Pemerintah Optimalkan Pembangunan Lumbung Pangan di Papua
Pemerintah Optimalkan Pembangunan Lumbung Pangan di Papua
Oleh : Dika Samba
Papua merupakan salah satu provinsi di Indonesia yang memiliki potensi pertanian besar, namun masih menghadapi tantangan dalam menangani permasalahan cuaca kekeringan dan fenomena embun beku yang sedang terjadi serta mencapai ketahanan pangan optimal.
Untuk mengatasi hal ini, pemerintah telah mengambil langkah-langkah strategis untuk memperkuat sektor pertanian dan memastikan pasokan pangan yang mencukupi bagi penduduk papua dengan membangun lumbung pangan di Papua.
Adapun lumbung pangan permanen ini merupakan salah satu pembangunan jangka menengah yang akan dilakukan pemerintah. Pembangunan lainnya, meliputi pembangunan jalan, hingga perluasan landasan pacu (runway) pesawat.
Program ini sejalan dengan instruksi presiden dalam mendorong ketahanan pangan di seluruh Indonesia dengan meningkatkan ketahanan pangan melalui sektor pertanian, perkebunan, perikanan dan peternakan. Oleh karena itu, melihat potensi lahan di Papua Pegunungan yang sangat subur, pihaknya mendorong adanya pertanian modern sehingga provinsi ini menjadi lumbung pangan ke depan.
Penjabat (Pj.) Gubernur Provinsi Papua Pegunungan Nikolaus Kondomo secara resmi membuka Lahan Kawasan Industri Pertanian Terpadu (KIPT) di Kampung Tulem, Distrik Wita Waya, Kabupaten Jayawijaya pada Jumat, 3 November 2023.
Dalam kesempatannya Nikolaus mengatakan turut mendukung dan mendorong Provinsi Papua Pegunungan ini menjadi lumbung pangan terbesar untuk tanah Papua dan Indonesia. Ia berterima kasih kepada masyarakat Tulem yang sudah menyerahkan tanah 12 hektar untuk membuka lahan kawasan industri.
Optimalisasi pembangunan lumbung pangan di Papua merupakan langkah penting untuk meningkatkan ketahanan pangan di wilayah tersebut. Dengan memperkuat infrastruktur pertanian, memberdayakan pentani lokal dan meningkatkan akses terhadap pendidikan pertanian modern, pemerintah dapat mempercepat pertumbuhan sektor pertanian di Papua. Dukungan ini dapat membantu memenuhi kebutuhan pangan penduduk Papua, meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan mendukung Pembangunan ekonomi regional.
Yan Yogobi, salah seorang Tokoh Masyarakat Tulem mengatakan pihaknya sudah bersepakat menyerahkan lahan seluas 12 hektar untuk dijadikan Lahan Kawasan industri Pertanian Terpadu di Distrik Tulem, Kabupaten Jayawijaya.
Masyarakat turut mendukung dan berterimakasih kepada pemerintah yang telah membantu fasilitasi untuk peralatan dan ahli ekonomi yang modern. untuk mendorong kami maju dalam bidang pertanian ke depan.
Pemerintah telah menginvestasikan secara signifikan dalam memperbaiki infrastruktur pertanian di Papua. Pembangunan jalan-jalan pedesaan, irigasi dan pusat-pusat distribusi merupakan bagian dari strategi ini. Dengan memperkuat infrastruktur petani dapat lebih mudah mengakses pasar, bahan pertanian dan teknologi modern yang diperlukan untuk meningkatkan hasil pertanian.
Sementara Tim Ahli Ekonomi Provinsi Papua Pegunungan, Mujianto menjelaskan dia baru saja dilantik menduduki jabatan ini oleh Penjabat Gubernur Kondomo. Oleh karena itu, ini merupakan program terobosan pertamanya. Dia ingin para petani bisa dibina dan menghasilkan produksi yang lebih tinggi. Sebab tanah di Papua Pegunungan sangat subur.
Mujianto mengatakan program membina petani telah dilakukan di pulau Sumatera, Mereka sudah sukses menanam padi, bawang merah, dan sayur sayuran dan perwakilan di panggil untuk membantu masyarakat Papua Pegunungan untuk bercocok tanam dalam skala besar.
Pemberdayaan petani lokal menjadi kunci keberhasilan dalam optimalisasi lumbung pangan di Papua. Pemerintah memberikan pelatihan dan pendampingan kepada petani untuk meningkatkan pengetahuan mereka tentang praktik pertanian yang efisien dan berkelanjutan. Program bantuan bibit unggul, pupuk, dan pestisida juga diberikan untuk meningkatkan produktivitas pertanian
Pemerintah juga telah memberi bantuan alat kerja dan modal usaha bagu petani di Kampung Tulem, Adapun bantuan alat kerja pertanian yang diserahkan Pj. Gubernur Kondomo secara simbolis kepada petani setempat yakni parang, sekop, linggis, dan palu arit.
Penjabat Gubernur Kondomo mengatakan berharap masyarakat 8 kabupaten pegang parang, sekop, dan linggis untuk mulai gali tanah dan tanam yang bisa menghasilkan uang untuk menghidupkan diri. Oleh karena itu, melihat potensi lahan di Papua Pegunungan yang sangat subur, pihaknya mendorong adanya pertanian modern sehingga provinsi ini menjadi lumbung pangan ke depan.
Optimalisasi pembangunan lumbung pangan di Papua akan memiliki dampak positif yang signifikan pada masyarakat setempat. Dengan peningkatan hasil pertanian, penduduk Papua memiliki akses lebih baik ke pangan yang bergizi. Selain itu, peningkatan pendapatan petani lokal juga meningkatkan kesejahteraan ekonomi masyarakat secara keseluruhan.
Ketua Kelompok Tani Keledei Dimantus Yelipele mengungkapkan rasa terima kasihnya mewakili para petani pada Penjabat Gubernur Papua Pegunungan yang telah turun langsung melihat masyarakat dan sudah memberikan modal usaha, termasuk bangun gudang penampungan hasil panen, serta alat kerja.
Melalui langkah-langkah strategis untuk memperkuat infrastruktur pertanian, pemberdayaan petani lokal, dan peningkatan akses terhadap pendidikan pertanian modern, merupakan upaaya pemerintah dalam mengoptimalkan pembangunan lumbung pangan di Papua. Dengan terus memperkuat inisiatif-inisiatif ini, Papua dapat menjadi contoh keberhasilan dalam mencapai ketahanan pangan dan meningkatkan kesejahteraan masyarakatnya.
)* Mahasiswa Papua tinggal di Maluk
Post Comment