Pemerintah Gencarkan Pembangunan Demi Kesejahteraan Masyarakat Papua
Pemerintah Gencarkan Pembangunan Demi Kesejahteraan Masyarakat Papua
Oleh : Saby Kossay
Pemerintah terus menggencarkan pembangunan untuk terciptanya Papua yang jauh lebih sehat, cerdas dan produktif. Dalam mewujudkan hal tersebut, memang percepatan pembangunan menjadi sangat penting.
Salah satu langkah yang diambil oleh Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Papua Barat dan Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN) atau Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) adalah dengan menggelar Focus Group Discussion (FGD) pada Penyusunan Rencana Awal RAPBD (Rencana Aksi Percepatan Pembangunan) Papua tahun 2025 hingga 2029.
Sekretaris Utama Bappenas, Himawan Hariyoga Djojokusumo mengungkapkan bahwa arah utama dari FGD tersebut adalah untuk mengawal penuh keberwujudan dari kebijakan Papua Sehat, Papua Cerdas dan Papua Produktif.
Sejauh ini, Pemerintah menyiapkan berbagai macam sasaran serta indikator untuk mencapai ketiga hal tersebut, dipastikan bahwa seluruh kabupaten turut aktif dalam penyusunan rencana aksi, yang kemudian selanjutnya menjalin konsolidasi dengan pihak Pemerintah Provinsi (Pemprov) Papua Barat.
Himawan Hariyoga memberikan contoh terkait misi mewujudkan Papua yang jauh lebih sehat penting disusun berbagai macam cara untuk semakin meningkatkan status kesehatan. Tidak hanya itu, namun sekaligus juga upaya tersebut diimbangi dengan pengurangan angka kematian dari ibu melahirkan dan anak yang dilahirkan.
Meski sejauh ini upaya untuk menekan angka kematian dari ibu melahirkan serta anak yang dilahirkan telah dilakukan dalam taraf kebijakan provinsi, namun untuk lebih optimalnya kebijakan tersebut perlu diturunkan dengan jauh lebih spesifik, yakni pada tingkat kabupaten atau kota karena dari sana mampu lebih jelas datanya.
Sementara itu, Menteri Koordinator (Menko) Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) Muhadjir Effendy mengatakan bahwa sejatinya potensi akan kecerdasan dari seluruh anak muda di Bumi Cenderawasih harus terus mengalami peningkatan dengan lebih maksimal, bukan hanya dari dukungan pemerintah pusat saja, melainkan juga dukungan Pemerintah Daerah (Pemda) setempat.
Seluruh pihak harus mampu turut terlibat secara aktif dalam membangun wilayah di Papua secara bersama-sama. Karena hanya dengan kebersamaan dan kegotongroyongan semua pihak, maka akan semakin mempercepat upaya dalam mewujudkan Papua yang semakin maju.
Maka dari itu, menjadi sangat penting adanya pemberdayaan seluruh generasi muda penerus di Bumi Cenderawasih karena nantinya para pemuda tersebut akan sangat berkontribusi secara positif untuk menjadi penggerak akan pembangunan dan kemajuan Tanah Papua.
Mengingat, sebenarnya memang terdapat banyak sekali putra dan putri asal daerah provinsi paling Timur di Indonesia itu yang ternyata menjadi lulusan dari perguruan tinggi ternama di Tanah Air, sehingga sudah jelas bahwa mereka semua memiliki potensi sangat besar untuk bisa terlibat secara aktif dalam pembangunan wilayah mereka.
Disisi lain, Kepala Bappeda Papua Barat, Dance Sangkrek menambahkan bahwa dalam FGD yang dilakukan, Pemerintah memberikan penguatan kewenangan yang semakin nyata dalam upaya percepatan pembangunan di Bumi Cenderawasih.
Penguatan kewenangan itu melalui penerbitan Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 24 Tahun 2023 yang memberikan kewenangan dan ruang sangat jelas sehingga tidak lagi terjadi tumpang tindih serta seluruh kebijakan yang dijalankan menjadi jauh lebih terarah.
Tentunya dalam seluruh kebijakan percepatan pembangunan Papua tidak hanya bisa dilakukan jika diupayakan dari pusat saja, maka dari itu seluruh pihak memiliki kewajiban untuk saling bersama-sama mengawalnya.
Dengan demikian, dilakukan pula pendekatan secara kewilayahan dengan cara melakukan pemetaan akan potensi di setiap wilayah. Beberapa pemetaan potensi tersebut terjadi pada sektor wisata seperti wisata bahari, geopark ataupun yang lebih spesifik lahi seperti kakao di Ransiki dan sektor pangan di Manokwari serta Pala di Fak-Fak.
Dance Sangkrek juga menyebutkan bahwa berbagai macam hal yang menonjol dari hasil pemetaan potensi yang dilakukan di setiap wilayah di Papua tersebut, terus didorong untuk dilakukannya hilirisasi melalui investasi.
Sehingga jelas seluruh masyarakat orang asli Papua (OAP) mampu merasakan manfaat secara berganda dengan adanya peningkatan berbagai sektor yang telah menonjol, dengan adanya dukungan penanaman modal melalui kegiatan hilirisasi dari investasi.
Menko PMK Muhadjir Effendy mengungkapkan bahwa potensi yang dimiliki oleh para pemuda Bumi Cenderawasih harus terus diberdayakan, karena sebetulnya banyak diantara mereka merupakan anak yang cerdas dan mampu terus ditingkatkan keterlibatannya dalam pembangunan.
Terdapat tiga pendekatan penting yang harus dilakukan dalam rangka mengatasi keterlambatan pembangunan di Papua. ketiga pendekatan tersebut yakni pendekatan budaya, pendekatan kesadaran dan pendekatan sosial.
Ketiga pendekatan itu jauh lebih efektif untuk mengatasi terjadinya keterlambatan pembangunan di Bumi Cenderawasih karena mampu melibatkan seluruh elemen masyarakat dan pemerintahan hingga tingkat daerah, termasuk juga terjadinya pelibatan pada para generasi muda penerus bangsa di Bumi Cenderawasih.
Untuk mewujudkan Papua yang jauh lebih sehat, cerdas dan jauh lebih produktif dari sebelumnya, Pemerintah RI terus menggencarkan berbagai macam langkah percepatan pembangunan.
)* Penulis adalah Mahasiswa Papua tinggal di Yogyakarta
Post Comment