Pembangunan Papua Tetap Menjadi Prioritas Utama Pemerintah

Pembangunan Papua Tetap Menjadi Prioritas Utama Pemerintah

Oleh : Mikael David Murib

Papua terkenal dengan kekayaan sumber daya alam dan keanekaragaman budayanya. Eksistensi Papua menjadi landasan jati diri bangsa Indonesia yang terkenal sebagai negeri yang multikultural.

Sebab Papua menjadi rumah bagi 255 kelompok etnis yang berbeda, masing-masing dengan bahasa, tradisi, dan adat istiadatnya yang begitu unik dan mempesona, yang memperkaya lanskap budaya Indonesia dan menumbuhkan persatuan nasional di tengah keberagaman.

Selain kebudayaan, sumber daya alam Papua yang melimpah dan letaknya yang strategis menawarkan peluang ekonomi yang signifikan bagi Indonesia. Papua memiliki cadangan mineral yang melimpah, termasuk tembaga, emas, dan nikel, sehingga menarik investasi dan mendorong pertumbuhan ekonomi. Lahan suburnya mendukung pertanian, kehutanan, dan perikanan, sehingga berkontribusi terhadap ketahanan pangan dan potensi ekspor Indonesia.
Pemerintah memberikan priotitas khusus bagi generasi muda Papua dalam mendapatkan beasiswa hingga perguruan tinggi. Kepala LLDIKTI XIV Papua, Dr Suriel Semuel Mofu menegaskan sebanyak 13.760 mahasiswa asal Papua menerima beasiswa pada 2024. Ini mengalami kenaikan dari tahun sebelumnya yang mencatat 11.500 mahasiswa. Alokasi biaya beasiswa untuk mahasiswa Papua tahun 2024 dialokasikan sebesar Rp280 miliar oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek). LLDIKTI XIV Papua juga terus mendorong pemerintah kabupaten/kota di Tanah Papua untuk menggunakan Dana Otonomi Khusus (Otsus) dalam mendukung beasiswa pendidikan tinggi bagi mahasiswa Orang Asli Papua (OAP). Hal ini diharapkan dapat meringankan beban pembiayaan studi hingga selesai perguruan tinggi. Dengan adanya upaya dari pusat dan dorongan untuk keterlibatan aktif pemda, diharapkan dapat meningkatkan akses dan kesempatan pendidikan tinggi bagi mahasiswa Papua di masa mendatang.
Masih di sektor pendidikan, pemerintah juga fokus pada pembangunan sekolah, pemberian beasiswa, dan peningkatan mutu pendidikan. Dana Otonomi Khusus (Otsus) telah digunakan untuk mendukung inisiatif ini, dengan penekanan pada upaya menjadikan pendidikan lebih mudah diakses oleh anak-anak di daerah terpencil. Tujuannya adalah untuk membekali masyarakat Papua dengan keterampilan dan pengetahuan yang dibutuhkan untuk pengembangan pribadi dan partisipasi ekonomi.
Memanfaatkan potensi ekonomi Papua memerlukan strategi pembangunan berkelanjutan yang memprioritaskan pemberdayaan lokal, pelestarian lingkungan, dan distribusi sumber daya yang adil, sehingga menjamin kesejahteraan bagi generasi sekarang dan masa depan.
Adapun upaya yang telah dilakukan pemerintah di era kepemimpinan Presiden Jokowi untuk memberdayakan potensi ekonomi Papua dapat kita lihat dari pembangunan infrastruktur. Investasi juga telah dilakukan untuk meningkatkan jaringan transportasi, termasuk jalan raya, pelabuhan, dan bandara, untuk memfasilitasi pergerakan barang dan manusia di dalam dan luar provinsi.
Proyek Jalan Raya Trans-Papua, bertujuan untuk menghubungkan daerah-daerah terpencil di Papua dengan pusat-pusat perkotaan, sehingga meningkatkan aksesibilitas dan konektivitas. Presiden Jokowi mengatakan bahwa pembangunan Trans-Papua tidak semata menghubungkan Provinsi Papua dengan Papua Barat, melainkan membuka daerah/wilayah yang terisolasi dan dengan demikian bisa menurunkan angka kemahalan. Kehadiran Jalan Trans Papua juga membuka potensi perekonomian lokal, terutama potensi pariwisata yang selama ini tersembunyi dan belum dikelola dengan baik.
Pembangunan pelabuhan dan bandara di lokasi-lokasi penting seperti Jayapura dan Sorong juga memperkuat posisi Papua sebagai pusat perdagangan dan perdagangan regional, menarik investasi dan mendorong pertumbuhan ekonomi.
Menurut Wakil Presiden Indonesia Ma’ruf Amin, selain pembangunan infrastruktur, pembangunan manusia melalui pemberdayaan masyarakat lokal Papua turut menjadi hal yang penting untuk diperhatikan dan dilaksanakan sebagai upaya pemerintah untuk membuka potensi ekonomi di Papua. Pelibatan orang asli Papua dalam rencana aksi pembangunan harus diperluas demi memastikan terakomodasinya aspirasi dan kebutuhan masyarakat Bumi Cenderawasih. Ma’ruf juga mengingatkan pentingnya sinergi masyarakat, pemerintah pusat dan daerah, serta swasta.
Berbagai program dan inisiatif telah dilaksanakan oleh Pemerintah untuk meningkatkan kapasitas dan keterampilan masyarakat Papua, mendorong kewirausahaan, dan mendorong pembangunan ekonomi inklusif. Melalui program pelatihan, pengembangan keterampilan kejuruan, dan dukungan bagi Usaha Kecil dan Menengah (UKM), pemerintah memiliki tujuan untuk membekali masyarakat Papua dengan pengetahuan, keterampilan, dan sumber daya yang dibutuhkan untuk berpartisipasi aktif dalam perekonomian dan mendapatkan manfaat dari pertumbuhannya.
Sedangkan dalam bidang kesehatan, Pemerintah telah melakukan pendanaan untuk pembangunan infrastruktur layanan kesehatan, mengerahkan lebih banyak tenaga medis profesional, dan meluncurkan program kesehatan yang menyasar kesehatan ibu dan anak, penyakit menular, dan gizi.
Pada kesimpulannya, hubungan timbal balik yang saling membutuhkan dan saling melengkapi menunjukkan bahwa Papua menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari Indonesia. Upaya Pemerintah dalam merangkul Papua sebagai bagian integral dari Indonesia melalui berbagai program pembangunan infrastruktur, pembangunan manusia (pendidikan, pelatihan, dan kesehatan), serta pelestarian lingkungan menggarisbawahi komitmen Indonesia terhadap inklusivitas dan pluralisme di antara masyarakat Indonesia yang beragam.
Walaupun terdapat banyak tantangan yang harus dihadapi, Pemerintah tetap optimis untuk mewujudkan masa depan yang lebih adil dan sejahtera bagi masyarakat Papua melalui upaya dan kolaborasi yang senantiasa berfokus pada pembangunan inklusif dan berkelanjutan.

)* Mahasiswa Papua tinggal di Yogyakarta

Post Comment