kedatangan Sri Paus Fransiskus dan mengajak umat membacakan doa tersebut setiap Minggu. Romo Ulun juga mengingatkan bahwa menyambut Sri Paus tidak hanya sebatas kehadirannya secara fisik, tetapi juga menyambut gagasan dan pemikiran Bapa Suci untuk diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Berbagai kegiatan seperti doa bersama, bedah buku, dan diskusi telah dilaksanakan oleh banyak paroki sebagai bagian dari persiapan.
“Kami berharap ini semua dapat diwujudkan dalam tindakan konkret demi kemanusiaan yang lebih baik di Indonesia,” kata Romo Ulun.
Tema kunjungan Sri Paus ke Indonesia adalah Faith, Fraternity, and Compassion (Iman, Persaudaraan, dan Bela Rasa). Tema ini diharapkan dapat menginspirasi umat Katolik Indonesia untuk memperkuat iman, mempererat persaudaraan, dan meningkatkan kepedulian sosial.
“Ini adalah kesempatan untuk memperdalam iman, mempererat persaudaraan, dan meningkatkan rasa belas kasih di antara kita,” tutupnya.
Duta Besar Republik Indonesia untuk Vatikan, Michael Trias Kuscahyanto turut menyambut baik kedatangan pemuda lintas agama Indonesia yang dipimpin oleh GP Ansor.
“Kita boleh berbeda, tetapi kita bersaudara, dan kita adalah umat Tuhan. Saya sangat mengapresiasi kunjungan ini sebagai praktek Pancasila. Wujudnya apa, ya seperti ini, bukan sekadar untuk main-main datang ke Roma,” katanya di Kantor Kedubes RI untuk Vatikan.
Lebih lanjut, dia menyampaikan bahwa kedatangan pimpinan tertinggi gereja Katolik dunia, Paus Fransiskus, pada September 2024, diharapkan akan mendapatkan sambutan hangat dari seluruh masyarakat Indonesia, termasuk kunjungan pemuda lintas agama ini sebagai bagian dari upaya menyambut Bapa Suci ke Indonesia.
Post Comment