Pembangunan Infrastruktur Papua untuk Mewujudkan Indonesiasentris
Pembangunan Infrastruktur Papua untuk Mewujudkan Indonesiasentris
Oleh : Rebecca Marian
Pemerintah membangun infrastruktur di Papua, mulai dari jalan sampai jembatan. Pembangunan infrastruktur bertujuan baik, salah satunya untuk mewujudkan Indoensiasentris. Dalam artian, ada pemerataan pembangunan di seluruh Indonesia, tak hanya di Pulau Jawa dan sekitarnya.
Di masa pemerintahan Presiden Jokowi, Papua dibangun terus, terutama dalam bidang infrastruktur. Beliau sangat perhatian pada masyarakat di Bumi Cendrawasih dan ingin agar mereka lebih baik lagi. Papua memiliki banyak sekali potensi, baik sumber daya alam maupun sumber daya manusia, dan pemerintah ingin agar wilayah tersebut lebih maju dengan potensi tersebut.
Presiden Jokowi mengatakan bahwa saat ini pemerintah telah menyelesaikan pembangunan sejumlah infrastruktur di Tanah Papua seperti jalan, jembatan, bandara, hingga pos lintas batas negara (PLBN). Tanah Papua menjadi prioritas pemerintah dalam mewujudkan pembangunan yang Indonesiasentris.
Pembangunan Indonesia sekarang bukan Jawasentris tetapi Indonesiasentris.
Pemerintah telah membangun Jalan Trans Papua sepanjang 3.462 kilometer, jalan di perbatasan sepanjang 1.098 kilometer, dan Jembatan Youtefa 1,3 kilometer yang ada di Jayapura. Kemudian, Bandara Domine Eduard Osok di Sorong juga diperbaiki terminalnya, bandara di Wamena dibangun, Jayawijaya.
Ada juga pembangunan lintas batas di tiga lokasi, di Skouw, kemudian di Sota, yang terakhir di Yetetkun, di Boven Digoel. Semuanya telah diselesaikan pembangunannya oleh pemerintah.
Dalam artian, pembangunan infrastruktur Papua sangat baik untuk mewujudkan Indonesiasentris. Negeri ini terbentang luas dari Sabang sampai Merauke. Pembangunan di Papua juga harus dilakukan dengan pesat, karena Papua juga bagian dari Indonesia.
Pemerintah memang giat memajukan Papua dan menjadikannya prioritas. Saat ini sudah terlihat hasilnya. Ada berbagai pembangunan infrastruktur seperti Jalan Trans Papua, Bandara Internasional Sentani, dan Jembatan Youtefa. Keberadaan infrastruktur itu melancarkan transportasi warga sipil Papua, sehingga mereka bisa beraktivitas antar kota dengan lancar.
Pemerintah juga ingin agar Papua maju dengan cara membangun jalan, jembatan, dan infrastruktur lain. Mengingat kondisi geografis Papua beda jauh dengan pulau lain (memiliki lebih banyak bukit, hutan, dan gunung) maka pembangunan infrastruktur menjadi prioritas pemerintah. Fungsi utamanya untuk memudahkan mobilitas masyarakat, agar mereka lancar beraktivitas dan makin maju perekonomiannya.
Selama ini permasalahan transportasi sempat terhalang oleh kondisi alam Papua sehingga mau tak mau harus memakai pesawat untuk mengangkut barang dan orang. Ketika transportasi dilancarkan oleh Jalan Trans Papua, maka harga barang bisa ditekan karena ongkos angkutnya murah. Rakyat lega karena tak harus membeli dengan mahal.
Masyarakat yang melihat pembangunan di Papua tak perlu khawatir, karena dijamin tidak akan merusak sumber daya alam di sana. Tidak ada yang dikorbankan, karena tim percepatan tentu sudah berkonsultasi dengan lembaga lingkungan hidup terlebih dahulu. Apalagi di Papua ada hewan yang dilindungi seperti burung kasuari dan cendrawasih, sehingga pembangunan tidak akan merusak habitatnya.
Pemerataan pembangunan harus dilakukan karena kemajuan jangan hanya ada di Jawa atau Jawasentris. Namun pembangunan harus Indonesiasentris karena seluruh provinsi di negeri ini harus dimajukan. Papua juga harus dibangun agar tidak kalah dari Jawa atau pulau lain.
Pemerataan memang harus dilakukan agar negeri ini tetap maju. Bayangkan jika yang dibangun hanya di Jawa saja, maka yang maju adalah orang-orang yang hidup di sana. Padahal masyarakat Papua juga punya potensi besar. Oleh karena itu mereka bisa maju ketika ada pemerataan pembangunan.
Sementara itu, pembangunan di Papua memang perlu ditingkatkan agar merata. Jadi, tak hanya kota besar seperti Jayapura atau Merauke yang mendapatkan infrastruktur bagus. Namun juga wilayah lain seperti Nabire, Yahukimo, Intan Jaya, Mimika, dll. Dengan pemerataan ini maka akan terwujud pembangunan Indonesiasentris di Papua.
Pembangunan yang diperlukan oleh masyarakat tak hanya berupa jalan dan jembatan, tetapi juga gedung sekolah. Jika ada provinsi baru maka akan dibangun gedung sekolah baru, mulai dari TK sampai SMA. Anak-anak Papua bisa sekolah di sana dan tidak harus pergi ke kota lain karena di wilayahnya tidak ada SMA atau SMK.
Oleh karena itu masyarakat sangat berterima kasih karena pemerintah karena telah melakukan pembangunan infrastruktur yang pesat dan Indonesiasentris. Seluruh warga juga mendukung pembangunan di daerahnya. Dengan pembangunan-pembangunan di Papua maka rakyatnya akan makin maju. Potensi di Bumi Cendrawasih, baik SDM maupun SDA-nya akan makin tergali berkat pembangunan yang dilakukan di sana.
Pembangunan di Papua dilakukan agar ada pemerataan di seluruh wilayah Indonesia. Jadi, yang merasakan kemajuan bukan hanya di Indonesia bagian barat tetapi juga Indonesia timur. Papua terus dibangun, terutama infrastrukturnya, agar kehidupan rakyatnya makin maju. Pembangunan infrastruktur terus dilanjutkan agar ada pembangunan Indonesiasentris, dan ada kemajuan dari Sabang sampai Merauke.
)* Penulis adalah Mahasiswa Papua tinggal di Jakarta
Post Comment