Papua, Identitas Nasional dalam Satu Kesatuan Indonesia

Papua, Identitas Nasional dalam Satu Kesatuan Indonesia

Oleh: Hidayat Z

Papua, sebagai bagian dari Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), memiliki tempat yang istimewa dalam hati rakyat Indonesia. Dengan keanekaragaman budaya, bahasa, dan suku yang kaya, Papua menyumbang warna yang khas dalam identitas nasional Indonesia. Sejak bergabung dengan Indonesia melalui proses Penentuan Pendapat Rakyat (Pepera) pada tahun 1969, Papua telah menjadi salah satu pilar penting dalam keberagaman bangsa Indonesia.

Keberagaman ini tidak hanya memperkaya budaya nasional, tetapi juga mengukuhkan semangat persatuan dan kesatuan bangsa. Di tengah perbedaan yang ada, rakyat Papua dan seluruh masyarakat Indonesia bersatu dalam satu identitas nasional yang kuat. Tantangan dan dinamika yang dihadapi oleh Papua memerlukan perhatian khusus dari pemerintah dan masyarakat untuk memastikan pembangunan yang berkelanjutan dan inklusif.

Pemerintah Indonesia terus berupaya untuk mempercepat pembangunan di Papua, baik dari segi infrastruktur, pendidikan, maupun kesehatan. Langkah-langkah ini bukan hanya untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat Papua, tetapi juga untuk memperkokoh persatuan nasional. Dengan semangat gotong royong dan kebersamaan, Papua dan seluruh wilayah Indonesia dapat maju bersama dalam satu kesatuan yang utuh dan harmonis.

Mantan Gubernur Kalimantan Timur, Isran Noor pernah mengungkapkan bahwa masyarakat Papua akan selalu mencintai Indonesia dan mengakui keutuhan NKRI. Sebesar 99,9 persen masyarakat Papua masih setia kepada Indonesia dan hanya sekitar 0,1 persen masyarakat Papua yang tergabung dalam Organisasi Papua Merdeka (OPM). Mereka yang tergabung dalam OPM diibaratkan seperti ‘anak nakal’ dalam sebuah keluarga, yang jumlahnya sangat sedikit dan tidak mewakili mayoritas masyarakat Papua.

Hanya ada segelintir orang yang mendukung gerakan separatis di Papua, namun mayoritas masyarakat Papua tetap setia dan mencintai Indonesia. Hal ini dibuktikan dengan berbagai program pembangunan yang telah dilaksanakan di Papua oleh pemerintah pusat. Mulai dari infrastruktur, pendidikan, dan kesehatan, semua disambut baik oleh masyarakat Papua, bahkan masyarakat Papua sangat berterimakasih. Selain itu, pembangunan jalan trans Papua yang menghubungkan berbagai wilayah di Papua, juga menjadi salah satu proyek strategis yang banyak dirasakan manfaatnya oleh masyarakat Papua. Belum lagi, program beasiswa bagi pelajar Papua untuk melanjutkan pendidikan di berbagai universitas di Indonesia juga menunjukkan upaya pemerintah dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia di Papua, khususnya para generasi muda Papua.

Generasi muda Papua, sebagai penerus bangsa, diharapkan mampu mewujudkan cita-cita dan tujuan nasional Indonesia. Pemuda Papua diharapkan memiliki tiga modal dasar sebagai agen perubahan dan pengawas sosial: kekuatan moral, idealisme, dan semangat juang. Bung Karno pernah menyatakan bahwa dengan sepuluh pemuda, ia bisa mengguncangkan dunia, sebuah ungkapan yang menegaskan betapa pentingnya peran pemuda dalam kemajuan bangsa dan negara.

Pemuda Papua harus memiliki karakter yang kuat, semangat nasionalisme, kemampuan memahami teknologi, dan daya saing global. Mereka juga harus berperan sebagai agen perubahan yang berguna bagi masyarakat. Dalam konteks ini, penanaman nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari menjadi sangat penting, terutama ketika masyarakat mulai melupakan ideologi yang menjadi jati diri bangsa Indonesia.

Generasi muda harus bersatu dan damai meskipun berbeda agama, suku, dan budaya. Mereka harus berpikir rasional, demokratis, dan kritis dalam menyelesaikan masalah yang ada di NKRI. Karakter kuat dan semangat nasionalisme adalah fondasi utama yang harus dimiliki oleh generasi muda Papua untuk bisa bersaing di tingkat global. Selain itu, kemampuan memahami teknologi juga menjadi hal yang tidak kalah penting, mengingat dunia yang semakin maju dan digital. Salah satu upaya nyata dalam mendukung generasi muda Papua adalah melalui kegiatan wawasan kebangsaan.

Bintara Penerangan Satgas 432/WSJ, Sertu Mandala menyatakan bahwa memberikan wawasan kebangsaan kepada anak-anak Papua merupakan bagian dari upaya untuk menanamkan rasa kebangsaan dan semangat nasionalisme kepada generasi muda di Papua. Penanaman nilai-nilai Pancasila menjadi kunci dalam membentuk karakter generasi muda Papua. Dengan nilai-nilai ini, generasi muda dapat tumbuh menjadi individu yang memiliki kekuatan moral, idealisme, dan semangat juang yang tinggi. Pemuda Papua dapat menjadi agen perubahan yang positif dalam masyarakat, sekaligus menjadi pengawas sosial yang mampu memberikan kontribusi nyata bagi kemajuan daerah.

Salah satu yang penting, bagaimana pemuda Papua menjaga keutuhan Papua sebagai identitas nasional Indonesia dari rongrongan para musuh bangsa, seperti OPM dan bangsa asing yang ingin merebut kekayaan Papua untuk kepentingan pribadinya. Hal ini tentu tidak mudah, sehingga perlu dilakukan berbagai macam upaya mulai dari hal kecil dalam rangka menjaga kedaulatan bangsa Indonesia.

Dengan perhatian yang berkelanjutan terhadap pembangunan infrastruktur, penguatan nasionalisme pemuda, dan peningkatan kesejahteraan masyarakat Papua, menjadi komitmen bersama untuk memastikan bahwa setiap sudut tanah Papua dapat merasakan manfaat dari kemajuan negara. Kesatuan dan keberagaman Papua merupakan kekuatan yang harus dilindungi baik dari dalam maupun dari luar. Bersama kita jaga Papua sebagai bagian yang tidak terpisahkan dari Indonesia, dan akan tetap menjadi bagian dari Indonesia sampai kapan pun.

*Penulis adalah kontributor senior Media Saptalika

Post Comment