Pembangunan IKN Nusantara Percepat Transformasi Ekonomi Indonesia
Pembangunan IKN Nusantara Percepat Transformasi Ekonomi Indonesia
Oleh: Anggi Puti Hutagaol
Pemindahan Ibu Kota Negara (IKN) ke Kalimantan Timur terus berproses dan Pemerintah terus melanjutkan berbagai proyek strategis di kawasan tersebut. Program pembangunan IKN ini tentu perlu mendapat dukungan seluruh elemen masyarakat karena diyakini mampu mempercepat transformasi ekonomi Indonesia.
Presiden Jokowi melakukan rangkaian groundbreaking proyek IKN di Kalimantan Timur pada Rabu (17/1). Terdapat setidaknya 10 proyek yang akan dimulai pembangunannya dan terbagi dalam tiga kategori utama.
Pertama adalah proyek BUMN. Ada PT Pos Indonesia (Persero) yang membangun Nusantara Logistic Hub. Kemudian, RRI juga akan membangun studio siaran radio di IKN. Kategori kedua adalah proyek swasta. Pada kategori ini, SUN Hub akan membangun area pergudangan dan Jambuluwuk Hotel & Resorts akan membangun hotel bintang lima.
Pihak swasta lainnya seperti Katadata Green, Jejakin, dan BenihBaik.com juga akan membangun green pesantren yang merupakan pilot project reforestasi. Serta, PT Wulandari Bangun Laksana akan membangun Nusantara Warehouse Park. Kategori ketiga yakni groundbreaking kantor lembaga negara, Otorita Ibu Kota Negara (OIKN) bersama Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) akan membangun Kantor OIKN.
Dalam sambutannya saat acara groundbreaking, Presiden Jokowi mengapresiasi peluncuran Nusantara Logistic Hub and Services. Pasalnya, jasa logistik dan kurir sangat dibutuhkan karena pergerakan orang maupun barang di IKN sudah mulai ramai. Ditambah banyak kantor yang mulai bersiap untuk beroperasi.
Untuk itu, kepala negara berharap adanya jasa pengiriman barang bisa membuat biaya logistik semakin terjangkau. Juga mempercepat dan mengefisienkan pergerakan logistik di seluruh kawasan.
Tidak dapat dipungkiri bahwa pemindahan Ibu Kota Negara ke Kalimantan Timur juga dapat menjadi katalis bagi distribusi ekonomi yang lebih adil, serta meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan sosial yang jauh lebih baik dibandingkan saat ini.
Sebelumnya, Deputi Bidang Pengembangan Regional Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) Rudy Prawiradinata mengatakan, untuk mencapai peringkat kelima dunia pada 2045, diperlukan upaya keras, salah satunya pemindahan ibu kota negara untuk menciptakan pusat perekonomian yang baru.
Membangun IKN tidak hanya menyiapkan infrastruktur dan lingkungannya saja, tetapi juga manusianya, baik yang akan pindah maupun yang telah lama menetap. Kementerian PPN/Bappenas telah memproyeksikan jumlah penduduk dan urbanisasi yang akan terjadi di Ibu Kota Negara. Saat ini, penduduk setempat IKN tercatat 100 ribu jiwa. Jumlah ini diperkirakan bertambah menjadi 700 ribu jiwa di 2025, kemudian berkembang menjadi 1,5-1,6 juta jiwa di 2035, hingga mencapai perkiraan 1,7-1,9 juta jiwa di 2045.
Menurut Deputi Rudy, terdapat beberapa sektor yang akan dikembangkan di IKN agar masyarakat setempat dapat turut berpartisipasi dalam pembangunan IKN. Mulai dari sektor layanan, pendidikan tinggi, dan industri digital dan inovasi, ini yang akan dikembangkan di kawasan Ibu Kota Negara
Salah satu aspek terpenting dalam proses pemindahan IKN tentunya adalah pembangunan manusianya. Oleh sebab itu, Pemerintah saat ini juga sedang mempersiapkan generasi muda yang cerdas dan memiliki daya saing. Karena, generasi muda saat ini merupakan salah satu kunci keberhasilan bagi Indonesia dalam mencapai target Indonesia Emas 2045.
Perguruan Tinggi menjadi salah satu mitra strategis pemerintah dalam melakukan transformasi di Masyarakat, untuk mempercepat pembentukan sumber daya manusia yang unggul sehingga mewujudkan Indonesia maju.
Pembangunan IKN juga tidak akan menghilangkan identitas dan budaya lokal, tetapi tetap memperhatikan ekologi, ekonomi, sosial dan budaya serta memahami keragaman dan kondisi sosial masyarakat lokal.
Dalam mewujudkan IKN yang majemuk dan harmonis sesuai dengan identitas bangsa Indonesia, diperlukan pemahaman dan perencanaan aspek sosial-budaya dan sosial-ekonomi yang komprehensif. Perencanaan aspek sosial dilaksanakan dengan memastikan faktor-faktor, seperti penerimaan masyarakat, peningkatan kualitas SDM, pemanfaatan dan pengembangan kearifan lokal, sumber-sumber penghidupan masyarakat, serta peran berbagai pihak termasuk generasi milenial dalam pembangunan IKN.
IKN adalah simbol identitas nasional yang menunjukkan jati diri bangsa dan negara. Nanti di IKN, struktur masyarakat yang heterogen dan saling berbaur antara warga lokal/asli dan pendatang diharapkan menguatkan kebhinekaan Indonesia. Interaksi beragam warga dan akulturasi sosial budaya sebuah keniscayaan.
Deputi Bidang Sosial Budaya dan Pemberdayaan Masyarakat Otorita IKN, Alimuddin mengatakan bahwa pemilik IKN di masa mendatang adalah generasi-generasi muda. Untuk itu, tugas pemerintah saat ini adalah meletakkan pondasi awal untuk pembangunan IKN.
Pembangunan IKN juga tidak hanya berupa pembangunan infrastruktur dan ekonomi, tetapi juga pembangunan kebudayaan, lingkungan, dan pendidikan yang berkelanjutan. Keberlanjutan yang dimaksud mencakup inovasi di semua sektor kehidupan dengan perubahan teknologi, pola pikir, sistem dan kebijakan dengan partisipasi di seluruh aspek kehidupan.
Ibu Kota Nusantara merupakan investasi jangka panjang Bangsa Indonesia dalam menghadapi kondisi global ke depan. Kesuksesan pembangunan IKN juga akan berdampak pada pemerataan ekonomi Indonesia hingga ke seluruh pelosok negeri. Kerja sama dan kepercayaan masyarakat sangat dibutuhkan dalam mendukung terwujudnya IKN yang diharapkan menjadi kota yang menjadi pusat peradaban dunia.
)* Penulis merupakan Pemerhati Kebijakan Publi
Post Comment