Pembangunan Merata, Refleksi Satu Dekade Presiden Jokowi Wujudkan Indonesiasentris
Pembangunan Merata, Refleksi Satu Dekade Presiden Jokowi Wujudkan Indonesiasentris
Oleh : Putri Dewi Nathania
Presiden Republik Indonesia (RI) Joko Widodo (Jokowi) telah mengantarkan bangsa ini untuk menyaksikan adanya transformasi sangat besar, utamanya dalam bidang infrastruktur selama kepemimpinanya pada satu dekade terakhir.
Sejak awal menjabat pada tahun 2014, Presiden Jokowi berkomitmen untuk mewujudkan pembangunan yang tidak hanya terpusat di Pulau Jawa, melainkan mencakup seluruh wilayah Nusantara.
Visi Indonesiasentris yang diusungnya bertujuan untuk menciptakan pemerataan pembangunan dari Sabang hingga Merauke, termasuk daerah-daerah tertinggal, terdepan, dan terluar (3T). Komitmen tersebut tidak hanya terlihat dari pembangunan fisik, tetapi juga bagaimana infrastruktur menjadi motor penggerak perekonomian nasional.
Salah satu sektor yang menjadi prioritas dalam mewujudkan Indonesiasentris adalah konektivitas dan mobilitas. Sekretaris Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Susiwijono Moegiarso, menyampaikan bahwa pembangunan infrastruktur selama 10 tahun terakhir telah berhasil memperkuat konektivitas nasional.
Bandara, pelabuhan, dan jalur kereta api yang dibangun di berbagai wilayah Indonesia menjadi kunci untuk memperlancar arus barang dan mobilitas masyarakat. Selain itu, pembangunan energi, bendungan, dan food estate dengan jaringan irigasi juga mendukung ketahanan pangan nasional. Sebanyak 53 bendungan yang telah selesai dibangun mencerminkan upaya untuk menjaga kedaulatan pangan serta meminimalisir ketergantungan pada impor.
Pembangunan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) menjadi bukti lain dari usaha Presiden Jokowi dalam menciptakan pertumbuhan ekonomi yang inklusif. Hingga saat ini, 22 KEK telah beroperasi, di mana 15 di antaranya berada di luar Pulau Jawa.
Langkah tersebut tidak hanya membuka kesempatan bagi daerah-daerah di luar Jawa untuk tumbuh secara ekonomi, tetapi juga menyerap tenaga kerja lokal. Dalam satu dekade terakhir, sebanyak 122 ribu tenaga kerja telah terserap melalui KEK, dan jumlah tersebut terus bertambah seiring dengan penyelesaian proyek infrastruktur lainnya. Di berbagai daerah perbatasan, seperti Jayapura dan perbatasan dengan Timor Leste, infrastruktur yang dibangun mampu mendorong perekonomian setempat.
Program Proyek Strategis Nasional (PSN) juga berperan besar dalam mendorong pembangunan infrastruktur secara masif. Seiring dengan waktu, daftar PSN terus diperbarui melalui Keputusan Presiden dan peraturan terkait lainnya.
Hingga akhir tahun 2024, sebanyak 233 proyek infrastruktur PSN ditargetkan selesai, meskipun beberapa proyek bersifat multi-year dan masih dalam tahap penyelesaian. Dari pembangunan jalan tol hingga pengembangan kawasan industri, infrastruktur yang dibangun oleh pemerintahan Presiden Jokowi menjadi tulang punggung pertumbuhan ekonomi, terutama di luar Pulau Jawa.
Selain aspek fisik, dampak pembangunan infrastruktur terhadap pertumbuhan ekonomi juga sangat signifikan. Menurut Susiwijono, kontribusi sektor konstruksi terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) mencapai 10 persen, dengan pertumbuhan konsumsi pada semester pertama tahun 2024 mencapai 7,5 persen.
Hal tersebut menunjukkan bagaimana pembangunan infrastruktur telah menjadi pendorong utama dalam menjaga pertumbuhan ekonomi nasional tetap berada di atas 5 persen. Dengan multiplier effect yang besar, sektor infrastruktur memiliki kaitan erat dengan sektor-sektor lain, sehingga mampu menggerakkan perekonomian secara menyeluruh.
Di bidang pendidikan dan kesehatan, pemerintah juga terus mengalokasikan anggaran yang besar untuk layanan dasar ini. Pada tahun 2025, pemerintah masih mengalokasikan lebih dari Rp 400 Triliun dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) untuk mendukung berbagai proyek infrastruktur.
Proyek-proyek tersebut tidak hanya akan menyelesaikan pembangunan yang telah berjalan selama satu dekade, tetapi juga akan mengoptimalkan pemanfaatan bendungan, jaringan irigasi, dan jalan tol yang telah selesai dibangun.
Sementara dari perspektif akademis, Guru Besar FEB UI, Telisa Aulia Falianty, memberikan pandangan bahwa pembangunan infrastruktur selama satu dekade terakhir telah memberikan dampak besar bagi perekonomian Indonesia.
Salah satu aspek penting dari pembangunan tersebut adalah penciptaan lapangan kerja, terutama karena karakteristik infrastruktur di Indonesia yang padat karya. Selain itu, pemerintah juga mendorong penggunaan produk dalam negeri melalui Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN), yang pada gilirannya memperkuat industri lokal, seperti industri semen dan transportasi.
Selain pembangunan fisik, teknologi juga menjadi aspek penting dalam upaya Presiden Jokowi untuk meningkatkan infrastruktur nasional. Percepatan layanan internet dari 4G ke 5G telah mempermudah komunikasi dan produktivitas, sementara transformasi digital di berbagai sektor telah membantu menjaga pertumbuhan ekonomi. Telisa menekankan bahwa infrastruktur bukan hanya sekedar bangunan fisik, tetapi juga mencakup teknologi yang mendukung produktivitas dan efisiensi.
Kepemimpinan Presiden Jokowi selama satu dekade ini berhasil meletakkan fondasi yang kuat bagi pembangunan nasional. Dengan infrastruktur yang semakin terintegrasi, daerah-daerah yang dulu sulit dijangkau kini semakin mudah diakses, dan kebutuhan masyarakat dapat terpenuhi dengan lebih baik. Bahkan, harga BBM satu harga yang diterapkan di seluruh wilayah Indonesia menjadi salah satu pencapaian besar yang belum pernah terwujud sebelumnya.
Sementara itu Presiden terpilih Prabowo Subianto turut mengapresiasi kepemimpinan Presiden Jokowi. Menurut Menhan, Presiden Jokowi memiliki pandangan yang jauh ke depan, terutama dalam menghubungkan pembangunan infrastruktur dengan peningkatan ekonomi masyarakat, terutama sektor Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM).
Warisan Presiden Jokowi dalam pembangunan infrastruktur tidak hanya berhenti di sini. Pemerintahan mendatang memiliki tantangan besar untuk melanjutkan apa yang telah dirintis selama satu dekade terakhir, dengan memanfaatkan infrastruktur tersebut untuk mendorong pertumbuhan ekonomi yang lebih inklusif. Infrastruktur yang baik adalah fondasi bagi pendidikan dan kesehatan yang lebih baik, serta kunci menuju Indonesia yang lebih sejahtera dan maju di masa depan.
)* Penulis adalah kontributor Lembaga Media Perkasa
Post Comment