Pelaku UMKM Maksimalkan Peluang di Bulan Ramadhan

Jakarta – Para pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) semakin optimistis dalam menghadapi bulan suci Ramadhan tahun ini dengan memanfaatkan berbagai peluang bisnis yang tersedia.

 

 

 

Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) terus berupaya meningkatkan kompetensi pelaku UMKM sebagai bagian dari strategi mendorong pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan. Langkah ini sejalan dengan visi Presiden Prabowo dalam menciptakan ekonomi mandiri dan berdaya saing tinggi.

 

 

 

Salah satu inisiatif terbaru yang dijalankan adalah pelatihan “UMKM Naik Kelas” yang bertujuan mempercepat transformasi dan digitalisasi sektor UMKM.

 

 

 

“Dalam kurun waktu lima tahun, kami telah bertemu dengan ribuan UMKM, mengadakan berbagai pameran, dan memberikan pelatihan di berbagai daerah,” ujar Staf Khusus Menteri BUMN, Arya Sinulingga.

 

 

 

Ia menambahkan bahwa peluncuran aplikasi Naksir UMKM telah berhasil mengumpulkan data potensi UMKM secara nasional, sehingga dapat memetakan kebutuhan pelaku usaha dan memberikan solusi yang lebih tepat sasaran.

 

 

 

Sementara itu, survei dari platform komunitas UMKM menunjukkan bahwa mayoritas pelaku usaha tetap optimistis dalam meraup keuntungan selama bulan Ramadhan. Salah satu pendiri dan penasihat UKMINDONESIA.ID, Dewi Meisari Haryanti, mengungkapkan bahwa optimisme ini muncul setelah melihat tren pemesanan ulang dari pelanggan.

 

 

 

“Kami melihat banyak pelaku UMKM yang mulai merancang strategi bisnisnya dengan lebih matang, seperti menghadirkan inovasi produk sesuai kebutuhan pasar dan menggencarkan promosi di platform digital,” ujar Dewi.

 

 

 

Selain inovasi produk dan pemasaran digital, berbagai program pelatihan juga menjadi faktor penting dalam mendukung pertumbuhan UMKM. Pendiri Yayasan Indonesia Setara, Sandiaga Salahuddin Uno, menegaskan bahwa pelatihan UMKM bertujuan untuk mendorong gerakan kewirausahaan yang lebih luas di masyarakat. Program ini tidak hanya memberikan pelatihan keterampilan, tetapi juga membuka peluang ekonomi baru serta lapangan pekerjaan.

 

 

 

“Harapannya, para peserta dapat memanfaatkan keterampilan baru ini untuk memulai atau mengembangkan bisnis kue kering Lebaran mereka,” kata Sandiaga.

 

 

 

Ia juga menekankan bahwa pelatihan ini mencakup berbagai aspek bisnis, mulai dari produksi hingga pengelolaan usaha yang lebih efektif. Selain itu, bagi peserta yang terpilih, program ini juga menyediakan bantuan modal usaha guna mempercepat pertumbuhan bisnis mereka.

 

 

 

Dengan adanya berbagai dukungan dari pemerintah dan komunitas bisnis, pelaku UMKM diharapkan dapat terus berkembang dan beradaptasi dalam menghadapi tantangan ekonomi. Bulan Ramadhan menjadi momentum strategis bagi UMKM untuk meningkatkan daya saing serta memperkuat kontribusi mereka terhadap perekonomian nasional. [-red]

Post Comment