Pembangunan Papua Fokus Pada Pertumbuhan dan Keadilan OAP

Pembangunan Papua Fokus Pada Pertumbuhan dan Keadilan OAP

Oleh : Veronica Lokbere

Pemerintah melakukan pembangunan Papua yang terus berfokus pada beberapa hal penting seperti terjadinya pertumbuhan, keadilan dan kesinambungan untuk seluruh masyarakat orang asli Papua (OAP).

Penjabat (Pj) Gubernur Papua Barat, Drs H Ali Baham Temongmere mengingatkan bahwa terdapat tiga hal yang sangat penting dalam pembangunan di Bumi Cenderawasih, yakni harus terus memperhatikan sisi pertumbuhan, keadilan dan juga kesinambungannya.

Menurutnya, keadilan menjadi salah satu aspek yang sangat penting karena hal tersebut jelas berkonotasi pada tercapainya pertumbuhan ekonomi di provinsi paling Timur Indonesia itu. Pasalnya, jika hendak mewujudkan pertumbuhan ekonomi, tentu tidak akan bisa tercapai jika hanya sekedar membangun perekonomian di kawasan pada beberapa sentra namun tanpa mencapai periferi.

Justru dengan tercapainya seluruh daerah belakang dan pinggiran atau pelosok di gunung-gunung hingga lembah-lembah yang banyak terdapat di Papua, maka tentunya pertumbuhan ekonomi akan tercapai dengan optimal serta berkeadilan.

Pembangunan berkeadilan memang merupakan hal yang sangat penting di Indonesia, khususnya di Papua. Tentunya dalam elemen pembangunan yang dilakukan, pemerintah sama sekali tidak ingin justru tercipta ketimpangan baru jika hanya berfokus meningkatkan kemajuan pada beberapa titik sentra saja.

Maka dari itu, untuk menjamin terjadinya peningkatan kesejahteraan pada seluruh masyarakat orang asli Papua (OAP) termasuk hingga ke pelosok, tentu harus dilakukan pendekatan yang tepat untuk membangun semua pelosok periferi di sana.

Dengan menjunjung tinggi aspek kesinambungan, maka Pemerintah RI memiliki komitmen penuh bahwa kerja pembangunan di Bumi Cenderawasih tidak hanya akan dilakukan untuk masyarakat pada jaman sekarang saja.

Melainkan, bagaimana paradigma dan arah pembangunan tersebut juga harus memperhatikan bagaimana nasib dari seluruh anak cucu kelak sehingga tidak sekedar untuk manfaat jangka pendek hari ini semata.

Mengenai hal tersebut, maka penting pembangunan dengan terus memperhatikan lingkungan sekitar. Setelah terjadi pembangunan juga harus diimbangi dengan adanya penanam kembali tanaman di wilayah Papua, termasuk juga pelaksanaan pembangunan tersebut hendaknya tidak menggunakan alat yang merusak lingkungan.

Jangan sampai generasi mendatang anak dan cucu penerus di Papua hanya bisa bercerita mengenai bagaimana kesuburan serta keindahan alam masa lalu mereka di tanahnya sendiri, namun nyatanya mereka hanya tinggal di tanah yang tandus lantaran pepohonan dan tanaman sudah tidak ada lagi.

Selanjutnya, filosofi pembangunan berkesinambungan yang dijunjung tinggi oleh Pemerintah RI adalah dengan diimbangi pada konteks peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM) bagi seluruh generasi penerus di Papua.

Penjabat Gubernur Papua Barat juga menekankan bahwa jika menghendaki terjadinya pembangunan yang cepat serta bisa berjalan dengan tepat waktu, maka tentunya itu semua tidak akan bisa jika hanya dilakukan oleh beberapa pihak tertentu saja.

Jika menghendaki terjadinya sebuah percepatan pembangunan yang konkret dan optimal, maka jelas hal tersebut harus dikawal secara bersama-sama oleh semua pihak, bukan hanya pemerintah pusat, namun juga disertai dengan sinergitas bersama pemerintah daerah setempat, aparat keamanan serta para penduduk lokal di Bumi Cenderawasih.

Dalam melakukan hal tersebut, Kepala Brida Papua Barat, Prof Dr Charlie D Heatubun mengatakan bahwa dirinya akan melakukan sinkronisasi pada semua program mitra tahun ini serta sampai tahun depan, termasuk juga menjalankan arahan Penjabat Gubernur mengenai RPJMD dan RPJPD sampai tahun 2045 mendatang menyongsong Indonesia Emas yang memang perlu dipersiapkan sejak sekarang.

Sementara itu, Pj Gubernur Papua Barat, Ali Baham Temongmere menambahkan bahwa seluruh aparatur sipil negara (ASN) harus menjadi pihak yang menggagas pembangunan jangka panjang di Papua, sehingga penting bagi mereka mampu terus mengasah diri dalam menghadapi berbagai macam tantangan di masa depan.

Dengan adanya peningkatan kompetensi yang dimiliki oleh para ASN, maka generasi mendatang di Papua tidak perlu khawatir lagi karena pembangunan akan mampu mereka rasakan bukan hanya menjawab kepentingan di masa sekarang saja.

Dalam konteks tersebut, paradigma pembangunan yang dilakukan adalah terus mengedepankan berbagai macam upaya secara transformatif untuk benar-benar memastikan supaya seluruh cita-cita bangsa dalam menyongsong Indonesia Emas pada tahun 2045 kelak mampu tercapai.

Adanya upaya melakukan transformasi itu harus menjadi semangat secara kolektif atau dimiliki oleh semua pihak disertai dengan adanya kolaborasi pada semua komponen bangsa baik di pusat ataupun di daerah sehingga seluruh pihak tadi memiliki satu visi yang sama, yakni cita-cita menyukseskan 100 tahun kemerdekaan RI.

Untuk mencapai itu semua, persiapan dengan sangat matang harus dilakukan bahkan sejak sekarang, maka dari itu Pemerintah terus melakukan percepatan pembangunan di Papua dengan berfokus pada beberapa aspek penting seperti pertumbuhan, keadilan dan kesinambungan untuk seluruh masyarakat orang asli Papua (OAP).

)* Penulis adalah Mahasiswa Papua tinggal di Yogyakarta

Post Comment