Pemerintah Mitigasi Preventif Dugaan Kebocoran Data Pemilu

Pemerintah Mitigasi Preventif Dugaan Kebocoran Data Pemilu

Oleh : Vania Salsabila Pratama

Pemerintah RI telah melakukan segenap daya dan upaya dengan sangat maksimal dan optimal, khususnya dalam rangka untuk melakukan mitigasi preventif mengenai adanya dugaan kebocoran data Pemilu pada tahun 2024 mendatang.

Direktorat Jenderal Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kementerian Dalam Negeri Republik Indonesia (Dirjen Dukcapil Kemendagri RI), Teguh Setyabudi menjelaskan pihaknya telah menjalin komunikasi dan kerja sama dengan Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) serta Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo) untuk menangani adanya dugaan kebocoran data di Dukcapil.

Bahkan, dari hasil gerak cepat yang dilakukan tersebut juga telah terlahir dua kegiatan untuk segera bisa menyelesaikan permasalahan itu.

Pihaknya juga menginformasikan kepada masyarakat agar tidak mudah untuk termakan isu apapun yang beredar di media sosial karena memang segala macam isu ataupun narasi bisa saja dibuat oleh pihak tertentu yang tidak bertanggung jawab, dan nyatanya memang sama sekali tidak benar demikian adanya.

Teguh menyatakan bahwa ternyata data yang ada di breachforums mengenai isu dugaan telah terjadi kebocoran, jika dilihat dari formay elemen datanya, sama sekali tidak sama dengan data yang terdapat di database kependudukan existing milik pemerintah saat ini.

Pihaknya bersama dengan seluruh stakebolder atau pemangku kepentingan lainnya akan terus dan masih melakukan investigasi lebih lanjut mengenai polemik yang muncul di masyarakat ini.
Sementara itu, Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) Kemendagri, Benny Irawan menjelaskan bahwa kerja sama yang telah dilakukan oleh Ditjen Dukcapil dengan BSSN dan Kemkominfo sendiri sudah melakukan langkah audit investigasi dan juga sekaligus melakukan mitigasi preventif.
Kedua langkah yang dilakukan itu bahkan telah terlaksana dengan sangat cepat sesaat setelah isu mengenai adanya dugaan kebocoran data tersebut mencuat ke publik dan bahkan sampai saat ini sendiri, seluruhnya masih terus berproses dengan cepat hingga lebih dalam lagi.
Benny juga menyampaikan terima kasih kepada masyarakat yang telah memberikan adanya informasi mengenai dugaan kebocoran data. Menurutnya, seluruh informasi yang disampaikan oleh masyarakat di Tanah Air apabila memang berkaitan dengan keberlangsungan bangsa dan negara, akan langsung ditindaklanjuti dengan sangat cepat.
Dengan adanya informasi yang disampaikan oleh masyarakat itu, juga sekaligus menjadi sebuah pertanda bahwa rakyat sangat memiliki perhatian yang lebih kepada pemerintah dan kepada keberlangsungan negara. Sehingga saat mendapatkan adanya informasi akan dugaan kebocoran data, langsung bisa secara cepat dan tepat ditangani tanpa perlu menunggu waktu yang lama dan bisa langsung tertangani dengan optimal.
Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) sendiri juga telah berperan dengan sangat penting dan telah melakukan berbagai macam cara ataupun langkah strategis hingga mereka membuat satuan tugas (Satgas) yang ditugaskan untuk secara khusus melakukan pengamanan akan Pemilihan Umum (Pemilu) pada tahun 2024 mendatang, terlebih mengenai adanya potensi atau risiko akan ancaman siber.
Terkait dengan hal tersebut, Juru Bicara (Jubir) BSSN, Ariandi Putra menjelaskan bahwa Satgas bentukan BSSN sampai saat ini terus menjalankan peran dan fungsinya secara sangat maksimal, utamanya untuk memperkuat adanya keamanan sistem elektronik, menerapkan pencegahan secara dini dan juga melakukan asistensi kepada lembaga terkait pada saat perhelatan pesta demokrasi dan kontestasi politik 2024.
Fungsi utama dari Satgas bentukan BSSN mengenai Pemilu 2024 tersebut adalah tentunya untuk bisa memperkuat sistem yang ada di Indonesia, khususnya berkaitan dengan data para pemilih dan juga mengenai data apapun terkait dengan Pemilihan Umum.
Kekuatan yang dimiliki oleh Satgas BSSN sendiri sama sekali tidak bisa diragukan, karena mereka mirip dengan satuan tugas yang dibentuk pada saat upaya pengamanan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Group of Twenty (G-20) tahun 2022, yang mana mereka telah mengalami sukses besar untuk terus menjaga keamanan siber bahkan selama acara internasional berlangsung, sehingga sudah sangat setara dan sejajar dengan keamanan tingkat dunia.
Terkait isu mengenai dugaan kebocoran data Pemilu 2024 yang sempat berhembus di publik di media sosial memang harus ditanggapi dengan sangat bijak, dan hendaknya seluruh masyarakat di Indonesia lebih waspada dengan apapun mengenai pemberitaan di media sosial. Pasalnya, Pemerintah sendiri sejauh ini sudah terus melakukan upaya akan mitigasi preventif dengan tujuan untuk benar-benar melakukan pengamanan data.

)* Penulis adalah kontributor Persada Institute

Post Comment