Pemekaran DOB Dorong Peningkatan Daya Saing Investasi di Papua

Pemekaran DOB Dorong Peningkatan Daya Saing Investasi di Papua

Oleh : Hendrik Pattipawae

Daerah Otonomi Baru (DOB) di Papua memang memberikan banyak manfaat, selain bagi masyarakat setempat pemekaran DOB Papua ini juga bermanfaat untuk mendorong peningkatan daya saing investasi yang tinggi di Kawasan Timur Indonesia.

Pemekaran DOB Papua bertambah, mulanya ada tiga daerah yakni Provinsi Papua Selatan, Provinsi Papua Tengah, dan Provinsi Papua Pegunungan. Namun, baru-baru ini pemerintah menambah pemekaran daerah otonom baru (DOB) tersebut menjadi 4 yakni, Provinsi Papua Barat Daya, maka dengan adanya pemekaran-pemekaran tersebut banyak masyarakat yang nantinya akan lebih mudah untuk mendapatkan kesejahteraan dan fasilitas.

Bukan hanya itu saja, adanya pemekaran DOB juga memicu daya saing investasi di tanah Papua yang tinggi. Penjabat Gubernur Papua Barat, Paulus Waterpauw mengajak kepada seluruh masyarakat Suku Besar Arfak turut berpartisipasi dan mendukung penuh atas program-program yang akan direalisasikan oleh Pemerintah RI. Mereka juga diharapkan untuk ikut serta dalam menyukseskan percepatan pembangunan daerah setempat di masa mendatang.

Pasalnya saat ini Pemerintah RI terus gencar untuk mendorong meningkatkan daya saing investasi Papua Barat. Bersama dengan sejumlah masyarakat Suku Besar Arfak pada Musyawarah adat ke-IV, mereka dapat merumuskan ide-ide untuk menyelesaikan permasalahan sosial.

Beberapa diantaranya yang sangat penting untuk dibahas yakni mengenai, stunting yang perlu diatasi, perekaman KTP elektronik, dan penyampaian aspirasi. Ide-ide tersebut dapat disampaikan melalui Kepala Suku Besar Arfak Dominggu Mandacan untuk kemudian diteruskan kepada pemerintah daerah (Pemda) setempat. Hal tersebut bertujuan untuk membuka ruang terbuka bagi masyarakat adat setempat agar bisa menyampaikan saran atau kritik yang bersifat membangun.

Mengenai peningkatan investasi di tanah Papua, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) yang berada di Papua dan Papua Barat mereka bersama dengan Bursa Efek Indonesia (BEI) dan perusahan-perusahan sekuritas telah menyediakan galeri investasi pasar modal yang tersedia yang bisa dimanfaatkan oleh mahasiswa dan masyarakat setempat.
Kepala OJK Papua dan Papua Barat Muhammad Ikhsan Hutahaean mengatakan bahwa pihaknya terus mendorong supaya galeri pasar modal tersebut terus ditambah yang bertujuan untuk memberikan pemahaman kepada masyarakat terhadap layanan jasa keuangan. Disamping itu, hal-hal seperti demikian juga menghindari terjadinya investasi bodong yang dapa merugikan masyarakat. Bahkan, mereka juga akan mengedukasi masyarakat Papua mengenai layanan jasa keuangan dengan baik, sehingga mereka nantinya bisa memilah produk yang sekiranya dapat merugikan dirinya atau masyarakat.
Adapun dampak positif atas kehadiran investasi di wilayah yakni untuk menyelesaikan persoalan sosial salah satunya yakni kemiskinan ekstrim dan pengangguran yang ada di dalam wilayah tersebut.
Penjabat Gubernur Papua Barat Daya Muhammad Musa’ad mengatakan bahwa apabila investor berhasil masuk ke sana, maka nantinya akan meraup banyak tenaga kerja, secara otomatis maka masyarakat juga akan menghasilkan pendapatan yang dapat menghidupi keluarganya atau memenuhi kebutuhan hidupnya. Dengan adanya investasi yang masuk ke Papua dan Papua Barat Daya kali ini akan membantu menyejahterakan masyarakat setempat, angka kemiskinan dan pengangguran pun bisa teratasi.
Sementara itu, Menteri Investasi atau Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Bahlil Lahadalia menjelaskan bahwa Papua akan berfokus pada pariwisata dan investasi. Beberapa kota di Papua yang berpotensi juga telah dibagi diantaranya yakni, Biak Numfor, Waropen, Kepulauan Yapen, dan Sarmi. Keempat Kabupaten yang telah disebutkan itu fokus pada pariwisata dan investasi di sektor perikanan.
Target yang akan dicapai yakni ekspor tuna, yellowfin, bluefin, kepiting, udang, serta beberapa jenis ikan lainnya yang berpotensi. Bupati Biak Numfor, Herry Ario Naap berharap agar nantinya Papua Sail Teluk Cendrawasih dan wilayah lainnya dapat menyusul menjadi sumbu pertumbuhan ekonomi Indonesia di Pasifik untuk kawasan timur mendatang.
Banyak sekali potensi-potensi yang dihadirkan Kawasan Timur Indonesia ini untuk dilirik oleh para investor. Hal lainnya yang menjadi pertimbangan bahwa timur Indonesia mampu untuk meningkatkan perekonomian negara salah satunya melalui Konferensi Tingkat Tinggi Association of Sotheast Asian Nations (KTT ASEAN) yang diselenggarakan pada bulan Mei 2023 lalu di Labuan Bajo, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT).
Papua yang memiliki kekayaan alam yang luar biasa ini tentunya memiliki potensi untuk bisa dikelola lebih baik lagi. Meskipun belum menjalin kerja sama, namun Pemerintah Provinsi Papua telah menerima kunjungan-kunjungan dari negara lain yang berpotensi untuk menarik minat para investor. Adanya KTT ASEAN 2023 tersebut mereka telah difasilitasi sampel produk-produk yang memiliki keunggulan seperti, kopi khas Papua, stik sagu, tas noken, dan kulit kayu.
Berbagai macam hal-hal tersebut menjadi salah satu peluang untuk Bumi Cendrawasih agar menjadi stimulus bagi Indonesia dalam hal merangkul rekan bisnis hingga memperluas jaringan bisnis yang dapat direkomendasikan, sehingga nantinya dengan adanya pemekaran wilayah DOB ini dapat mempermudah investor untuk berinvestasi di Papua.

)* Penulis adalah Mahasiswa Papua Tinggal di Bal

Post Comment