Pemerintah Optimal Melindungi Nakes Dari Ancaman KST Papua

Pemerintah Optimal Melindungi Nakes Dari Ancaman KST Papua

Oleh : Rebecca Marian

Kondisi keamanan yang kurang kondusif akibat aksi brutal dari Kelompok Separatis Teroris (KST) Papua akhirnya membuat Tenaga Kesehatan dievakuasi ke tempat yang lebih aman, evakuasi tersebut dilakukan demi memberikan perlindungan secara optimal kepada tenaga kesehatan yang bertugas di Papua.

Salah satu program dari pemerintah yang bertujuan untuk membangun Papua dari sektor Kesehatan adalah Nusantara Sehat. Program tersebut merupakan intervensi dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes) untuk membangun kesehatan secara terintegrasi. Meski demikian niat mulia tersebut rupanya berbenturan dengan visi KST sehingga pelayanan kesehatan mengalami gangguan.

Tercatat sebanyak 14 tenaga kesehatan (nakes) yang merupakan peserta dari program Nusantara Sehat Kemenkes yang bertugas di Kabupaten Tambrauw, Papua Barat dievakuasi ke tempat yang lebih aman di Sorong, evakuaasi tersebut dilakukan menyusul ancaman dari KST Papua.

Kejadian tersebut tentu saja memicu adanya kondisi keamanan yang kurang kondusif. Sehingga pemerintah melalui Kemenkes hadir langsung guna mengevakuasi para nakes untuk menghindari kemungkinan terburuk.

Perlu diketahui bahwa Program Nusantara Sehat bertujuan untuk meningkatkan akses dan mutu pelayanan kesehatan pada Fasilitas Pelayanan Kesehatan di daerah tertinggal perbatasan dan kepulauan (DTKP) serta daerah Bermasalah Kesehatan (DBK). Berdasarkan kriteria tersebut sudah pasti Papua menjadi salah satu tempat di mana program tersebut terlaksana.
Kemenkes juga akan memberikan instruksi kepada pemerintah daerah yang masuk dalam kategori DTKP dan DBK agar dapat menjaga keamanan serta kenyamanan para tenaga kesehatan yang mendapatkan tugas dalam program Nusantara Sehat ini karena mereka sangat dibutuhkan untuk memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat.
Sementara itu diketahui pada 9 Juni 2023 telah terjadi pertemuan pembentukan Komite Nasional Papua Barat (KNPB) oleh KKB Papua di Distrik Bamus Bama Kabupaten Tambrauw. Kegiatan tersebut akhirnya terendus oleh aparat keamanan dari TNI-Polri. Aparat keamanan-pun akhirnya berhasil menangkap sebanyak 11 dari 23 orang yang mengikuti pertemuan tersebut, sedangkan 12 orang lainnya berhasil melarikan diri.
Eksistensi KST di Papua dengan semua aksi bejadnya selama ini pasti menimbulkan rasa takut yang tak berkesudahan bagi masyarakat Papua. Tidak salah jika warga Papua meradang dan mengekspresikan kecemburuan mereka terhadap saudara-saudaranya sebangsa dan setanah air di wilayah lain yang boleh menikmati dinamika kehidupan normal tanpa rasa takut oleh serangan dadakan dari KST.
Ulah brutal dari KST telah membuat rakyat Papua menjadi semakin sengsara, hal ini disebabkan karena serangan dari KST kan membuat aktivitas masyarakat terhenti. Hal ini menunjukkan bahwa aksi teror di Papua dapat menghentikan aktifitas masyarakat seperti jual beli.
Sebelumya, Kapendam XVII/Cenderawasih Kolonel Herman Taryaman mengatakan, KST di Intan Jaya belakangan ini sering melakukan gangguan terhadap TNI-Polri, bahkan meneror masyarakat. Karena itu masyarakatpun bersiaga dengan mengangkat panah untuk mengusir KST apabila datang ke kampung mereka.
Keberadaan KST di Papua memang kerap memunculkan keonaran hingga merusak kondusifitas wilayah di Papua. Kedatangan KST seakan seperti menggerogoti keamanan serta kedamaian bagi warga yang tinggal di Papua.
Para tenaga kesehatan yang tergabung dalam program Nusantara Sehat sudah pasti merupakan orang terpilih yang telah secara suka rela meninggalkan kampung halamannya untuk ikut bagian dalam meningkatkan derajat kesehatan untuk masyarakat yang ada di wilayah timur Indonesia.
Para dokter, perawat serta tenaga kesehatan yang ada di Papua harus mendapatkan jaminan atas keamanannya agar pelayanan kesehatan tidak terganggu. Jangan sampai pelayanan kesehatan di Papua justru mendapatkan ancaman atau justru mendapatkan tindakan yang tidak baik yang dapat merugikan para tenaga kesehatan dan warga asli Papua itu sendiri.
KST sendiri telah memiliki rekam jejak sebagai kelompok yang gemar membuat kerusuhan, tak hanya warga sipil yang menjadi korban, aparat TNI-Polri hingga tenaga kesehatan juga menjadi korban akibat aksi biadab KST.
Sebelumnya, KST juga pernah melancarkan aksinya terhadap tenaga kesehatan yang ada di Kiwirok, di mana saat itu KST membakar Puskesmas hingga membuat tenaga kesehatan pada kantor tersebut melarikan diri dan jatuh ke jurang. Kejadian seperti ini justru menunjukkan bahwa KST hanya ingin melihat kekacauan di Papua, sampai mereka justru mengacaukan fasilitas kesehatan yang ada di Papua.
Atas kejadian tersebut membut salah satu atlet bernama Katriana mengalami trauma psikis yang teramat sangat, ia juga mengaku bahwa dirinya tidak ingin kembali bertugas di pedalaman. Katriana juga mengalami luka tusuk benda tumpul di bagian paha.
Jika selama ini KST menyatakan berjuang untuk kemerdekaan Papua dari NKRI, namun kenyataannya KST sendiri justru merusak tatanan sosial serta menebarkan teror di Papua.
Tenaga Kesehatan di Papua adalah bagian yang harus dijaga demi mempermudah akses pelayanan kesehatan terhadap warga Papua. Sehingga sangat penting sekali bagi pemerintah untuk mengevakuasi tenaga kesehatan apabila kondisi mereka terancam.

)* Penulis adalah Mahasiswa Papua tinggal di Jakarta

Post Comment