Pembangunan Papua, Poros Utama Peningkatan Ekonomi Indonesia

Pembangunan Papua, Poros Utama Peningkatan Ekonomi Indonesia

Oleh: Loa Murib

Indonesia, sebagai negara kepulauan terbesar di dunia, memiliki kekayaan alam yang melimpah. Salah satu wilayah yang kaya akan sumber daya alam adalah Papua, yang menjadi poros utama dalam upaya peningkatan ekonomi nasional. Pembangunan Papua tidak hanya menjadi tanggung jawab pemerintah pusat, tetapi juga melibatkan peran aktif masyarakat dan pihak swasta untuk menciptakan pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.

Papua, dengan luas wilayah sekitar 420 ribu kilometer persegi, memiliki potensi ekonomi yang besar. Keberagaman sumber daya alam seperti tambang, hutan, dan perikanan memberikan pangsa pasar yang signifikan bagi Indonesia. Emas, tembaga, dan gas alam adalah beberapa komoditas utama yang dapat meningkatkan pendapatan negara secara substansial. Selain itu, keanekaragaman budaya Papua menjadi daya tarik tersendiri, potensial untuk sektor pariwisata yang berkelanjutan.

Peningkatan ekonomi Papua memerlukan pembangunan infrastruktur yang mendukung. Pemerintah telah berkomitmen untuk meningkatkan konektivitas melalui pembangunan jalan, pelabuhan, dan bandara. Infrastruktur yang baik akan memperlancar distribusi hasil-hasil ekonomi Papua ke pasar nasional maupun internasional. Selain itu, konektivitas yang baik juga akan membuka aksesibilitas bagi sektor pariwisata, mengundang investasi, dan mendukung pertumbuhan ekonomi yang inklusif.

Deputi Bidang Ekonomi Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN/Bappenas) Amalia Adininggar Widyasanti menyatakan ekonomi biru merupakan kunci penting untuk transformasi ekonomi Papua. Dia melihat ada beberapa potensi ekonomi biru di berbagai kabupaten dan kota di Papua. Mulai dari di Biak Numfor, yaitu ikan tuna, karang, mangrove, wisata pantai, diving, dan snorkling. Kemudian di Kabupaten Supiori, yakni budidaya rumput laut, perikanan tangkap, hingga wisata pantai.

Peningkatan ekonomi Papua tidak dapat terwujud tanpa pemberdayaan masyarakat setempat. Pemerintah perlu mengambil langkah-langkah konkret untuk melibatkan penduduk Papua dalam proses pembangunan. Pelatihan keterampilan, pendidikan, dan pelibatan dalam kegiatan ekonomi produktif harus menjadi prioritas. Hal ini bukan hanya untuk meningkatkan taraf hidup masyarakat Papua tetapi juga untuk menciptakan kemandirian ekonomi di tingkat lokal.

Masifnya pembangunan yang ada di Papua saat ini justru memberikan dampak positif bagi Kawasan Timur itu sendiri. Pasalnya memang dengan adanya pembangunan tersebut, bisa mendatangkan para investor untuk berinvestasi. Dengan begitu, pastinya membuka lapangan pekerjaan juga untuk bumi putera Papua. Selain itu, adanya para investasi tersebut artinya membuka jalan untuk perkembangan Bumi Cendrawasih itu sendiri. Jadi pembangunan inipun memang mendatangkan banyak manfaat positif, bukan negatif dan bahkan masyarakat pun sendiri merasakan manfaatnya.

Wakil Presiden RI, Ma’ruf Amin mengatakan pihaknya telah menginstruksikan para Menteri/Kepala Lembaga agar menyiapkan dan melaksanakan langkah strategis sesuai kewenangannya untuk percepatan pembangunan sarana prasarana khususnya pemekaran di 4 wilayah baru. Pemekaran wilayah tersebut nantinya diharapkan akan sangat efektif memangkas segala administrasi, peningkatan kesejahteraan, hingga pelayanan kesehatan bagi masyarakat. Pemekaran wilayah nantinya akan menarik keuangan daerah khususnya APDB yang akan dikelola pemerintah setempat. Sehingga, akan lebih efektif dan fokus dalam melayani masyarakat. Selama ini, biaya logistik dianggap cukup mahal karena infrastruktur di Papua yang belum memadai. Ditambah lagi, wilayah yang cukup luas membuat administrasi menjadi cukup jauh dan panjang. Alhasil wilayah Papua tertingggal dari wilayah lain terkait kesejahteraan

Sumber daya alam yang melimpah di Papua perlu dikelola secara bijak. Pembangunan yang berkelanjutan harus memperhatikan prinsip-prinsip keberlanjutan lingkungan. Pemeliharaan hutan, pengelolaan limbah, dan praktik pertanian yang berkelanjutan harus menjadi fokus utama dalam setiap proyek pembangunan. Dengan menjaga keseimbangan antara pembangunan ekonomi dan konservasi lingkungan, Papua dapat menjadi model bagi daerah-daerah lain dalam mewujudkan pembangunan yang berkelanjutan.

Partisipasi aktif pihak swasta sangat penting dalam mendorong pertumbuhan ekonomi Papua. Investasi dari sektor swasta dapat memberikan dorongan ekonomi yang besar, menciptakan lapangan kerja, dan membuka peluang bisnis baru. Dalam hal ini, pemerintah perlu menciptakan kebijakan yang mendukung investasi, memberikan insentif, dan memastikan bahwa regulasi tidak menjadi hambatan bagi pertumbuhan sektor swasta.

Pembangunan Papua bukan hanya tentang peningkatan ekonomi regional tetapi juga tentang kontribusi signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi nasional. Dengan memanfaatkan potensi sumber daya alam, mengembangkan infrastruktur yang handal, mendorong pemberdayaan masyarakat, dan melibatkan sektor swasta secara aktif, Papua dapat menjadi poros utama dalam mengangkat perekonomian Indonesia ke tingkat yang lebih tinggi.

Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten Jayapura Alpius Toam mengatakan jalan itu faktor utama dalam mendukung peningkatan ekonomi, dimana masyarakat akan mudah membawa hasil kebunnya ke pasar, anak-anak mudah ke sekolah, para orang tua gampang ke tempat kerja/kantor, itu semua dapat terjadi ketika jalannya bagus. Jalan rusak akan menghambat segala aktivitas terutama yang menyangkut mengenai pendistribusian hasil kebun, sehingga dapat mempengaruhi roda ekonomi. dengan adanya proyek pembangunan jalan peningkatan ekonomi masyarakat diharapkan bisa terwujud.

Pemerintah, masyarakat, dan pihak swasta perlu bekerja sama secara sinergis untuk mewujudkan visi pembangunan Papua yang berkelanjutan dan inklusif. Dengan komitmen yang kuat, transparansi, dan integritas, Papua dapat menjadi contoh bagi wilayah-wilayah lain dalam menjalankan pembangunan yang memberikan manfaat jangka panjang bagi masyarakat dan lingkungan.

*Penuils adalah Mahasiswa Papua di Surabay

Post Comment